PLAYBOY - CHAPTER 10

6.9K 650 10
                                    

Hara pabbo. Kenapa kau menangis. Dia pasti mendengar mu menangis. Kau tidak seharusnya menangis di depannya. Apalagi karena dia. Kenapa kau sebodoh ini.

Kalau saja aku tidak mengenalnya dulu atau bahkan menerima nya aku pasti tidak kehilangan banyak air mata. Aku selalu mengatakan gwenchanha padahal tidak seperti yang kurasakan. Satu yang seharusnya ku sadari sejak awal.

Penyesalan selalu datang terlambat.

Hujan deras baru saja turun. Langit malam ini juga sedih melihat ku. Terserah padanya mau mengatakan apa. Yang terpenting aku sudah putus dengannya. Tidak ada lagi yang perlu ku khawatirkan.

Aku merebahkan tubuh ku diatas tempat tidur ku dan menarik selimut ku. Lebih baik aku tidur daripada aku menangis lagi.

...


"Kau kenapa Hara-ya? Kau terlihat seperti panda. Kau tidak tidur tadi malam? " tanya Raemyung padaku. Shasa juga memberikan ku tatapan khawatir. Kali ini aku tidak mau lagi mengatakan gwenchanha.

"Aku hanya lelah menangis. " karena memang aku menangis terus menerus tapi aku juga tidur tadi malam. Aku akan jujur pada mereka.

"Karena mingyu? Apa yang dia katakan padamu? " tanya Shasa. Kini dia terlihat lebih penasaran.

"Tidak ada. Aku minta putus. Tapi dia tidak mau hanya itu saja. "

Hara POV end

Author POV

...


Belakangan ini Hara semakin berubah. Dia tidak lagi dekat dengan Raemyung atau pun Shasa. Dia juga hanya menjawab pertanyaan mereka dengan singkat.

Sekarang dia malah dekat dengan Wonwoo. Kemana-mana bersama Wonwoo. Jika ditanya pasti punya janji dengan Wonwoo.

Melihat hal itu Mingyu geram. Dia berfikir bahwa Hara sedang membalas dendam. Tapi yang di pikiran Hara Wonwoo adalah seseorang yang bisa membuat nya gembira walau pun hanya sesaat. Hara tidak pernah berfikir untuk balas dendam.

Mingyu berjalan dengan terburu-buru. Di depan sana ada Wonwoo yang sedang tertawa bersama Hara. Langsung saja Hara ditarik oleh Mingyu.

"Yak! Lepaskan! Mingyu lepaskan! Mingyu sakit! " Mingyu baru saja mau melepaskan tangan nya tapi Hara sudah lebih dahulu menarik tangan nya.

Baru saja Hara mau pergi meninggalkan Mingyu. Tapi Mingyu menahan tangan Hara. Hara langsung menarik tangan nya.

"Lepaskan! Kau melukai ku! "

"Hara ku mohon dengar kan aku kali ini. " wajah Mingyu berubah serius. Hara hanya menatap nya dengan tatapan datar.

"Aku sudah meminta mu melepaskan ku. Jadi tolong. Lepaskan lah saja aku. Aku tidak ingin lagi melihat wajah mu. " Hara meninggalkan Mingyu dan pergi ke toilet. Sesampainya di toilet wanita dia menangis.

"Kau sudah melakukan hal yang benar Hara. " dia menghapus air mata nya sendiri. Jika dibandingkan dengan tadi. Hara yang sekarang terlihat sangat menyedihkan.

...


Lagi, lagi dan lagi Minggu bersama Haeso. Dia masih takut Haeso akan melakukan sesuatu lagi padanya. Tapi wajahnya tampak begitu muram. Seperti tidak ada semangat hidupnya.


Raemyung dan Shasa sangat penasaran dengan Hara. Kenapa Hara meninggalkan mereka. Itulah yang mereka pikirkan. Setelah melihat kondisi yang sebenarnya mereka marah besar pada Mingyu. Karena apa? Karena mereka tahu Mingyu yang membuat Hara berubah.


"Yak! Tuan Kim. Bisa kah kau kesini sebentar?! " tanya Raemyung tapi Mingyu tidak merasa bahwa dia yang dipanggil.

"Ish. Anak ini benar-benar. " Shasa dan Raemyung akhirnya menghampiri Mingyu. Karena guru tidak masuk mereka bisa melakukan apa saja.

"Wae? " tanya Mingyu santai. Shasa mendengus kesal.


"Aish! Kau sudah menyakiti sahabat ku tapi kau bahkan tidak minta maaf?! "


"Aku sudah merelakan mu bahagia bersama nya tapi kau malah menyakitinya?! Kau keterlaluan mingyu! " teriak Shasa yang di sahut oleh Raemyung. Dan tebak apa yang terjadi?


Wajah Mingyu berubah menjadi seperti menyesal. Tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Anehnya Hara tidak marah saat di-bully. Dia bahkan tidak membalasnya. Dia hanya diam. Dan itu membuat Mingyu semakin merasa bersalah.


Hara sudah terluka berkali-kali karena nya. Tapi dia malah menambah jumlah luka yang ada. Padahal dia bermaksud untuk tidak melukai Hara. Tapi dia melukai Hara dengan jalan yang lain.


'Aku harus apa? Harus kah aku berpura-pura tidak peduli? ' pikir Mingyu. Seketika saja wajahnya berubah menjadi datar.


"Sudah selesai? Jangan ikut campur. Aku yang akan menyelesaikan masalah ku. " ucap Mingyu sembari meninggalkan mereka berdua. Al hasil Shasa dan Raemyung menganga dengan respon nya tersebut.



...



Hara terlihat menangis tersedu-sedu di bangku taman sekolah. Memang tempat itu sepi pada saat istirahat. Tapi kedua temannya itu datang ke situ dan melihat nya.

"Hara kau kah itu? " tanya Shasa. Hara yang tersadar langsung menghapus air mata nya.

"Kenapa kau menangis? " tanya Raemyung. Hara hanya menggeleng kan kepala nya pelan.

"Hara. Kenapa kau diam saja saat Haeso dekat-dekat dengan mingyu? " tanya Shasa perlahan. Dia tidak ingin menyakiti hati teman nya tersebut. Air mata Hara jatuh lagi.

"Iya. Kenapa kau tidak menghampiri nya? Kalau tidak kenapa kau tidak menampar nya? " sahut Raemyung. Hara menarik nafas panjang.


"Kalian tidak tahu. Mingyu kan sedang berada di pihak haeso. Jika aku menghampiri nya dan menampar nya bisa saja mingyu yang akan menampar ku balik. Mengerti lah mungkin ini takdir ku. Jangan kasihan pada ku hiks. " Air mata Hara berjatuhan dengan deras. Dia menunduk kan kepalanya.


"Dulu saat aku ingin pindah kau yang bilang kalau takdir itu dapat diubah tapi kenapa sekarang kau percaya pada takdir? " tanya Raemyung pelan.


"Tapi itu jika kita mampu. Sekarang kenyataan nya aku tidak sanggup. Aku tidak bisa menerima ini semua. Ini terlalu menyakitkan. "





√√√√√√√√√√√√√√√TBC√√√√√√√√√√√√√√

PLAYBOY! [김민규]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang