Chapter 3: Manager Baru untuk Klub Basket Seirin

1.4K 107 24
                                    

Hari Senin.

Minggu kedua bagi mereka yang bersekolah. Namun hari ini adalah hari pertama bagi Asuna bersekolah di Tokyo. Dengan diantar mobil pribadinya yang dikemudikan oleh seorang supir sewaan ayahnya dan seorang bodyguard seperti biasa. Mobil itu berhenti di depan gerbang sekolah yang ia tuju. Saat itu juga seluruh mata memandang mobil mewah dan juga seorang gadis keluar dari mobil tersebut.

Bodyguard-nya juga ikut keluar dari mobil dan berniat mengantarkan Asuna sampai ke kelasnya namun Asuna menolak dan memerintahkan mereka pulang. Saat pulang sekolah saja kembali saat mengantarkan ia pulang.

Asuna pun menginjakkan kakinya di Touou Academy. Dengan seragam Touou yang ia kenakan, ia telah merasakan udara sekolah itu dan membayangkan bagaimana serunya bersekolah karena selama ini ia hanya home schooling di Amerika. Ibunya sangat protektif padanya hingga ia tak dapat bersekolah di sekolah umum layaknya anak lainnya.

"Nyan!"

"Daiki, sst!"

Ternyata ia membawa kucingnya ikut ke sekolah dengan meletakkannya dalam tas sandangnya.

"Sepertinya tadi ada suara kucing," kata seorang siswi pada temannya.

"Masa'? mungkin hanya perasaan kamu aja," jawab temannya.

Asuna pura-pura tak mendengar dan berlalu secepatnya ke ruang guru.

"Ara, kamu anak baru itu, bukan? Tsuchimiya Asuna-kun, namamu, kan?" kata ibu guru yang melayani Asuna.

"Hai'," jawab Asuna malu-malu.

"Baiklah, sebentar lagi waktunya masuk dan kebetulan aku akan masuk ke kelas yang akan kamu masuki nantinya."

"Yoroshiku onegaishimasu, sensei."

"Watashi mo yoroshiku, Tsuchimiya-kun."

Pas setelah sensei selesai berkemas, bel pun berbunyi dan seluruh siswa masuk ke kelas sambil menunggu guru mereka tiba. Ada yang masih berbicara dengan teman-temannya, ada yang berkaca merapikan rambutnya, bagi yang cowok masih ada yang mengusili temannya dan ada juga yang rajin membaca. . . . . membaca komik!

Pintu kelas dibuka oleh sensei dan semua murid langsung terdiam dan kembali ke kursi masing-masing.

"Begitulah seharusnya menjadi peliharaan harus menurut," cetus sensei itu dengan suara rendah. Hanya murid yang duduk di depan yang mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh sensei. Mereka memaklumi karena sensei yang satu ini perkataannya agak kasar. Sedangkan Asuna tak mendengarkan karena ia langsung takjub akan seisi kelas dan para makhluk yang mendiaminya. Sebenarnya ia ingin berteriak, "Daiki! Inilah sekolah yang ku impikan! Ini semua! Aku sangat se~nang hari ini, Dai~ki!!"

"Aomine Daiki! Kenapa kamu telat tanpa rasa bersalah?!" kesal sensei melihat seorang siswa yang masuk lewat pintu belakang tanpa memberi salam atau meminta maaf atas keterlambatannya. Dan dengan santainya cowok berkulit hitam 'eksotis' ini duduk dibangkunya, menaikkan sebelah kakinya, ia tak merespon sama sekali kekesalan sensei.

"Cih, walau aku senang kau masuk saat jam pelajaranku, tapi dengan sikapmu ini rasanya tak ada syukurnya bagiku dengan kehadiranmu. Oii, Aomine-kun, kikoeteruka teme?!!" Sensei semakin naik pitam saat Aomine menguap dan mencongkel telinganya dengan kelingking saat sensei memarahinya. Sebenarnya ia sengaja melakukan hal itu agar sensei semakin marah dan kesal.

Sensei beralih pandangan pada gadis berambut pink panjang yang duduk di seberang Aomine. "Momoi-kun, lakukan suatu hal pada temanmu itu! Itu tanggung jawabmu sebagai teman dan juga manajer, bukan?" sensei melemparkan kekesalannya pada Momoi Satsuki, sang manajer tim basket Touou yang diikuti Aomine.

Kurobas: After Winter Cup [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang