Aku berusaha untuk memahami semuanya, tetapi itu menjadi percuma. Karena bagaimana bisa aku memahami semuanya, sementara aku tidak bisa memahami diriku sendiri.
***
Jungkook sedang mengerjakan skripsinya. Ia ingin segera wisuda.
Ia frustasi.
"Matikan ponsel, fokus pada skripsi ini Jungkook," gumamnya.
***
Haena berjalan menuju tempat kerjanya setelah dua hari ia absen dari kantornya.
Dan selama dua hari pula Jungkook tak pernah mengabarkan tentang keadaannya.
Ini membuat ia semakin ragu untuk mencoba membuka hatinya.
Haena memasuki kantor itu.
Ia segera mengelap kaca yang sangat berdebu.
Tak lama seorang karyawan berlari tergesa-gesa dan menabrak Haena sehingga bokong Haena dengan bebasnya membentur lantai.
Orang itu berlalu begitu saja,Haena menatapnya sinis.
Oh tunggu ia balik lagi dengan jalan mundur.
"OH TUHAN, kau terjatuh rupanya. Maafkan aku yaa,"ujarnya.
Haena hanya diam seraya menatapnya sinis.
"Yak! Jawab lah! Kau ini cantik, hanya saja sikap jutekmu itu menguranginya," ujarnya lagi.
Dan tanpa babibu Haena menendang tulang kering kaki pria itu.
"Aishh sakit! "rintih lelaki itu.
"Itu tak seberapa tuan,"ujar Haena lalu pergi.
"Dasar ya kau! Untung kau cantik," umpatnya.
Tak lama karyawan lain mendekatinya.
"Pak Mark, ada apa?"
"Kau masih bertanya? ini sakit bodoh! Cepat bawakan kompresan!"
Karyawan itu pun segera mengambilkan kompresan untuk Mark.
***
Haena sedang memijit kedua bokongnya itu.
Tak lama ada yang mengetuk pintu.
Haena segera merapihkan posisi duduknya itu.
Oh ternyata pria itu.
"Haena."
"Ada apa?"
"Aku ingin kau ikut denganku besok. Kau mau kan?"
"Yak! Setelah kau menghilang beberapa hari sekarang kau memintaku menemanimu? Kau fikir aku apa?
Wanita yang kau pakai saat kau butuh?" Haena menatap sinis Pria yang bermarga Jeon itu.
"Aku tidak bermaksud. Dua hari aku tak mengabarkanmu karena aku sedang fokus dengan skripsiku. Ku harap kau memakluminya."
Haena hanya menatap Jungkook jengah namun Jungkook sebaliknya, ia justru menatap Haena seraya tersenyum tipis.
"Kau merindukanku?" tanya Jungkook dan bisa dilihat wajah Haena berubah menjadi merah.
"Besar kepala sekali dirimu!"ujar Haena.
"Kau tak pandai berbohong."
"Kau peramal?" dengus Haena kesal.
"Tidak. Aku bukan peramal. Hanya saja hatimu berkata padaku,"ujar Jungkook dan Haena kesal namun ia tersipu malu.
"Hmm. Kau mau menemaniku tidak?"tanya Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOBIA (jungkook ff)[SUDAH DI TERBITKAN]
Fanfiction"Its hard for me to accept you, but too hard to leave you."