bab 3

4.6K 202 1
                                    

         "Ah....sungguh lelah..." ransyah mengehembuskan nafasnya kencang sambil membaringkan diri ke bad queen sizenya dan melepar tas serta mapbooknya.

"Non...makan siang udah siap.." teriak seorang dari luar.

"Ya...apa ayah sudah pulang??"balas ransyah yang menanyakan orang tuanya.

"Hm...belum non, tapi tadi tuan nelfon katanya dia tidak bisa kembali besok karena harus ke jerman"jawab bibi teriak"cepat keluar non sebelum makanannya dingin" lanjut bibi yang tidak mendapat jawaban sama sekali dari nona mudanya.

                          *******

          Ransyah masih menatap langit angkasa yang menggelap dan muncul titik-titik cahaya bintang .

"Satria....kapan lo balik sih..." teriak ransyah yang telah merasa frustasi, dia merasa kesepian, dia gak butuh kekayaan yang diberikan orang tuanya tapi ia membutuhkan kasih sayang.

               mereka....dan sahabatnya yang telah lama pergi dan berjanji akan segera kembali,namun ia tidak datang2 bahkan ia lost contack dari sahabatnya itu.

"Mama...kenapa mama harus pergi dari sini...dan membiarkan wanita yang sekarang kusebut bunda merebut ayah dari ransyah ma..."ucap ransyah lirih menatap bintang yang gemerlap namun dikelilingi oleh kegelapan seperti dirinya yang memiliki cahaya kecil dihatinya dan dikelilingi oleh kegelapan kesepian.

           Saat ransyah menangis dalam diam i-phone miliknya berdering nyaring, dia segera meraih i-phone tersebut dan melihat nomer yang terpampang di layar i-phonenya dengan dahi yang berkerut dia menekan tombol hijau dan mendekatkan benda balok tersebut ke telinganya.

"Halo"suara dari sebrang menyapa.

"Ya...ini siapa??" jawab ransyah.

"Saya azhrof....besok temui saya di ruangan saya jam 7 pagi....klo kamu terlambat saya akan memberikan hukuman kepada kamu"terang suara dari sebrang dan langsung memutuskan panggilan setelah mengucapkan kata panjang yang bahkan belum sempat ransyah cerna dengan baik.

azhrof...temui..jam 7 apa maksudnya??, siapa azhrof...azhrof...azhrof  ucap ransyah dalam hati mengulang nama orang yang menghubungi dirinya beberapa saat lalu dan..
"Apa!!azhrof guru tengil itu??,bukannya urusanku sudah selesai dengan dirinya??" gerutu ransyah setelah mengingat orang yang menghubunginya tadi.

POV AZHROF

Entah kenapa ada sesuatu dalam diriku yang menginginkan diri ini bertemu dengan gadis itu, entah apa itu.dengan hati setengah yakin aku mengetikan no ke ponsel ku nomer yang telah ku hafal.

"Halo" ucapku gugup setelah panggilan tersambung.

"Ya...ini siapa" balas suara dari sebrang yang terdengar sangat merdu ditelingaku dan membuatku semakin gugup, segera ku hilangkan rasa gugup dalam diriku.

"Saya azhrof... Temui saya di ruangan saya jam 7 pagi,klo kamu terlambat saya akan memberikan hukuman kepadamu"

Aku benar-benar kaget dengan apa yang baru saja kuucapkan dan segara menutup panggilan tersebut.

        Aku meremas rambutku frustasi.

"Ahk...." teriakku keras kenapa aku bodoh sekali, tidak seharusnya aku melakukan itu"
Ya kau salah, kau memang bodoh seharusnya kau tidak melakukan hal itu dan terus mengamatinya dari jauh, kau harus ingat akan janji mu pada orang itu untuk menjaganya.

"Tapi apakah salah kalau aku menjaganya secara terang-terangan...akh...satria kenapa kau harus membuatku hidup sengsara dalam janji yang kau buat bahkan kau tidak memberi tahu aku bagaimana harus menjaganya" seruku frustasi....

       "Ok....lupakan, alasan apa yang harus aku berikan pada gadis itu esok pagi...itulah yang seharusnya aku fikirkan, aku segera meraih ponselku dan mencari nama seseorang di phone book ku.

"Halo sob...can you help me now??" ucapku to the point saat panggilan telah tersambung.

"......"

Aku segera menceritakan segalanya secara detai
"So...what can i do..."tanyaku setelah selesai menceritakan semuanya.

"........"

"Ok...thaks sob....bye.." ucapku saat suara dari sebrang selesai menjelaskan rencana yang akan ku lakukan esok pagi, dan langsung menutup panggilan tanpa menunggu balasan dari sebrang.

        Tanpa sadar aku mengangkat salah satu sudut bibirku membentuk sebuah senyum kemenangan, dan menatap langit malam dengan hati gembira.

"Satria...sorry buat apa yang akan aku lakukan besok kepada gadismu..., kau tenang saja aku akan tetap menjaga gadismu, but with my own way".

######*******************#####
Sorry...ya...reader..klo diawal mungkin akan membosankan... but...jangan bosan untuk membaca cerita ini...y...dan maaf klo setiap part isinya hanya sedikit....coz...i am much finished my ilmiah book that i am make...

Jangan bosen y...buat read my update....in
love you until the end

Thanks for read my book....

love you until the end (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang