Chapter 2

13.7K 484 6
                                    

Angella menatap keselilingnya, namun sedetik kemudian ia tersadar bahwa didalam gudang ini hanya dirinya sendiri, Ia membalikkan badan dan keluar dari gudang menuju gerbang kampus dengan gerutuanya.

***

Setelah mandi, anggela mengambil segelas coklat panas untuk menyegarkanya, lalu ia bercermin kali ini ia tak melihat kewajahnya ataupun kebentuk badanya yang Indah, namun matanya terfokus kepada liontin merah yang kini berada di lehernya.
Angella meraba liontin merah dan memejamkan matanya mengingat-ingat kejadian tadi sore, Betapa lembutnya nick saat memakaikan liontin ini dipundaknya, Namun lamunan itu buyar ketika handphone'nya berdering

Ya?

aku tak akan melupakanya, aku berangkat sekarang. See you.

Kemudian Angella mengambil tas dan kunci mobilnya dan berlalu pergi.

***

"Hello mama lena" Gumam Angella kepada manegernya.

"Ya, hello cantik. Kau nampak menawan dengan liontin merah itu sayang" Sapa mama lena

angella hanya tersenyum, lalu memasuki ruang ganti baju untuk pemotretan.

"my angel. kau nampak seperti malaikat sayang dengan menggunakan gaun putih itu" Puji mama lena. Ya dia terlalu berlebihan memang kepada angella

Angella menyeringai menampilkan gigi-gigi putihnya didepan kamera. Dengan gaun putih dan seutas tali yang melingkar pada punggungnya dan dipadu padankan dengan Sepatu putih nampak membuat angella seperti malaikat.

***

Setelah selesai pemotretan anggela berjalan menuju mobilnya, namun tiba-tiba ada seseorang yang menarik pergelangan tanganya.

Angella berbalik badan, dan mendengus sebal lalu mulai menggerutu saat melihat nick disana.

"Mengapa lo selalu mengikuti gua bodoh"

1 menit

2 menit

3 menit

Tak ada respon dari nick. Baiklah mungkin memang harus angella akhiri keheningan ini sekarang juga

"Mau apah lo?" Tanya angella sekali lagi

Nick hanya menatap dalam mata angella. Jika tidak dalam situasi ini ingin rasanya angella balas menatap mata nick namun ah itu mustahil, terlalu dalam rasanya jika angella mampu membalas tatapan mata nick.

"gua hanya mau mastiin apa liontin itu masih lo pake atau gak" Bisik nick pelan, Sangat pelan.

"Fyyuh. Hanya itu? dasar bodoh" gumam angella

Nick semakin mengeratkan peganganya kepada tangan angella.

"Aaw.. yayaya liontin itu masih ada" Jerit angella kesakitan.

Bodoh! angella tak ingin mengenal lelaki dingin itu. Angella tak suka diperlaku kan kasar sama seorang lelaki.

Angella menarik tanganya dari pegangan tangan nick, dan berlari kecil menuju mobilnya.

"Bruk!!" Bantingan keras dipintu mobilnya. angella sungguh kesal dan berjanji tidak akan melihat muka lelaki dingin itu.

Anggela sekilas melirik kaca spion untuk melihat apa yang dilakukan nick saat ia tinggalkan sendirian. Ah, Tidakkah kau pikir? Nick hanya diam saja menatap angella yang pergi berlalu meninggalkanya dengan tatapan dingin tanpa ekspresi sedikitpun yang dikeluarkan nick

***

Angella telah tiba dikampusnya jam 06.30 setidaknya ada waktu 30 menit untuk angella beristirahat dikampusnya ini.
Angella duduk dipojok dan sedang asik mendengarkan lagu dengan menggunakan headset. terlihat sekali angella menikmati lagu yang sedang ia dengar sekarang.

Ooh betapa ku saat ini, Ku benci untuk mencinta.

Mencintaimu.

ooh betapaku saat ini ku, cinta untuk membencimu.

Membencimu.

Aku tak tau apa yang terjadi, antara aku dan kau.

yang ku tau pasti.
kubenci untuk mencintaimu

Alunan merdu keluar dari bibir tipis angella, Ntah sejak kapan ia menyukai aliran lagu yang beritme selaw

Namun, saat angella membuka matanya, betapa ia terkejut akibat melihat nick. Ya, lelaki pemilik tatapan dingin itu.

Angella mengerlingkan matanya, Lalu memejamkan kedua matanya, enggan rasanya jika harus berhadapan dengan lelaki ini.

"Suara lo bagus, kenapa gak jadi penyanyi ajh? kenapa harus jadi model" Gumam nick.

"Suka-suka gua" Ucap angella singkat. ia mendengus sebal mengapa nick seolah-olah melupakan kejadian semalam itu.

"Gua cuma ngasih saran doang, kalo lo gak suka juga gak apa-apa" Gumam nick dengan santai dan beranjak pergi dari kelasnya.

Angella bangun dan bersiap untuk berteriak kepada lelaki menyebalkan itu.

"Berhentilah berteriak seperti orang bodoh" Ucap nick saat ia sudah mencapai pintu kelas angella.

Angella kembali mengatupkan bibir tipisnya. dan mendengus sebal.

Sampai sini duluu Readers:-* gimana? terlalu panjang atau kurang panjang? Hihihi:D enjoy! Vote jangan lupa

Magic Love For VampiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang