"Hai""K...K..kea.na? kau Keana?"
"Senang berjumpa denganmu kembali" Keana merapihkan tatanan rambutnya yang sedikit berantakan terkena tetesan air hujan.
"Kk..Kau?"
"Ya, Ini aku? Apa kabarmu Angella?"
"Ah? Aku.. Aku baik-baik saja" Ucap Angella sesaat setelah sadar atas terkagetanya.
Keana kedunianya? Sekarang Angella dan Keana menghirup udara yang sama?
"Aku senang bertemu kembali denganmu" Keana menyunggingkan senyumanya.
Angella menatap lekat Keana dengan pandangan kebingunganya.
"Pasti kau bertanya-tanya mengapa aku bisa berada disini kan?" Angella terperengah, Apakah Keana bisa membaca pikiranya? atau Keana sama dengan Nick yaitu seorang Vam-- Angella menggelengkan kepalanya, Ia tak ingin mengingat kejadian itu, Entah mengapa otaknya seakan-akan menolak jika Angella berfikir tentang kejadian beberapa hari yang lalu.
"Aku diminta oleh Anna untuk berkuliah, Awalnya aku menolak permintaan itu, Tapi kau tau bukan? Anna sangat susah menerima penolakan" Keana menyunggingkan senyuman tipisnya. "Kau masih ingat dengan Anna bukan?"
DEG!
Angella memang masih ingat tentang itu, Semua kejadian yang mungkin akan sangat sulit ia kikis dari ingatanya. Tapi tolonglah berdamailah untuk saat ini, Angella tak ingin jatuh terlalu jauh, Ia memang sudah jatuh untuk saat ini dan ia tak ingin jatuh terlalu jauh kedalam sosok Nick, Itu menyakitkan! Saat Angella baru ingin memulainya, tiba-tiba datanglah kenyataan yang benar-benar menohok hatinya, dan mensetting seluruh sistem tubuhnya untuk kembali menolak lelaki berbola mata biru itu.
"Hey? Apa kau melamun?" Ucap Keana hati-hati
Angella menggeleng pelan. "ya, Aku masih mengingat Anna, Bagimana kabarnya?"
Tuhan tolong hentikan ini semua, Angella ingin melupakan semua yang berhubungan dengan Nick.
"Dia baik-baik saja, Dia sangat mengharap kan kau bersedia untuk sesekali mengunjunginya"
"Akan ku usahakan" Angella meremas ujung buku yang ia genggam erat dibawah meja, Angella tak ingin siapapun tau jika dirinya tengah membaca buku itu.
"Sebaiknya aku pergi, Semoga hari mu menyenangkan" Angella bergegas pergi dengan Genggaman tanganya yang berusaha untuk menyembunyikan keberadaan buku itu.
Keana mengangguk halus.
*
*
*
Sapuan rintikan hujan langsung menerpa wajah angella saat ia telah berhasil keluar dari kedai kopi yang menyesakan itu.
Helaan nafas kecil terdengar tak beraturan dari rongga nafas angella, Ia membanting pintu mobilnya dengan keras, Ia benci dingin seperti ini, Tapi ia sangat menyukai hujan. Meskipun hanya dapat menikmatinya dari balik jendela tetapi Angella tetap menyukai hujan.
Ia menolehkan pandanganya kearah jendela mobilnya, Meski tidak sederas tadi namun hujan masih turun membasahi bumi. Ia mulai mengemudikan mobilnya dan mulai membelah hujan ditengah perkotaan.
Buku tebalnya tergeletak disamping bangku kemudinya, Ia tersenyum tipis, Mungkin nanti ia akan membaca buku itu, Pada saat yang tepat. Dan memang hatinya telah siap, Siap untuk mendapatkan informasi apapun yang akan ia dapat dari buku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Love For Vampires
VampireAku percaya, Sikap dinginMu akan kalah dengan Sihir cinta yang akan ku beri, Kita lihat saja siapa yang akan kalah diujung cerita, vampir dingin!