8

546 65 6
                                    

"Bukan aku, Jung Hanna!"

Hanna membalikkan tubuhnya.

"Kim Taehyung, aku berkata padamu sekali."

Taehyung ingin sekali menyanggahnya. Tapi lidahnya kelu saat ini.

"Kim Taehyung, aku membencimu."

*
*
*
*
*
*

Hanna menyusuri jalanan kota Seoul malam itu. Setelah kejadian tadi pagi, ia memutuskan untuk ijin kuliah hari ini. Walau tulangnya terasa sakit, tapi sepertinya ia tidak mempedulikannya. Ia hanya berjalan sambil mengamati aktivitas malam di kota Seoul yang jauh dari kata sepi. Tidak ada kata 'tidur' untuk kota ini.

Akhirnya Hanna memutuskan untuk singgah sebentar di taman pusat kota. Banyak sekali pasangan yang sedang memadu kasih malam itu. Membuat bangku-bangku taman terisi penuh dengan berbagai pasangan tersebut. Ia memutuskan untuk duduk dibawah pohon besar sambil mengamati air mancur didepannya.
Tubuhnya terasa lelah dan sakit tentu saja.

Hanna menekuk lututnya dan menenggelamkan kepalanya itu dibalik lututnya.

Ia sengaja tidak menelepon atau memberitahu Yejin maupun Jungkook soal ia pergi dari kampus.

Drrrttt.. Drrrtttt

Ponsel di dalam tas nya terus menerus bergetar, membuat Hanna mau tak mau membuka isi tasnya dan mengambil ponselnya itu.

15 panggilan tak terjawab dari Yejin dan 17 panggilan tak terjawab dari Jungkook.

"Hhh~" Desah Hanna pelan. Ia meletakkan ponselnya di sampingnya.

Ddrrrtt

Hanna mengambil ponselnya lagi. Kali ini muncul pemberitahuan tentang pesan yang ia terima. Bisa dibilang cukup banyak. Tapi sepertinya Hanna tidak begitu peduli.

Drrttt..

"Sial, mengangguku saja."

Hanna mematikan ponselnya dengan cepat. Ia hanya ingin sendirian saat ini.

Perasaannya begitu lelah. Dan sepertinya Hanna cukup menyesali perkataannya tadi pagi. Ia hanya kelewat emosi karena Taehyung tidak bisa dihentikan. Tapi sebenarnya Hanna tak sungguh-sungguh membencinya.

Udara malam itu membuat Hanna betah duduk disitu. Ia juga berpikir tak akan pulang malam itu, toh eomma dan appa nya masih ada di Jepang karena urusan bisnis yang tidak bisa dihindari.

"Song Yein." Ujarnya pelan.

"Aku melihatmu kala itu." Katanya lagi.

"Apa yang kau mau dariku, huh?" Hanna terus menerus berbicara pada dirinya sendiri. Ia tak peduli pandangan orang terhadapnya, karena banyak pasangan disana yang mulai menganggapnya sedikit gila.

Bulan purnama kali ini juga turut menemani Hanna yang saat ini terdiam dalam kesepian. Pikiran saat ia bersama Taehyung tadi kembali terngiang.

"Maafkan aku. Karena harus mengatakan hal itu. Aku tidak sungguh-sungguh." Hanna mulai terisak. Entah apa yang membuat ia menangis hanya karena mengatakan hal itu. Ia terus saja terisak.

Moonlight: It's You, Even If I Die [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang