Hay all readers...
Maap baru come back skrg ya..
Soalnya banyak urusan pribadi yang sejujurnya membuat inspirasi saya bener-bener kacau.
Oke ga lgsg lama-lama..
Cek it out..
Mine POV
Bagaimana rasanya.. perasaanku saat ini.. tak dapat didefenisikan oleh kata-kata.. hari ini sungguh nitemare buad aq. Kakak ku sndiri, Rine, yang telah membunuh kyu secara tak disengaja. Apa salahku sampai dy begitu membenciku.. sampai kapan kakak akan menjadi orang jahad begini.. tapi aq yakin kakak aq ini pasti ada yang mempengaruhi. Setiap orang itu tercipta dengan jiwa yang baik dan suci.. seseorang menjadi jahat pasti karena dy terpengaruh oleh orang lain.
Aku terbangun dari lamunanku yang panjang. Kulihat jam dinding sudah menunjukkan jam 6. Aku harus bersiap-siap ke skolah. Aku berusaha keras melupakan banyak kegalauan dihatiku saat ini. Aku berjalan menuju kamar mandi yang berada di ujung. Tapi, aku malah harus melihat Rine.
Sebenarnya aq enggan buat berbicara. Tapi tak sopan jika dalam 1 rumah tidak saling mengobrol. Kupaksakan lidahku sekedar berbasa basi.
“pagi kak” kulihat dy hendak kluar dari kamar mandi, sepertinya sudah selesai mandi.
“ga usa sok suci deh. Pake nyapa-nyapa. Ga penting banget” Rine mencibirku.
Aku tersenyum sedih.
“kak.. tidak bisakah kita melupakan masa lalu dan mencoba jd saudara yang baik? Kita cuma berdua, seharusnya kita akrab kan?”
“ga usa banyak berharap deh. Sjak awal aq tuh ud gag suka ma km. Aq ga berharap punya saudara. Ngerti?” Rine berjalan menuju kamarnya tampa memandangku lagi.
Aq hanya bisa tersenyum simpul.
**********
Author POV
Mine duduk lesu di bangku skolahnya sambil memandang keluar jendela, melamun, sampai akhirnya seseorang mengejutkannya.
“zzzzzzzzzzzzzzz.... Ichi. Apaan seh.. km tu bisa buad jantung aq copot!” Mine mempelototin Ichi sambil mayun.
“hahaha... ekspresimu sungguh lucu” Sahut Ichi sambil duduk di depanku dengan posisi menatapku.
“sekarang katakan padaku Tuan putri. Ada apa hal gerangan yang membuat tuan putriku ini melamun?” tanyanya sambil tersenyum menggoda.
Mine pun tertawa.
“aq hanya sedih sedikit. Mungkin banyak” Mine menatap keluar lg.
“sedih kenapa? Aq akan menjadi pendengar yang setia” sambil melipat tangannya.
“aku hanya sedih krna Rine tak menganggap aq saudara. Aq serasa sendiri. Ketika aq mendengar cerita sekelasku tentang keakraban dy dan kakaknya.. shopping bareng, salon bareng, tidur bareng, nonton bareng, curhat bareng. Aku malah seperti air dan api sama Rine. Slama aq amnesia.. Rine juga tetap membenciku. Apa aq salah menyanginya walau dy tak pernah menganggapku ada?” Mine bertanya menatap mata Ichi. Mencari jawaban dari semua kegalauan melalui mata Ichi.
Ichi kliatan terkejut slama beberapa menit kemudian memegang punggung tangan Mine dan mencoba menenangkannya.
“aku tak menyangka ternyata km bisa memaafkan kakakmu” Ichi tersenyum tulus menatap Mine.
“itu masa lalu kita semua. Kita ga bisa merubah apapun lgi. Aku sudag merelakan kepergian kak Kyu dengan tulus agar kak Kyu bisa pergi kepada Tuhan dengan tampa beban” Mine menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Watashi Wa Ikimasu (Aku Akan Pergi)
Teen FictionKenapa? Kenapa... selalu kakak yang dapat segalanya.. kenapa aku tidak cantik sepertinya? kenapa aku selalu diasingkan ketika bersamanyaa.. bahkan ketika cinta pertamaku Yasufuku Hyogo lebih memilih kakak daripada aku..!!