Epilogue

345 38 9
                                    

Senin, 4 Desember 2017.

Aku kembali lagi ke dunia manusia, setelah mendekam diri dalam Allusca. Kali ini aku akan tinggal menetap disini. Hari ini salju mulai kembali turun. Aku selalu mengenakan syal hitam pemberian Rin dulu, karena ini barang berharga yang kumiliki sekarang.

Waktu sudah menunjukkan pukul 7. Aku bergegas keluar dan melangkah ke sekolah.

Aku memandang bangunan besar dihadapanku. Sudah lama sekali, aku tidak datang kemari sejak hari itu. Dengan semangat, aku pun melangkahkan kaki masuk ke dalam sekolah.

Tepat saat berada di loker, aku bertemu dengan Yuuki Yuri yang biasa kupanggil Yuri. Yuri adalah teman sekelasku. Dia adalah gadis yang cantik dan baik.

"Ohayo, Lynn." Sapanya.

"Ohayo, Yuri."

"Kamu kemana saja, Lynn! Aku kebingungan ketika kamu tidak masuk sebulan lebih! Yah.. jadinya aku beralasan dengan sensei bahwa kau sakit dan di rawat di sebuah rumah sakit, karena kuyakin kamu akan kembali masuk." Jelas Yuri.

Aku tertegun mendengarnya, kemudian tersenyum. "Makasih, ya, atas bantuannya." Kataku.

Yuri mengangguk, kemudian mulai berjalan. "Hawa diluar sangat dingin, ya.."

Aku mengangguk. "Iya, dingin." Kataku seraya tersenyum dan berjalan di belakangnya.

"Omong-omong, syalmu bagus sekali. Kamu beli dimana?" Tanyanya sambil berpaling menghandapku.

"Ini hadiah.." ucapku pelan.

"Benarkah? Bagus sekali.."

"Makasih.."

Tiba tiba, ketika kami melewati koridor, kami bertemu dengan Rin. Rin hanya sekilas menatapku, kemudian menjauh. Ia tidak lagi mengenakan kacamata, sehingga terlihat makin tampan. Aku hanya menggigit bibir.

"Kirisaki-kun itu.. dia bahkan tidak menyapamu. Ada apa dengannya? Padahal dulu kalian akrab sekali. Sekarang dia menjadi kutu buku yang sangat pendiam dan juga dingin." Ungkap Yuri. "Ada apa, sih, dengan kalian?"

Aku agak sedikit gagap menjawabnya. "Kami punya sedikit masalah. Haha.." kataku sambil tertawa terputus-putus.

"Harusnya kalian jangan sampai menjauhi satu sama lain." Tegur Yuri. Aku hanya menunduk. "Yahh.. kuharap masalah yang ada diantara kalian bisa terselesaikan."

"Makasih, ya.." balasku singkat. Yuri hanya mengangguk. Setibanya di kelas, aku segera menuju bangkuku dan duduk. Sesekali aku menarik nafas panjang. Namun, tiba-tiba Rin duduk di bangkunya yang masih berada disampingku.

Bangkunya masih berada disini, ya? Pikirku. Kemudian, aku membuka buku dan mulai membacanya.

***

Keesokan harinya, aku menemukan sesuatu di dalam lokerku. Dengan bingung, aku mengambilnya.

"Amplop surat bewarna merah muda?" Gumamku heran. Kemudian mulai membuka isinya.

Tuesday, 5 December 2017.

I might be not know what I feel inside. Like this, I was looking at you and I feel a little bit different what I feel inside. So, you know that? And, tell me. I was sleepless last night. I think you a lot! I don't know, so don't ask me why.

Maybe, I like you, girl. Uhm.. it's so embrassing me, but, I think I must tell you what I feel at now. Your smile make me stunned everytime. Oh my! It's so embrassing, you know?

And, I know it now. I like you. I said it twice, because I want you to know.

And the last..

Would you be my girlfriend, Lynn?

-Kirisaki Rin

Aku tertegun ketika membaca isi surat singkat tersebut. Ada nama Rin tertera disana. Berarti ...

Rasa terkejutku bertambah ketika aku tak sengaja menoleh ke sebelah kanan. Ada seorang cowok yang tengah menatapku dan tersenyum lembut.

"Jangan lupa dibalas, ya!" Serunya. Seketika pipinya memerah bagai buah delima. "Ah, ya, ampun! Ini sangat memalukan.." gumamnya sambil menutup wajahnya. Kemudian ia kembali menatapku sambil tertawa pelan. Wajahnya berbinar-binar.

Air mataku mengalir. Ya, inilah yang aku inginkan. Sebuah awal yang baru untuk memulai hubungan yang baru bersama Rin. Ia terkejut ketika ia melihatku menangis. Namun kali ini aku menangis bahagia! Rin tetap mencintaiku meski aku sudah menghilangkan ingatannya tentang dunia Allusca yang telah kutinggalkan itu.

Sekarang adalah sebuah awal baru untuk mengulang semuanya.

Aku mengangguk dihadapan Rin. Senyumku makin tersungging lebar. Rin tercengang, kemudian ia membalas senyumanku. Kami pun berjalan berdua, sama-sama menuju kelas yang sama.

The End..

Thank you for reading, Minna!^^ maaf ya cerita nya agak sedikit singkat. Tapi kuharap kalian suka. Don't forget to follow me and votement~ Tunggu kisah selanjutnya yaaa^^

TortureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang