Empat-Manis Pahit

7.4K 331 16
                                    

James mencium keningku mesra sekali. Dengan perlahan kembali ia membawaku kedalam pelukkan hangatnya. Film yang sedang diputar Itu bahkan hanya sekedar cerita yang lewat begitu saja tak kami hiraukan.

"Ugh, lihatlah! Bayinya menggemaskan" pekikku saat melihat sosok bagi lucu terpampang di film.

"Tidak se-lucu bayi kita sayang..." Kata James.

Aku mendelik kesal, " Aku tidak ingat kita Punya bayi" kataku.

James tertawa lalu mencium mukaku secara acak "oh, tenang saja luv, you'll get it soon" Katanya. Matanya tiba-tiba berubah seakan-akan menjadi-ughh... Sexy? Damn it!

Aku memalingkan wajahku lalu pura-pura melihat ke TV lagi. Tapi James tetap lanjut menggodaku.

"Ayolah sayang, satu-dua putri cantik dan menggemaskan sudah menunggu" Katanya lalu membawaku dalam pelukkan.

"Ahh... Nooo.." Dia menggelitik-ku!

"Hahaha... Baby..." Katanya James. Mudah sekali tangannya menangkis Ku yang berusaha membalasnya.

"Jamesss..."
"Kemari sayang, kejar Aku kalau bisa"
"No... James!!!"

.
.
.

Aku terbangun di sofa ruang tengah apartmentku. Aku tertidur setelah lelah menangis. Tapi kini malah ingin menangis lagi.

Aku bermimpi tentang James, bukan mimpi khayalan--tapi sejenis mimpi kenangan. Kenangan manis. Sayang nya rasanya dadaku semakin sesak. Aku meyakini diriku bahwa Aku baik-baik saja. Dan semua ini bukan masalah.

Bukankah Dari dulu James memiliki kekasih?

Tapi sisi hatiku yang lain malah berteriak-teriak membantah.

James tidak pernah membawa Wanita ke apartementnya selain Aku. James tak pernah mencium wanita lain di sofanya selain Aku. James tak pernah menyingkirkanku Dari kedudukan satu-satunya walaupun dia memiliki 1000 wanita.

UncommitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang