Sekarang pikiranku yang satu mendebat pikiranku yang lain. Mereka berdebat tentang menjadi pohon yang kokoh atau menjadi burung yang bebas. Bagiku menjadi seekor burung adalah harapan. Terbang tinggi dan jauh dari sangkar. Melayang di indahnya bumi sebagai tempat persinggahan. Sesekali dari ketinggian, aku akan menceritakan pesona kehidupan. Dan ku akan menjelajahi keseluruh pelosok negeri ini. Bak sang penguasa menguasai bumi.
Tapi, bukannya burung tak sekuat itu? Mereka gampang jatuh, saat sayap mulai rapuh. Mereka akan mati, saat tersesat sendiri dari kawanan. Burung tak bisa melakukan perjalanan jauh sendiri. Burung juga melihat langit ketika akan pergi. Bukankah itu hanya akan merepotkan? Hanya menjadi beban?
Saat jauh, tidakkah akan ada yg merindukan? Tidakkah akan ada dirindukan?
Lain lagi, jikalau menjadi pohon. Sedari kecil terus berada pada tempat yang sama tanpa berpindah. Hanya lingkungan sekelilingnya yang terus berubah dan mempengaruhinya. Pohon yang tadinya kecil lama kelamaan menjadi besar, dan melindungi sekelilingnya dengan seksama. Setiap orang senang di dekatnya dan membutuhkannya. Menjadi kuat dan kokoh. Semua orang mengasihinya. Bagiku itu merupakan suatu harapan.
Namun lagi tersadar, bukankah akan bosan dan jengah di tempat sama? Bukankah angin juga semakin kuat berhembus? Dan bukannya keberadaannya kadang di aBaikan dan tak di sadari?
Huftt. . Biarlah menjadi burung pun tak masalah ketika ada sangkar. Menjadi pohon pun tak jadi masalah ketika angin terus menemani..
Lain lagi, jikalau menjadi pohon. Sedari kecil terus berada pada tempat yang sama tanpa berpindah. Hanya lingkungan sekelilingnya yang terus berubah dan mempengaruhinya. Pohon yang tadinya kecil lama kelamaan menjadi besar, dan melindungi sekelilingnya dengan seksama. Setiap orang senang di dekatnya dan membutuhkannya. Menjadi kuat dan kokoh. Semua orang mengasihinya. Bagiku itu merupakan suatu harapan.
Namun lagi tersadar, bukankah akan bosan dan jengah di tempat sama? Bukankah angin juga semakin kuat berhembus? Dan bukannya keberadaannya kadang di aBaikan dan tak di sadari?
Huftt. . Biarlah menjadi burung pun tak masalah ketika ada sangkar. Menjadi pohon pun tak jadi masalah ketika angin terus menemani..
YOU ARE READING
Folge von Wörtern in der Stille
PoetryFolge von Wörtern in der Stille berarti 'Untaian kata dalam diam' dalam bahasa Jerman. Dalam diam lah saat kata-kata ini bermunculan, tak pernah terucapkan ataupun terutarakan hanya menjadi untaian kata yang menyayat dan terabaikan. Saat be...