bab 11

3.4K 148 0
                                    

              "Honey....'mamma"panggil seseorang bersamaan dengan suara anak kecil yang memanggil ibunya, aku, kak angel dan dinda langsung menengok ke sumber suara begitupun denganku.

              "Mas... Hehehe maaf aku kelupaan dengan kalian"jelas kak angel kepada suaminya,  ah...romantis sekali rumah tangga mereka, bagaimana rumah tanggaku nanti y??, kenapa aku mikir kesitu sih?.

            "Ya ampun ransyah sudah lama mas gk ketemu kamu"aku hanya tersenyum manis.

           "Aku juga gk nyangka bisa ketemu sama bang mus lagi, dan kagetnya lagi tahu bang mus udh nikah sama kak angel"ucapku mendramatisir.

          "Hahahaha"

          "Sok sekali kau syah, bentar lagi juga mo jadi milik orang juga?!"cetus Linda, aku menengok kearahnya kesal.

          "Oh ya?, jadi kau sudah punya pacar?, padahal kalau kau tidak punya bang mus mau jadiin kamu selingkuhan"aku menatap terkejut ke arah bang mus, yang juga mendapat pelototan dari istrinya.

           "Hahaha, aku bercanda sayang, lagian kamu aja udah cukup kok, ya kan daniel?"aku tertawa begitupun dengan Linda.

           "Lagian amit-amit dah aku jadi selingkuhan bang mus, jadi selingkuhannya shawn mendes aku masih mikir2, apalagi jadi selingkuhannya bang mus, OGAH!!!"ucapaku canda.

            "Hahahaha, iya aja dah"jawab bang mus.

           "Bang mus ransyah mo nanya blh?"bang mus dan kak angel menatapku heran.

          "Bang mus tahu dimana satria dan keluarganya?, ehm... Maksud ransyah bang mus kan saudara keluarganya satria mungkin bang mus tahu sesuatu?"entah kenapa pertanyaan ini muncul dibenakku, walaupun aku sudah bertemu satria namun aku gak tahu apa saja yang sudah terjadi pada satria dan keluarganya.

          "Hei Linda mau kau menemani aku dan daniel berkeliling memainkan semua permainan disini?"tanya kak angel pada Linda.

          "Kau berbincang saja dengan ransyah aku yakin dia penasaran dengan kabar mengenai sahabatnya"bang mus hanya mengangguk.

          "Maafin ransyah y kak, mengganggu acara keluarga kalian"kak angel menatapku dengan senyum lembutnya.

         "Baiklah kami akan bermain. kalian berbincanglah"kak angel, Linda dan daniel anak kak angel dan bang mus meninggalkan aku dan bang mus.

        "Jadi apa yang mau kamu ketahui?"aku menggigit bibirku menahan rasa gugupku.

        "Aku gak tahu apapun bang, aku mo tahu segalanya tenyang satria bang"ucapku.

         "Satria dan keluarganya mengalami kecelakaan dua tahun yang lalu saat akan kembali ke indonesia, pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan sehingga menghilangkan nyawa mereka semua"jelas bang mus.

          "Termasuk satria?"tanyaku

           "Ya" jawab bang mus dengan nada yang menyiratkan kesedihan.

           Baru saja aku ingin mengajukan pertanyaan lagi, seseorang menepuk bahuku. Aku pun langsung menengok dan menemukan Azhrof tengah menatap bang mus dengan tatapan yang aneh, begitupun dengan bang mus yang menatap azhrof terkejut.
    
         "Ikut denganku kembali kerumah"ucap azhrof yang langsung menarikku dan membuat bang mus memanggil azhrof.

          Aku mengikuti azhrof dengan langkah yang kucoba samakan, dia pun tidak ingin menghentikan langkahnya, walaupun aku memanggil dan memintanya untuk menghentikan langkahnya.

          Kami pun sampai di parkiran tepat di depan mobil miliknya, dia hanya membukakan pintu untukku dan memerintahku untuk masuk.

