Chapter 4

9.6K 898 62
                                    

Membuat seseorang bahagia bukan berarti segala cara menjadi benar, terlebih membahagiakan orang lain untuk melukai orang lain tidak bisa disebut sebagai cara.
Kau tak perlu menumbalkan apapun untuk membahagiakan.


***


Haena sedang membersihkan kaca di toilet perusahaan tersebut tak lama ada seorang Office Boy memanggil Haena.

"Jung Haena. Ada yang memanggilmu,"ujarnya.
Lalu Haena segera keluar tanpa berbicara apapun.

"Wanita aneh,"gumam orang itu.

***


Haena segera mencari orang yang tadi memanggilnya. Haena sedikit bingung karena ia tak tau kemana ia harus menemui orang yang memanggilnya. Mengapa Haena sangat bodoh,mengapa ia tidak bertanya dahulu ke orang tadi.
Tak lama seseorang memanggilnya.

"Hey,aku yang memanggilmu."

Haena segera menoleh lalu matanya tertuju kepada sosok yang selalu mengganggunya.

"Kurasa dunia ini terlalu sempit. Pergi lah, aku tak ingin berurusan denganmu,"ujar Haena.

"Hey,kau masih marah akan hal semalam? Masudku itu-" Jungkook menghentikan perkataanya. Karena melihat Haena meninggalkannya begitu saja .

"Kau fikir aku akan menyerah? Tak akan Haena. Aku pasti mendapatkanmu,"gumam Jungkook

***


Haena membersihkan lantai dasar,namun entah sudah berapa kali Haena membersihkannya masih saja lantai itu kotor kembali dan yang membuatnya kesal adalah ketika ia melihat bahwa yang menginjak-injak adalah karyawan pria.

"Tak bisa kah kalian berjalan di pinggir?"teriak Haena kepada karyawan itu.

karyawan itu menatap Haena dengan arti siapa kau? Jabatanku lebih tinggi.

"Ya aku tau jabatan kalian lebih tinggi dariku. Tetapi bisakah kalian menghargai seorang wanita yang sedang membersihkan lantai!" marah Haena lagi.

"Sudah lah lanjutkan pekerjaanmu," ujar salah satu pria.

"Oh. Aku lupa,aku lupa kalau seorang pria tak akan pernah mengerti wanita. Chh!"ujar Haena lalu pergi.

"Belagu sekali Office Girl itu,"ujar seorang wanita disana.

"Iya benar."

"Kurasa dia tidak akan lama disini."

"Iya benar kurasa ia akan segera di pecat oleh bos karena tidak sopan."

"Kalian yang akan saya pecat,kalian disini di bayar untuk bekerja! bukan untuk membicarakan orang lain!" bentak seseorang yang tak lain adalah Jeon Jungkook.
Semua pegawai segera melakukan aktivitasnya masing-masing.

***


Sekarang tepat pukul 20.00

Haena berjalan pulang.
Untuk hari biasa Haena memutuskan untuk bekerja dari jam 13.00 sampai jam 22.00.

Dan untuk hari libur Haena bekerja dari pagi sampai jam 20.00.

Terlebih perusahaan ini memberikan Haena kebebasan, sehingga ketika kelas tiba-tiba berubah, Haena dengan mudah meninggalkan pekerjaannya terlebih dahulu dengan catatan harus kembali setelah kelasnya selesai.
Ya sekarang Haena harus mengatur waktu,karena ia bekerja + kuliah.

Haena berjalan dan sampailah ia di depan halte bus.

"Ahh lama sekali. Apakah kalian tidak tau betapa sakitnya tulang-tulangku?"gerutu Haena karena tidak ada satupun bus yang datang.
Tak lama sebuah motor berhenti di depannya.

Haena tak mengerti siapa orang itu,ia memakai helm.
Lalu orang itu membuka helmnya.
Dan ohh ternyata dia-
Karyawan tadi.

"Hey Office Girl,mengapa kau belum pulang?"tanya orang tersebut,namun Haena tak menghiraukannya.

"Hey namaku Mark,aku satu kantor denganmu,jadi tak usah kaku. Mau pulang denganku?" tanya pria itu lagi yang bernama Mark.

"Hey, aku berbicara denganmu."

"Aku tak ingin berbicara denganmu." Akhirnya Haena membuka mulutnya.

"Hey,mengapa kau seperti ini? Aku ingin berbuat baik padamu."

"Aku tak ingin kau berbaik hati padaku," ujar Haena lagi.

"Aishhh mengapa kau nyebalkan?"
"Ya benar,lebih baik kau pergi daripada harus bertemu orang sepertiku."

"Yasudah."
Lalu Mark pergi dari sana.

PHOBIA (jungkook ff)[SUDAH DI TERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang