Haloo semuaaa yang mau membacaaaaa..
Thx banget ud ksi vote n commentny.. *harlemshake.com*
Chapter selanjutnya akan menjadi last chapter.
^^
Oke langsung aja yaaa..
Cekidott...
*****************************************
Risa sedang menyuci piring di dapur, ketika seseorang mengetuk pintu rumah risa.
“risa... kamu buka’in ya pintu.. abang ke toilet dlu” will berteriak dari pintu kamar mandi.
“okey bang..” risa menjawab berteriak
Risa melap kedua tangannya kemudian berjalan menuju pintu rumahnya.
“tggu sebentar” risa tergesa-gesa membuka pintu rumahnya.
Risa membelak tak percaya. Seorang Denis, akan datang ke hadapannya dengan luka dimana-mana. Denis terlihat lemah dan hampir pingsan. Ada darah di sekitar matanya dan beberapa koyakan terdapat di kemejanya.
“risa...” denis memanggil nama risa dengan lemah.
“denis.. km kenapa?” risa langsung merangkul badan denis dan membawanya masuk ke rumah dan mendudukkan denis di sofa.
Denis membuka matanya sedikit kemudian menatap risa.
“maapkan aku..” denis kembali pingsan.
Denis langsung tak sadarkan diri dan pingsan di sofa.
“denis.. denis..” risa mulai berteriak histeris.
Risa menjadi panik kemudian berlari menuju toilet di mana will sedang berada di dalamnya.
“bang.. bang.. cpetin bang..” risa menggedor pintu dengan panik.
Will segera menyelesaikan urusannya di toilet kemudian membuka pintu dengan dongkol.
“kenapa??? Baru di tinggal be...nnn” will mengomel
Risa menutup mulut will dengan telapak tangan kirinya.
“bang.. di depan ada denis lagi pingsan.. “ risa menatap abangnya dengan pandangan memohon agar abangnya mengerti.
Will langsung berlari menuju sofa dan menemukan denis sedang tergeletak tak berdaya dengan kondisi yang mengerikan.
“kenapa manusia ini bisa disini?” will menatap risa tajam dengan kedua tangan di pingganya.
Risa menggeleng kemudian mengambil air kompresan hangat. Risa duduk di sebelah sofa kemudian dengan perlahan membersihkan darah yang lengket di sekitar mata dan pipi denis.
“ini yang namanya denis?” will duduk di sebelah risa. Menatap adik kesayangannya memperlakukan sesorang yang bernama denis dengan baik.
“iaa bang.. risa heran kenapa keadaan dy begini? Dan kenapa dy bisa kesini”
Will menaikkan alis matanya bngung.
“bang.. dy demam..” risa yang sedang memegang wajah denis, menatap abangnya dengan ketakutan.
“huft.. apa kita bawa ke rumah sakit sja? “ will menyandarkan badannya ke sofa yang di dudukinya.
“risa bisa ngerawat denis kok bang.. bisa bantu risa angkat denis ke kamar risa? Risa bakal jagain dy di kamar risa, biar risa lebih leluasa” risa memohon pada abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, I am not a Monster
Любовные романыMencintai sesorang sejak pertama kali mungkin hal yang sangat membahagiakan bagi banyak orang yang sedang mengalami yang namanya syndrom jatuh cinta. Begitu juga dengan ku.. aku sedang jatuh cinta dengan laki-laki yang harusnya tidak boleh ku cinta...