          "Kenapa sih kamu, main tarik-tarik gitu aja, belanjaanku kan masih tertinggal disana"sungutku kesal

           "kamu kenapa sih"azhrof masih saja diam.
           "dari pada hanya melihat kamu yang hanya diam, lebih baik aku pulang naik angkot aja"putusku, yang langsung membuka pintu mobil, namun azhrof langsung

             menghalangiku dan mengunci pintu lalu melajukan mobilnya tanpa berbicara sedikit pun. Aku pun hanya bisa diam dan menahan amarahku.

                                 ********
              
           Aku dan Azhrof akhirnya sampai dirumahku. Aku langsung saja membuka pintu mobil dan berlari masuk kedalam rumah menuju kamarku, meninggalkan Azhrof yang masih senang akan kebisuannya.

           Aku sangat kesal dengan dirinya yang slalu saja penuh dengan rahasia, sedangkan dia slalu mengetahui segala hal mengenai diriku, Aku marah pada diriku sendiri dan juga dirinya, Aku merasa kalau Aku dan dia tidak akan bisa bersatu. Namun, hati ini terasa sangat sakit. Apa Aku mulai mencintainya??.

            "Ransyah..."suara Azhrof menghentikan pikiranku seketika, dia terus mengetuk pintu kamarku yang telah ku kunci sambil terus memanggil namaku.

             Aku pun memutuskan untuk membuka pintu dan menemui dirinya.

             "Maafkan Aku"ucap Azhrof ketika Aku telah membuka pintu kamarku.

             "Pulanglah!, Aku ingin sendiri"jawabku dengan suara yang sangat lemah, ya... Aku sangat sangat lelah.

             Azhrof hanya diam memandangku sendu. Aku pun memilih untuk menutup pintu kamarku. Namun, saat aku beru saja menutup setengah Azhrof menahan pintu kamarku dan langsung menghempaskan pintu kamarkh dengan keras membuat diriku terdorong kebelakang.

           "Apakah Aku belum cukup?"Aku hanya diam"Satria sudah gak ada, apa aku belum cukup untuk menggantikannya?"Aku pun langsung membelalakkan mataku.

           "Maksud kamu?, Aku gak pernah berfikir untuk membandingkan kamu dengan satria, dan lagi satria masih hidup. Bukankah kamu yang mempertemukanku dengannya?" ucapku marah

            "Jangan membantah ucapanku!"aku menahannya karena dia ingin membalas ucapanku

             "Aku gak tau siapa kamu, dengan tiba-tiba kamu masuk di hidup Aku dan mengubah semuanya.
Kamu slalu berkata tentang diriku seakan-akan kamu kenal dengan diriku sejak lama. Tapi, aku?Aku gak tahu apapun tentang kamu, dan bodohnya aku mempercayai semua kata-katamu. Percaya akan dirimu. dan sekarang kamu mengatakan kalo kamu belum cukup untuk menggantikan satria?memangnya siapa yang meminta kamu untuk menggantikan satria?"air mataku sudah mengalir membasahi pipiku. Azhrof memandangku diam.

          "Jawab Aku Azhrof !"Azhrof masih saja tetap diam

          "Kamu gak ingin memberitahu aku kan?, kamu simpan saja semua itu sampai kamu mati" Aku terus mengeluarkan segalanya.

           "Aku akan beritahu kamu semuanya"ucap Azhrof dengan menatap mataku sendu.

           Baru saja Azhrof ingin mengatakan segalanya. Handphone miliknya pun berdering diwaktu yang sama. Dia langsung meninggalkanku berdiri terpaku melihat kepergiannya.

             Inikah yang Dia bilang cinta?, kenapa aku harus berkenalan dengan pria seperti dirinya, dan kenapa aku harus merasakan cinta terhadap dirinya. Mungkin memang sebaiknya akulah yang harus segera pergi dari dirinya.

                                   ***""***

          "Ya, halo..."

          "Dia melarikan diri sir, kami sedang mencari keberadaannya saat ini"

          "Apa yang terjadi sebenarnya, bagaimana mungkin dia bisa melarikan diri?"

           "Maafkan kelalaian kami sir"

          "Segera temukan dia!"

           "Baik sir"

love you until the end (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang