PLAYBOY - CHAPTER 5

8K 802 8
                                    

Apakah aku ini cinderella? Yang selalu disuruh-suruh. Di tinggalkan selalu. Pergi gak di ajak. Disuruh mengerjakan pekerjaan rumah sendirian. Sabar kan aku ya Tuhan.

Aku tahu ini akan selalu seperti ini. Kalau aku buat mereka makan di luar, kalo tidak nanti aku di marahin lagi. aku hanya bisa menghela nafas panjang.

...


Aku berjalan melewati koridor sekolah yang sepi. Ini masih sangat pagi tapi disini lah aku berada. Aku lelah jika harus berada di rumah. Pasti nya aku tidak akan di biarkan eomma untuk berbicara. Pasti akan kena marah lagi.


Terkadang aku berfikir, kenapa dia harus melahirkan ku jika pada akhirnya aku akan seperti ini? Dia selalu diam dan menuruti apa yang oppa katakan padanya. Tapi aku? Adanya dia akan semakin marah lagi.


Hanya mengurus pekerjaan di sekolah saja sudah sangat melelahkan. Bagaimana lagi jika harus di tambah dengan pekerjaan rumah?


Pada umumnya orang yang mempunyai rumah lebar akan memiliki paling tidak saya asisten rumah tangga. Tapi tidak dengan rumah itu. Semuanya harus aku yang menangani.


"Hara! " walaupun sedang berfikir aku dapat mendengar suara itu. Aku menoleh ke sumber suara. Dan coba tebak siapa yang memanggil ku?


"Oh? Aku fikir aku salah orang. Ini masih pagi kenapa kau sudah datang? " tanya Mingyu pada ku. Bersikap dingin? Itu bukan gaya ku tapi aku harus berusaha.



"Apa bedanya dengan mu? Kau sendiri kenapa sudah datang? " aku berusaha tidak menoleh ke arah nya. Pasti sekarang dia menatapku aneh. Aku berjalan lebih cepat.


"Yak. Tunggu aku. "



Aku sampai di taman. Dan benar-benar tidak ada orang disini. Aku duduk di kursi yang ada di sini. Mingyu masih mengikuti ku. Dan sekarang dia juga duduk di samping ku.


Dia menatap ku aneh. Seperti ada yang dia pikirkan dan dia ingin memberi tahu kan nya. Tapi bibir nya belum mengucapkan kata apa pun.


"Mwo? " tanya ku singkat. Jujur aku merasa sedikit risih di lihat seperti itu.


"Aku selalu ingin mengucapkan kata ini. Tapi bibir ku sulit sekali untuk memberi tahu kan nya. Eotteokaji? " cih, memangnya apa yang ingin dia beritahu pada ku? Awas saja jika tidak penting.



"Katakan saja. "



"Johahaji. "




Deg!



Ya Tuhan perasaan apa ini? Aku dapat merasakan kembali waktu ku seakan terhenti. Tapi jantung ku berdegup dengan kencang. Apa dia baru saja menyatakan perasaannya pada ku?


"Mwo? " hanya kata ini yang lolos dari bibir ku. Aku seakan membeku di tempat duduk ku.


"Aku menyukai mu Yeo Hara. Aku selalu memikirkan mu. Segala cara telah ku lakukan untuk tidak memikirkan mu tapi ini sama sekali tidak membantu ku. Aku fikir aku harus memberi tahu kan nya padamu. Aku menyukaimu. "


Aku hanya bisa diam. Tidak ada yang bisa ku katakan. Bagaimana ini?



"Hara.... jangan diam saja. Jawab aku. Apa kau menerima ku? " dia bertanya lagi. Tiba-tiba perkataan Shasa terngiang di kepala ku.


'Tapi jangan sampai kau jatuh cinta pada nya. Kau akan menyesal. Sudah ku katakan kepada mu bahwa dia itu playboy. Jangan terjatuh ke dalam rayuannya hara. Dia berbahaya. '


"Hara. Jangan gantung aku. Ayolah kenapa kau melamun? Aku menunggu jawaban mu. " aku menghela nafas ku.

"Dengar mingyu. Mungkin di saat awalnya kau senang. Tapi aku ini orang yang tidak dapat seperti orang lain. Aku tidak bisa selalu berada di sisi mu. Aku bukan orang yang dapat kau ajak berkencan. Aku hanya lah cinderella yang tinggal dan bekerja di rumah. Aku tidak pernah di izin kan keluar. Aku orang yang pendiam dan membosankan. Kau masih mau melanjutkan nya? "

Aku mengatakan apa yang terlintas di dalam pikiran ku. Aku mengatakan yang sejujurnya padanya. Walaupun aku mengatakan nya dengan ragu-ragu. Tapi inilah aku.

"Aku tidak peduli. Aku tidak meminta mu selalu ada untuk ku. Aku tidak meminta mu untuk berkencan. Mungkin kau akan sibuk saat dirumah. Tapi aku akan menghibur mu di sekolah. Aku tidak masalah dengan sikap pendiam dan membosankan mu. Ku mohon Hara-ya. Aku benar-benar tidak bisa melepaskan mu. "

Aku melihat ke dalam manik mata nya. Dia sangat serius. Bagaimana bisa ini terjadi? Aku benar-benar terjatuh pada nya. Haruskah aku mencari alasan yang lain kalau di dalam hatiku aku juga merasakannya?




"Baiklah. "





"Jinjjaro? Cheongmallo? Sungguh? Kau benar-benar menerima ku? Gomawo hara-ya. "



Dia memelukku. Ekspresi nya sangat gembira. Haruskah aku berfikir kembali? Apa aku melakukan hal yang benar? Sudahlah. Aku tidak memperdulikan hal itu lagi. Pada dasarnya aku mencintai nya.






√√√√√√√√√√√√√√√TBC√√√√√√√√√√√√√√

PLAYBOY! [김민규]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang