chapter 3

585 16 3
                                    

Hay smuaaa.. aku datang lagi dengan Chap 3 ku . hehe..

Smoga kalian senang dan suka dengan ceritaku yak..

Jgn lupa koment dan vote yaaakk ^-^

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

Plak...

Rine menampar adik semata wayangnya itu di belakang gudang sekolah.  Terlihat jelas Rine menampar adiknya itu dengan sangat keras. Mine kelihatan memegang pipinya sambil menangis.

“BERAPA KALI KUBILANG KAMU JGN PERNAH MELIHAT HYOGO...HAAA” triak Rine sambil menangis.

“Rin... maafkan akuu kaa...kaak” mohon Mine sambil menangis

“hey sudah kubilang jangan panggil aku kakak.. aku tidak punya adik.” Jawab Rine sambil menghapus jejak air matanya. “jangan pernah lagi memandang hyogoku dengan pandangan seperti tadi.

“iaa Rinee...” jawab Mine dengan lemas

“SEKALI LAGI KAMU MELAKUKANNYAA...” emosi Rine meledak hendak menampar Mineee namun terhenti tepat sebelum terkena wajah mine, terlihat seorang pria tampan memegang tangannya dan seorang pria lain menjauhkan Mine yang hampir terkena tamparan Rine.

“Hyogo...” Mine melotot tak percaya bahwa orang yang dikaguminya selama ini sedang memegang punggungnya.

Hyogo yang mengerti arti ekspresi ketidakpercayaan Mine segera tersenyum dengan sangat manis. Hyogo pun  membawa Mine pergi dari hadapan kakaknya Rine menuju gedung sekolah. Rine pun yang melihatnya hanya bisa menunduk dihadapan Hyogo.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

@Rine POV

Rine yang kesal melihat Mine yang dibawa Hyogo pergi pun menangis dan dy pun menatap tajam pria yang sedari tadi masih memegang tangannya. “ Siapa kamuuu....”

“Asaoka Ichi” Jawab Ichi datar dengan pandangan yang mengandung banyak arti.

Mendengar hal itu tiba-tiba Rine menangis begitu kuat dan terjatuh dengan posisi berlutut. Mata Rine kelihatan kosong dan Rine langsung meraung menutup telinganya. “TIIIIDAAAKKKK” jerit Rine lagi. Untung aja mereka sedang berada di belakang gudang sekolah SMU A Gakuen yang sangat luas sehingga tidak ada yang dapat mendengar jeritan Rine.

Ichi yang melihat ekspresi Rine pun terkejut dan kemudian berlutut dihadapan Rine kemudian memeluknya.

“maafkan aku Rinee.. Maaf aku baru bisa datang sekarang” Ichi memulai pembicaraan sambil mengelus rambut coklat Rine yang panjang dan bersinar.

“hiksss...huhu..” Rine yang masih menangis hanya bisa menjawab dengan tangisan.

“maafkan aku Rinee.... maafkan aku yang tidak meminta izin meninggalkanmu.. aku terguncang saat itu dan aku tidak bisa memaafkan kesalahanku yang membiarkan kak kyuu pergi...” kata ichi lagi.”aku bahkan hampir gila karena melihat perlakuanmu tadi ke Mine. Apa ini salahku sampai kamu berubah menjadi wanita kasar begini.. 10 tahun.. aku meninggalkanmu begitu lama dengan memendam masa lalu ini sendirian” kata ichi lagi dengan terbata-bata.

“aku tidak bisa memaafkan Mine,Ichii. aku menderita menahan kebencian ini sendirian.. aku hanya ingin dia merasakan kesakitanku” jawab Rine dengan sedikit lebih tenang namun masih menangis.

Ichi yang mendengar jawaban Rine melepas pelukannya dan menatap langsung kedalam mata Rine.

“apa maksudmu? sendirian?” tanya Ichi tajam

Rine pun menunduk dan berkata sambil menangis lagi “diaa...Mine amnesia sejak melihat kyuu yang meninggal ditabrak truk didepan matanya.. bahkan setiap dia melihat darah atau melihat foto kyuu dy akan langsung pingsan dan kejang-kejang.”

Watashi Wa Ikimasu (Aku Akan Pergi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang