Chapter 5
Teng.. teng.. teng.. suara bell tanda pulang sekolah pun tiba..
Dari kejauhan Mine bisa melihat bagaimana Rine, kakaknya, dijemput dengan mobil ayah Mine yang sudah meninggal. Ketika Mine berumur 5 tahun, papa mine mengalami kecelakaan, yaitu pesawat yang ditumpangin papa mine ketika hendak melakukan bisnis kepulau dewata terjatuh, dan sampai sekarang mayat papa mine tidak ditemukan. Sehingga setahun kemudian, mama mine menikah lagi. Jadi Mine dan Rine adalah saudara tiri.
“hey Mine.. kenapa melamun saja?” tiba-tiba seorang laki-laki menepuk pundak Mine dengan lembut. Mine pun melihat siapa gerangan orang itu.
“eh Ichi.. hay..” sapa Mine kemudian menunduk kembali.
“ada apa, Mine? Kenapa kamu terlihat sedih?” tanya ichi lagi.
“tidak apa-apa. Aku hanya ingin pulang kerumah cepat saja. Hahaha..” jawab Mine sedikit memaksakan ketawanya.
“ayo aku antar ke rumah... rumah kamu masih ditempat yang sama kan? Sepertinya aku masih mengingatnya” jawab Ichi sambil tersenyum menggoda yang membuat pipi Mine mengembung memerah.
“apa km tidak keberatan?” Mine mengetuk-etukkan kedua ibu jarinya bersamaan.
Ichi pun tersenyum lega. Mine sudah sedikit berubah. Dlu mine adalah gadis yang ceria dan periang. Sekarang Mine terlihat lebih anggun dengan senyuman yang misterius. Benar-benar membuat Ichi merasa penasaran ketika berhadapan Mine. Karena Mine bukan seperti Mine yang dlu dia kenal 10 tahun yang lalu.
Ichi pun mengambil motornya dan berhenti tepat di depan gerbang SMA Gakuen, disana sudah menunggu seorang ganis manis, Mine.
“yuk, silahkan naik Tuan putri Mine” senyum Ichi sambil nyegir.
“haha..” jawab Mine tertawa kecil sambil duduk di bagian belakang motor Ichi.
Ichi pun melajukan motornya menuju jalan besar.
“hey Ichi.. darimana kamu tahu rumah aku? Tadi kamu bilang.. masih ditempat yang sama?” tanya Mine menyadari kata-kata Ichi ketika menawarkan pulang bersama.
“hhe.. itu rahasia” jawab Ichi nyegir.
“Ichi!!!” Mine berteriak sambil memukul punggung Ichi.
“hey jangan lakukan itu Mine!! Nanti aku bisa nabrak orang tahu!!” jawab Ichi panik karena Mine memukul trus punggung Ichi.
“oopps.. oh yaa maaf” Mine pun kembali tenang dan diam.
Suasana pun mendadak hening. Ichi jadi merasa ga enak. Dy pun memutar isi otaknya agar suasana menjadi tidak sepi lagi.
“Mine.. mau aku ajak ke suatu tempat ga? Waktu kecil aku sering ksana bareng dengan seorang temanku. Aku ingin mengunjungi tempat itu” tanya Ichi.
“boleh saja. Lagian aku uga malas dirumah kok” jawab Mine cuek.
“oke deh Mine. Pegangan, wahai tuan putri” Ichi nyengir yang ditambah membuat Mine ikut malu-malu.
Ini pertama kali bagi Mine berpergian dengan seorang anak cowok yang bahkan baru dikenalnya. Lagian Mine uga ingin melupakan tentang Hyogo yang menembaknya diruang musik kemaren. Bisa-bisa nya dia melakukan hal tersebut saat statusnya masih bersama kakak. Suka seh suka.. tapi yang benar aja. Aku ga akan bisa menghianati kakak!!
Ichi pun melajukan motornya dengan kecepatan stabil apalagi saat ini dy membawa seorang anak perempuan yang dlu adalah sahabatnya. Saat itu suasana sangat hening. Ichi hanya merasakan pelupakan Mine dipunggungnya yang membuatnya rindu suasana 10 tahun lalu ketika Ichi mengajari Mine bermain speda. Ichi pun tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Watashi Wa Ikimasu (Aku Akan Pergi)
Novela JuvenilKenapa? Kenapa... selalu kakak yang dapat segalanya.. kenapa aku tidak cantik sepertinya? kenapa aku selalu diasingkan ketika bersamanyaa.. bahkan ketika cinta pertamaku Yasufuku Hyogo lebih memilih kakak daripada aku..!!