Chapter 6

9.6K 351 0
                                    

  Saat Mata angella meminta jatah untuk tidurnya, Tiba-tiba ada kepala seorang lelaki tersembul dibalik pintu kamarnya saat ini.

  Ya, Dia nick. Lelaki itu berjalan mendekati ranjang king size berwarna putih tulang yang kini ditempati angella. sambil memperlihatkan deretan giginya yang putih

 
"Menurutku tak baik juga jika ada wanita yang tidur sendirian dikamarnya sedang sang cowopun tidur sendirian juga dikamar lainya" Cerocos nick sambil duduk disisi ranjang kamar angella.

"Alasan" Gumam angella pelan namun masih terdengar dengan telinga nick.

  Nick Tak menggubrisnya, ia malah memilih untuk masuk ke dalam kamar mandi.

  Beberapa menit kemudian nick kembali dengan menggunakan celana piyama dan bertelanjang dada, Katanya kalau pakai baju mau tidur gerah. Sedangkan saat dilihat punya keringat aja nggak. Dasar nick.

"Nick, aku belum bilang mom" Ucap angella dengan gelisah.

"Aku udah bilang" Ucap nick santai.

"Tapi aku belum" Sergah angella cepat.

nick mengerlingkan matanya.

"Aku udah bilang ke mamah kamu kalau kita mau liburan" Bisik nick tepat ditelinga angella

  Angella menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik nick, Malu rasanya jika ia harus bersikap layaknya orang bodoh didepan nick.

  Usapan tangan nick mulai terasa dipunggung angella, Nick memperlakukan dirinya bak seorang putri. Angella suka dimanjakan seperti ini.

***

"Kyaaa!!" Jerit angella memekikan telinga.

  Mentari baru menyinari sudut-sudut ruangan kamar bernuansa putih inih, Burung-burung berkicau dengan indahnya.

"Turun dari tubuhku nick" Ucap angella melongos saat tau nick tertidur diatas tubuhnya. Entah kejadian apa yang tadi malam ia lewatkan.

  Tak ada jawaban, Hanya lenguhan panjang yang terdengar, Enggan rasanya jika nick harus berpindah posisi dalam tidurnya

"Nick!" Tangan angella menampar rahang tegas milik nick.

  Karna merasa diganggu akhirnya dengan kesadaran setengah ia membuka matanya dan tersenyum

"Morning"

"Apa yang ka--mffft" Benda kenyal itu telah bertengger indah di bibir milik angella.

  Sebenarnya maksud nick itu supaya meredam omelan panjang dari angella, Namun ia malah memagut bibir angella dengan lembut.

"Berhentilah menciumku secara tiba-tiba" Gumam angella saat mereka berdua mulai kehabisan oksigen dan melepaskan ciumanya.

"Kissed Sunrise" Nick menyengir bak kuda, Memamerkan Deretan gigi putihnya.

***

  Sasha Mengenakan Dress berwarna Coklat susu dan menggunakan Heels 4 cm dengan warna senada, Ia tak menyangka bahwa nick mempersiapkan liburan mereka sedetail ini, Bahkan ia membawakan segala sesuatu yang dibutuhkan angella.

  Angella menuruni anak tangga, Dan mendapati nick dengan style Kaos putih polos dengan jacket hitam dan jeans Hitam, tak lupa kacamata telah bertengger indah Di kedua mata biru nick.

"Sudah selesai" ucap nick yang menyadari kedatangan angella.

  Angella mengangguk dan menghampiri nick

"Apa wanita berdandan selama ini" Nick bergumam Pelan dan melihat Jam yang terletak ditangan kirinya.

  Pupil mata angella membesar, Meski nick berbicara pelan namun angella mendengar dengan jelas apa yang dikatakan nick.

"Bercanda" Ucap nick datar, Wajah dinginya tercipta kembali.

  Angella mengerucutkan bibirnya yang berwarna pink pucat dan mengekor dibelakang tubuh nick.

   "Indah banget" Jerit angella.

Bagaimana tidak? Saat ia telah berada diluar rumah ini ia melihat keselilingnya. Tak ada suasana mencekam seperti malam tadi, Hanya jeritan indah yang mampu keluar dari mulut angella. Rumah bergaya klsik-modern Dengan berbalut cat putih yang mendominasi. Lalu samping rumahnya ada sebuah danau jernih, Sangat jernih. Mungkin karna jarang tersentuh manusia tapi yang lebih ajaibnya danau itu berbentuk mirip seperti angka 'A' . Menakjubkan, Sungguh keindahan ini tak dapat dilukiskan kata-kata.

"Sudah mengagguminya?" Suara serak nick memecahkan Lamunan angella.

  Angella hanya berdehem pelan. Ganggu saja, Pikirnya.

"Buruan naik ke mobil" Nick menatap dingin, Entahlah mungkin lelaki ini memiliki jutaan Ekspresi Yang bisa bergantian dalam beberapa waktu.

"Iya" Angella membalas singkat.

"Mau kemana?" Angella bergumam.

   Nick tak mengubrisnya, Jangankan untuk menjawab, Menoleh ke sumber suara aja tidak. Ia tetap fokus memegang stir mobil.

  Angella mendengus sebal lalu menyandarkan punggunya ke bangku mobil dan matanya menatap keluar jendela, Sebenarnya tak ada yang mrnarik diluar sana, Hanya Puluhan atau ratusan atauu yaaa Pohon-pohon banyak yang terus ia temui, Membosankan. Tapi lebih membosankan orang yang sedang mengendarai mobil ini.

***

"Hmm" Angella berdehem, Namun matanya enggan sekali untuk terbuka, TubuhnyaPun seakan menempel Di kasur ini, Kasur ternyaman yang pernah ia tiduri. Bicara tentang kasur, Sebenarnya aku dimana?

  Angella menatap sekelilingnya, ia berada disebuah kamar yang bahkan ia tak pernah menjumpai kamar ini, Kamar yang begitu luas.

"Kau sudah bangun?" Ucap nick mengagetkan angella.

"Eh? ah sudah"

"Silahkan bersiap-siap dan turun untuk makan malam" Ucap nick datar dan dingin

  Angella hanya mengangguk, Kemudian bersiap-siap. Ia tak mengira jika ada kamar mandi juga dikamar super luas ini, Lalu ia memasuki kamar mandi dan mulai membersihkan diri.

15 menit.

Angella menghabiskan waktu untuk merapihkan diri, Dengan celana Jeans hitam dan kaos Berwarna pink bergambar love serta dengan rambut dikuncir kuda dan sedikit polesan bedak dan lipglosh, Sudah cukup. Hanya makan malam kan? Jadi tak perlu berdandan formal, Pikirnya.

  Angella keluar kamar dan mendapati seorang wanita sedang menunggunya.

"Mari saya antar"

  Ucapnya sopan sambil membungkukan sedikit badanya.

  Angella hanya mengangguk dan memunculkan senyuman seramah mungkin.

  ***

  Tak henti-hentinya matanya memandangi seluruh isi yang terdapat di rumah, oh no, Ini lebih tepat dikatakan kerajaan, Sungguh menawan setiap lekuk yang tersimpan didalam kerajaan ini.

   Matanya terpaku melihat Nick yang sedang duduk dimeja makan bundar dengan ditemani seorang wanita yang sangat memancarkan aura keibuanya.

   Pupil mata angella membesar ketika tersadar bahwa wanita yang sedari tadi ia tatap kini menatapnya balik

"Mari duduk Angel"

  Angella membalakkan matanya, Wanita itu mengetahui namanya.  Ia memandang nick, Nick hanya mengangguk datar, Tanpa ekspresi.

  Angella mengangguk dan tersenyum.

Ia merasa dirinya sedang berada dikekaisaran zaman Italia kuno, Bagaimana tidak? Gaun yang dikenakan wanita yang kini disampingnya saja sungguh amat menawan, Siapakah Desainner yang telah merancang baju yang sangat memukau mata ini, Sedangkan dirinya lihatlah angella hanya mengenakan Jeans dan kaos, Simple sekali.

"Jadi kapan kalian akan menikah?" Suara penuh keibuan memecahkan keheningan

***

Vote and Comment:-*

Magic Love For VampiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang