chapter 3

11.1K 1K 46
                                    

Ketika takdir jatuh di hadapanmu, kamu hanya punya satu langkah yaitu menjalaninya. Menolak ataupun berusaha menghindar, itu bukan bagian dari kuasamu.

***

Haena memasuki rumahnya.

Ia meletakan tas dan sepatunya.

Ia merasa lapar sehingga ia berjalan ke arah dapur.

Haena membuka isi kulkasnya.

Dan kulkas itu kosong.

Haena baru ingat,dia belum membeli stock makanan untuk sebulan sementara ia hanya memiliki uang tabungan yang sangat pas-pasan.

Haena diam.

"Aku harus bekerja apa?" gumam Haena.

Lalu terbesit di otaknya ia ingin menjual kue tradisional dan menitipkannya di kantin kuliah.

Dan jika hanya untuk berjualan kue saja, itu tidak mencukupi kebutuhan Haena.

Haena memutuskan lagi untuk membuka usaha.

Modal yang tidak seberapa tidak akan cukup untuk keperluan hidupnya.

Haena pusing, kalau bukan karna ada pria yang bernama Jeon Jungkook itu, Haena pasti tidak akan mau untuk berhenti kerja.

"Apa aku mendaftar jadi pelayan hotel saja? Oh tidak aku tidak ingin bertemu dengan banyak pria nakal disana. Itu menakutkan,"ujar Haena seraya bergidik ngeri.

"Apa aku membuka usaha hiasan daur ulang? Tidak membutuhkan modal yang banyakkan? sepertinya aku harus mencobanya besok,"ujar Haena.

"Aku lapar. Dimana aku akan mencari makan di malam yang gelap seperti ini? Tuhan jaga aku. semoga tidak ada pria-pria yang berkeliaran," ujar Haena lalu ia memutuskan untuk keluar rumah.

***

Haena memasuki sebuah supermarket.

Ia memilih beberapa sayuran dan saat ia melihat harganya.

"Ini lebih mahal 3 kali lipat dari pasar! Aghh sepertinya aku hanya membeli telur dan mie instan saja,"ujar Haena lalu menaruh kembali sayuran yang ia pilih tadi.

Haena segera memilih beberapa telur dan mie.

"Sungguh ini tidak wajar,mengapa mie terlalu tinggi letaknya? tidak seperti biasanya bukan?"

Haena memilih untuk berjinjit namun perlu di akui tempat mie itu jauh lebih tinggi darinya.

Haena terus berusaha dan-

Seseorang memegang tangan Haena

Lalu

Brak!

Telur yang Haena pegang pecah semua karena Haena refleks ketika ada pria yang memegang tangannya. Haena tidak terbiasa akan hal itu.

Semua orang yang ada di lorong melihat aneh ke arah Haena ketika Haena menjatuhkan telurnya.

"Apa yang kalian lihat?apa kalian tak pernah melihat telur jatuh?" tanya pria tersebut sehingga orang yang ada disana menjauh dari sana.

"Kau tak apa?"tanya pria tadi,karena ia melihat Haena terdiam dengan wajah yang terlihat panik.

"Kau sudah berjanji untuk tidak menyentuhku lagi Kim Taehyung! Apa yang kau lakukan? Aku benci kau!" teriak Haena lalu ia pergi.

"Aku hanya menolongnya. Mengapa ia begitu aneh," gumam Taehyung.

Tak lama.

"Ada apa?" tanya seorang wanita . Ya dia Jiya.

"Tadi aku menolong Haena yang ingin mengambil mie. Tetapi aku tidak sengaja memegang tangannya dan dia sangat marah terhadapku,"ujar Taehyung.

PHOBIA (jungkook ff)[SUDAH DI TERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang