Chapter 8

8.4K 311 3
                                    

    "Aku telah menghubungi keana untuk menjaga Angella anna" Ucap nick datar.

    "Dia memang dapat diandalkan" anna tersenyum tipis dan keluar dari kamar nick.

***

  Angella telah menghabiskan Tiga Ice coffee dan kini ia akan mengahbiskan satu lagi Ice coffee untuk diminumnya, Tenggorokanya yang semula bagai Gurun pasir nan tandus dan kini bak Gurun hijau yang memancarkan Sungai-sungai didalamnya. Untuk persediaan angella memesan Dua Ice coffee barangkali ia akan haus kembali setelah Menempuh beberapa kilo untuk Mencapai perkotaan dan dia akan segera pulang untuk menemui Mom dan Dad'nya.

     "Berapa uang yang harus kubayar, Sir?" Ucap angella sambil menata rambutnya kembali.

  Sang penjaga Kasir menggeleng pelan.

    "Hah? aku sedang tak bercanda, Katakan padaku berapa uang yang harus kubayar, Sir?" Ucap angella sedikit terkejut.

    "Kau tak perlu bayar, Semoga hariMu menyenangkan" Ucap sang penjaga kasir dengan senyum merekahnya

"Tapi aku memesan begitu banyak sir, Tak mungkin jika aku tidak membayar" Angella menyanggah perkataan lelaki paruh baya itu

"Jika kau senang maka itulah bayaran untuk kami" Ucap penjaga kasir.

"Kalau begitu Bolehkah aku menanyakan sesuatu?" Ucap angella

  Penjaga kasir itu hanya mengangguk pelan

     "Dimana jalan keluar dari sini untuk menuju perkotaan?"

     "Dari pedesaan anda bisa jalan sekitar 2 kilometer, Disana anda dapat menemukan apa yang kau akan dapatkan

   Angella mengangguk mengerti dan membungkukan tubuhnya beberapa kali untuk mengucapkan Terima kasih

   Ia bergegas untuk keluar dari kedai itu, Dan melanjutkan Perjalanan Jauhnya

***

"Hai"

  Seseorang dengan suara berat menyapa angella sontak angella menoleh, Ia menemukan Sorot mata yang tajam menusuk, Percayalah jika kalian menatap matanya maka kornea matamu akan terasa terbakar.

   Angella mengerenyitkan dahinya ia tak mengenal lelaki berbola mata abu-abu itu, Oh Jiwanya mungkin sedang terancam saat ini

  "Senang bertemu dengamu nona"

   Angella menggelengkan kepalanya perlahan kakinya mundur beberapa langkah, Namun sialnya roda koper yang ia bawa tersendat di bebatuan. Siapapun Tolong aku!

    "Hai Chrus, Ah sudah lama kita tidak berjumpa" Ucap seorang wanita, Rambut pirangnya dikuncir kuda sedangkan tangan kiri tubuhnya memegang pedang panjang, Pedang itu sangat mengkilau.

   "Hhh, Kau" Lelaki yang tadi menyapa angella terlihat sedikit menyeringai.

    "Sebuah kehormatan bagiku berjumpa denganmu di hutan seperti ini, apakah gerangang yang menyebabkan kau kesini chrus?" Wanita berkuncir kuda itu menatap mata chrus dengan tajam dan penuh penekanan pada setiap katanya.

    "Sudahlah keana, Biarkanlah saja aku. Dan berhentilah mengikuti nona manis ini" Chrus perlahan mendekati angella dan menyentuh permukaan kulit angella, Panas rasanya.

   "Kau ingin kemana angella?" Ucap keana, Mata angella membulat, Apa ia seterkenal itu sampai banyak orang yang mengenal dirinya.

   "K...K...Kota" Ucap angella setengah terbata.

Magic Love For VampiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang