—Pukul 07.00 WIB
Hai, kau tidak lupa hari ini, 'kan?—read—Pukul 10.00 WIB
Kita ke kafe, yuk! Sudah lama kita tidak ke sana berdua. Kau akan menjemputku, 'kan?—read—Pukul 12.00 WIB
Selamat makan siang. Aku tidak bisa makan karena gugup :) hehe
Omong-omong, aku memesan tiket untuk film horor hari ini. Kau pasti akan kaget melihatku yang tidak lagi takut hantu :D—read—Pukul 17.00 WIB
Aku sudah siap! Aku berdandan sedikit. Apa kau penasaran dengan riasanku? :" —read—Pukul 18.05 WIB
Kau masih sibuk, ya?—read—Pukul 18.30 WIB
Tidak usah dijemput, ya. Aku akan menunggumu di kafe. Oh, filmnya sedikit lagi diputar! Jangan telat ;)—send—Pukul 20.05 WIB
Kau di mana?:(
Aku dari tadi menunggu di kafe. Filmnya sudah mulai diputar. Sepertinya kita akan terlambat, 'kan? Kita ganti film saja, ya.—send—Pukul 21.00 WIB
Kau juga belum makan malam, 'kan? Jangan lama-lama. Perutku sakit. Aku kelaparan. Hehehe—send—Pukul 21.30 WIB
Pelayan itu menatapku terus karena dari tadi hanya memesan secangkir kopi. Sepertinya aku harus memesan secangkir lagi. Kau kapan akan sampai?—sendKali ini aku memberanikan tanganku bergerak—menekan sebaris angka yang kuhafal di luar kepala—untuk menghubungimu. Nada sambung yang panjang terdengar dari ponselku.
Sekali.
Dua kali.
Hingga dua puluh kali, nada sambung itu tak kunjung berujung pada suaramu untuk menjawab.
—Pukul 23.00 WIB
Aku mulai mengantuk. Hati-hati saat berkendara.—read—Pukul 23.01 WIB
Ah, akhirnya kau membaca pesanku juga! Syukurlah. Kau akan sampai? Jangan khawatir, aku tidak ke mana-mana. Hehe—readCangkir kedua kopi yang kupesan dari beberapa jam yang lalu telah tandas menyisakan ampasnya. Perutku bergejolak menahan sakit. Meminta haknya untuk terisi sesuap makanan.
—Pukul 23.34 WIB
Kata pelayan, kafe akan segera ditutup. Kau sedikit lagi sampai, 'kan? Tidak apa-apa. Setidaknya kita punya waktu setengah jam untuk bertemu—read—Pukul 00.05 WIB
Maaf. Kafe sudah tutup. Aku tidak bisa menunggu di sana lebih lama. Selamat malam. Aku pulang, ya—sendBila kau berharap aku akan menyerah, aku ingin mengingatkanmu; Ini belum waktuku untuk menyerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang
Literatura KobiecaAku tahu gigihnya kau melenyapkanku dari sisimu, Mungkin kau lupa, aku tidak akan beranjak sebelum namaku hilang dari hatimu.