Setelah perang besar mafia reda. Ayahku mulai menyusun kembali kekuatannya. Tapi tetap saja aku masih berada di tempat persembunyian rahasiaku bersama Mann. Papaku dan ayah mann belum berani mengirim kami pulang karena takut ancaman dari kubu 'God father'. Mereka biasanya akan menghabisi seluruh keturunan musuh-musuhnya.
Maka disinilah kami hidup dalam persembunyian di negara lain. Tepatnya di Italia...
Rupanya mama masih punya darah italia. Akupun tinggal sebuah rumah mewah yg di bangun papa untuk mama sebagai hadiah pernikahan mereka dulu.
Rumah mewah ini bahkan belum pernah di tempati.
Aku pun tumbuh dewasa ...para pengawal setia papa memanggilku dgn panggilan sayang "jo"..karena mereka yg menjagaku sejak dari kecil di negeri ini.Sedangkan Mann tinggal tak jauh dari tempatku. Papanya membeli sebuah rumah tak kalah mewah untuk tempat persembunyian putranya. Tentu saja dgn pengawalan yg sangat ketat.
Mann tumbuh menjadi seorang pemuda yg tampan. Mata abu-abu tua dan senyumnya yg memikat, membuat para gadis tergila-gila padanya.Setiap pagi, Mann akan datang ke rumah Jodha untuk sarapan dan menyapa gadis itu.
Sarapan di rumah Jodha adalah tempat favoritenya. Karena masakan Bibi Angga, pengasuh Jodha sedari bayi..sangatlah lezat.
Dan tentu saja agar dia bisa melihat gadis kecilnya setiap hari.
Ya..Mann sudah mencintai Jodha sejak kecil.
Hanya jodha teman yg dia punya..sahabatnya..dan yg di cintainya.
Ayahnya berada jauh di Rusia, dia hanya sesekali menjenguknya. Secara otomatis hanya jodhalah dunianya.Jodha tumbuh menjadi gadis yg sangat cantik. Tubuh langsing, dada penuh, rambut panjang bergelombang sampai ke pinggang. Matanya bulat dan indah. Bila dia tertawa, mata itu akan semakin indah. Kulitnya putih, halus , lembut seperti sutra. Bibir penuh menggoda.
Papa Jodha benar-benar memberikan perawatan kelas satu pada putri semata wayangnya. Apalagi wajah Jodha yg mirip benar dgn wajah istrinya tercinta, Eva..mama jodha.Di Italia..baik Jodha maupun Mann tidak memakai nama keluarga di belakang nama mereka.
Orang tua mereka masih takut dan kawatir dgn keselamatan putra putrinya. Apalagi kekuasaan sang 'God Father ' yg ternyata sampai di negara ini.Kehidupanku dan mann cukup tenang di sini..
Aku bisa bersekolah seperti anak-anak normal lainnya. Tentu saja dgn pengawal - pengawal papaku yg menyamar.Aku sekelas dengan Mann di sebuah High school terkenal di Italia. Kami sudah di tingkat akhir. Sebentar lagi kami akan graduate. Mann yg tampan punya banyak fans gadis-gadis cantik di sekolah. Tapi tampaknya dia tidak pernah tertarik dgn satu pun dari mereka. Dan itu membuat mereka banyak yg patah hati.
Mann hanya mau dekat dengan satu gadis saja...dan itu adalah aku.
Mann selalu mengikutiku kemana pun. Ke kantin..ke perpustakaan..ke eskul drama pun dia ikut. Dia selalu menjagaku..dia selalu ada untukku.Saat ini aku sedang di kantin bersama lavina teman sebangkuku sekaligus sahabatku.
Kami sedang membicarakan ttg acara graduation yg akan di gelar di hall sekolah."Jodha..kira-kira siapa yg nanti akan mengajakmu jadi pasangannya..? ", tanya Lavina.
"Siapa lagi..." jawab jodha sambil tersenyum. Matanya menunjuk ke arah kedatangan Mann.
"Hahaha...iya deh..si Mann yg tampan..", jawab Lavina tertawa melihat tingkah sahabatnya.
"Hai jodha..hai Lavina..", sapa Mann sambil menarik kursi.
"Haiii..", jawab mereka serempak.
Lalu mereka tertawa bersama.
Lavina sebenarnya menyukai Mann sejak lama. Tapi Mann hanya menganggapnya sebagai teman.
"Hei...kalian menertawakanku ya...awas nanti pembalasanku .." kata Mann sambil pura-pura cemberut.
"Jodha..emm..maukah kau jadi pasanganku di prom night nanti ? ", tanya Mann langsung.
"Tuh kan.." kata Jodha kepada lavina.
"Kenapa kau tidak ajak gadis yg lain Mann..liatlah mereka..pasti mereka juga ingin jadi pasanganmu.."
Jodha menunjuk ke arah gadis-gadis yg sedang bergerombol sambil cengar-cengir ke arah Mann.
Mann tersenyum pada mereka...dia memamerkan deretan giginya yg putih..dan melambaikan tangannya.
Wow...alangkah senangnya para gadis itu, mendapat senyum indah dari seorang Mann.
Mereka bersorak ramai..."Atau kau ajak saja lavina...aku sedang tidak mood ke pesta manapun..", kata Jodha sambil melirik lavina.
Jodha tahu sahabatnya ini memendam rasa suka pada Mann sejak lama.Mann menghela nafas..lalu berkata,
"Pokoknya kau harus jadi pasanganku jo, jangan menolak..!"
Jodha mengangkat bahu sambil tersenyum..
"Ya..kita lihat saja nanti..", katanya.
Akhirnya bel jam pulang berbunyi. Murid-murid high school berhamburan keluar.
Jodha yg tergesa-gesa keluar tidak melihat seorang yg sedang menelpon di gang sekolah.
"BRUK ..!! "
"PRAKK !! "
Jodha menabrak seorang murid laki-laki hingga hpnya jatuh...dan pecah berantakan..
Jodha langsung pucat..apalagi melihat tatapan tajam dari laki-laki itu. Dia berusaha mengambil hapenya yg berantakan.
"Maaf..nanti aku ganti..mengertilah..aku pasti ganti..aku terburu-buru..", kata Jodha sambil berlari.
Di luar sekolah sudah ada sebuah mobil hitam yg menunggu jodha.
Jodha pun segera masuk...dan.."PAPAA !! "teriaknya bahagia sambil memeluk seorang laki-laki tua di dalam mobil.
Ternyata sebelumnya bibi Angga menelponnya...kalau papanya datang dari Rusia.
Jo yg sudah sangat rindu pada papanya langsung lari setelah bel berbunyi.Setelah berpelukan jodhapun duduk manis di sebelah papanya. Sekilas dia melihat seorang yg memandangnya dgn tatapan yg tajam menusuk.
Jodha sadar...dia murid lelaki yg dia tabrak tadi..Bersambung...
Vote n komen ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE HURTS
FanfictionPrologue Namaku Jodha Kurnikova. Aku putri seorang bos mafia Mr. Kasparov di Rusia. Hmm..lucu sekali, namaku berbeda dgn nama papaku. Ternyata namaku di ambil dari nama mamaku Eva Kurnikova. Mamaku meninggal ketika melahirkanku. Papaku punya banyak...