rahasia - bagian 2

538 14 5
                                    

Hay hay.. maap saya lama updateee...

Maklum si ‘ehem’ minta diperhatiin molo jdnya kmren fokus ke dy.. *curcol*

Owkoekowkokew..

buat plagiator.. tolonglah menghargai karya orang lain yang telah berusaha mengembangkan imajinasinya sendiri... buatlah karya anda sendiri walaupun itu tidak bagus.. berbanggalah pada diri anda sndiri dan jangan merugikan orang lain.

Oke deh langsung aja cekidottttttttttttttttttttttttt !!!!

***********************************************

“bisa panggilkan bu risa sekarang?” darren membentak seorang house keeping.

House keeping itu kelihatan pucat dan menunduk. “tapi pak.. bu risa bukan pembersih kamar..” sekali lagi dy menatap darren kemudian menunduk lgi.

Darren tertawa kecil.

“saya bilang panggil aja.. km mau saya laporkan ke pak wilson agar km dipecat karena tidak membuat saya nyaman?”

House keeeping itu semakin pucat.

“tapi kalau saya yang ke kantor bu risa.. saya bisa di pecat pak.. “

Darren melototkan matanya. Kemudian mengambil notebooknya, menuliskan beberapa deret kata.

“ini.. berikan saja pada sekertarisnya. Ini beberapa tip buat km. Maap telah membuat km kerepotan” darren mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa ratus ribu.

House keeping itu kelihatan bergetar.

“maap pak.. saya tidak butuh duit sebesar itu. Saya akan menyampaikan kertas ini ke bu risa.. permisi” kemudian segera pergi dan berlalu dari hadapan darren.

Darren hanya bisa melongok heran.

“masih ada aja cewe kek gt zaman gni..” darren berkata dalam hatinya.

Darren mengambil beberapa helai tissu dan mengumpalkannya, kemudian mengoyak helai-helaian tissu dan melemparkannya sesuka hatinya. Sampai pintu kamar darren terbuka.

Darren tersenyum kecil.

Risa berjalan menuju ke arah darren dengan dongkol kemudian meletakkan kedua tangan di pinggangnya.

“apa maksud lo dengan ini smua?” risa menunjukkan kertas notebook yang diberikan oleh sekertarisnya kepadanya.

“gw ga nyangka. Cped juga lo sampai sini, mantanku” jawab darren tersenyum.

Risa meringis kesal.

“lo mnta gw bersihin kamar lo? Lo pikir gw ini pembantu lo?” risa menatap darren sinis.

Darren bangkit dari kursinya kemudian berjalan berpindah ke kasur empuknya.

“klo lo ga lakuin.. gw...” darren menekan kata-katanya.

“okeeey.. bisa stop, darren? Ga puas lo buat gw menderita? Kmren lo ngajak gw belanja muter-muter eh, ujung-ujungnya lo bahkan ga beli apa-apa? Trus lo suru gw nyetrika semua pakaian lo? Gw nemenin lo berenang? Gw temenin lo baca buku?” risa menatap darren dengan tatapan berapi-api.

“itu pelajaran buat jadi istri gw yang baek, sayang” darren tertawa puas.

“fine, darren. Gw mnta maap udh nipu lo perasaan lo dlu. Bisa lo hentikan semua omong kosong ini?” risa mengomel.

“ris... bersihin kamar gw sekarang.. sekalian toilet gw.. gw, mau bobo siang dlu.. klo sampe gw bangun dan elo ga lakuin yang gw mau..... gw pastiin lo jadi istri gw” darren menyipitkan matanya ke arah risa, menguap dan membalikkan badannya dalam posisi telungkup.

Baby, I am not a MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang