Namamu seperti polusi,
Sekali ku hirup
Menyesakkan rongga dada.Senyummu bagaikan malaikat,
Sekali ku lihat
Menyejukkan hati.Tapi, hatimu seolah
tombak bermata dua,
Sekali ku sentuh
Membuatku tersenyum juga
Hatiku teriris.Hingga sekarang aku hanya bisa bertanya, kenapa? Mengapa? Dan bagaimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendiri
PoesíaRangkaian kata yang mungkin masih tak bermakna. Ungkapan isi hati seseorang di balik semua drama. -Bukan lisan, namun tulisan. Bukan rangkaian bunga, namun rangkaian kata.- enjoy:)! Warn: ini semacam curhatan dan kebasian semata hqhqhq