Pagi itu acara graduation ( kelulusan ) di gelar di halaman high school.
Para orang tua datang untuk menyaksikan hari keberhasilan putra-putri mereka. Demikian juga papa.
Ternyata papa datang jauh-jauh dari Rusia karena ingin menyaksikan kelulusan putrinya...tentu saja di dampingi para pengawalnya yg menyamar.
Papa terlihat sangat bahagia..dia bahkan memberiku mobil sport merah sebagai hadiah kelulusanku."Thanks papa..", kataku sambil memeluknya erat.
"Hmm..you welcome my princess...tapi ingat, kau hanya boleh membawanya pergi dgn Mann.."
Aku langsung lemas..tak bisa merasa bebas...kemanapun harus dgn para pengawal dan..Mann..hhhh...
Sekilas aku melihat dia yg memandangku dari jauh.
Tak terlihat ada orang tua yg mendampinginya.
Ya..Jalal..Jalal Alano..sebuah nama yg indah..cocok dgn dia yg tampan dan...misterius.Aku berselfie ria dgn lavina sahabatku dan teman-temanku di depan mobil sportku yg baru.
Mereka bahkan mengajak kami untuk merayakannya di sebuah club dekat sekolah.Pada awalnya papa tidak mengijinkan aku ikut..tapi karena teman-temanku ikut merayu papa, akhirnya dia pun mengijinkan...dgn satu syarat...
"Ya aku tahu papa...harus dgn Mann..", kataku lemas.
Papa tersenyum dan menciumku..
*****
Malam itu aku dan teman-teman bergembira di sebuah club di dekat sekolah kami.
Kami merayakan kelulusan kami dgn minum-minum.
Aku juga minum sedikit..karena papa sudah melarangku untuk tidak mabuk di club.
Mann..dia bahkan tidak minum wine..dia hanya memesan juice. Dia memegang janjinya pada papa untuk selalu menjagaku.Malam semakin larut, teman-temanku sudah pada mabuk dan bertingkah liar.
Mereka dance berpasang-pasangan di dance floor.
Aku yg merasa sedikit pusing bersandar pada bahu Mann. Tak terasa akupun mengantuk.
Dan Mann memelukku..Dalam tidur aku merasa seorang mengangkatku..
Terdengar suara-suara tembakan...
Sekilas aku melihat Mann diringkus dan di ikat oleh beberapa orang berbadan besar.
Aku juga melihat banyak mayat pengawalku jatuh bergelimpangan..Mann berteriak,
"JODHAAAA !!
Tapi mataku sudah menutup...hanya suara itu yg terakhir kudengar..
*****
Aku berusaha membuka mataku..
"Dimana ini...", pikirku..
Aku..aku..telah Di CULIK ..!!Aku berada di sebuah ruangan yg gelap..hanya lampu kecil yg menerangi. Akupun duduk di kursi dan di ikat .
Aku mendengar suara berisik di luar.Pintu itu terbuka dan masuklah seseorang..
Aku yg masih lemah..rupanya minumanku di campur obat lemas..terkejut melihat kedatangannya.
Dia...dia disini...siapa dia...pikirkuTanpa berkata dia membuka ikatan tangan dan kakiku.
Aku yg hampir ambruk..jatuh di pelukannya.
Dia memelukku erat...lalu mengangkat tubuhku.Aroma tubuh laki-lakinya yg maskulin membiusku..
Aku merasa damai dalam dekapannya..
Dia menggendongku menuju ke sebuah kamar.
Lalu dia merebahkan tubuhku di sebuah kasur yg empuk dan nyaman.
Dia membelai wajahku...wajahnya mendekat..bibirnya menyentuh bibirku lembuut...melumat perlahan..lalu dia melepasnya...
Aku sedikit kecewa...dia mengecupku lagi sekilas..lalu mencium keningku dan menyelimutiku. Akupun tertidur...Aku bermimpi melihat papaku memanggil-manggil namaku. Badannya yg tua terikat...papa yg malang..
****
♧ Keesokan harinya..
Mataku terasa berat untuk kubuka. Tapi suara berisik di luar telah menyadarkanku.
Yah..aku baru menyadari kalau ini bukan kamarku.
Sebuah ruangan yg cukup bagus..tapi tentu saja jauh lebih kecil dari kamarku di rumah. Badanku terasa masih lemas. Rupanya efek obat itu masih terasa..
Aku memaksakan diri untuk bangun..menuju pintu, berharap bisa keluar dari tempat ini.
Tapi pintu terkunci dari luar..jendela juga di tutup dgn besi...aku mulai menggedor pintu sekuatku...dan berusaha berteriak.."BUKAA..TOLOOONG...BUKAA.."
Aku terus berteriak sambil menggedor-gedor pintu..
Tiba-tiba pintu terbuka...tiga orang laki-laki berbadan besar meringkusku.
Aku meronta-ronta sambil berteriak ,"TOLOONG...TOLOONG AKU..LEPASKAN..!!
Satu orang memegang tanganku ke belakang...satu orang lagi memegang kedua kakiku ...dan yg terakhir mengeluarkan sebuah jarum suntik...
Yah....orang itu menyuntikkan cairan di lenganku.Mereka menunggu beberapa saat sambil terus memegangi tangan dan kakiku yg terus meronta-ronta.
Setelah beberapa menit tubuhku mulai melemas.
Rupanya mereka kembali memberikanku cairan obat pelemas tulang dalam suntikannya.
Mereka melepaskan pegangannya..lalu meninggalkankanku di kamar dan kembali mengunci pintu...Mataku nanar melihat sekeliling...
Aku ingin berontak tapi menggerakkan tanganpun aku tak bisa.
Aku hanya terkulai lemas di kasur, seperti orang penyakitan...
Aku mulai menangis perlahan...aku ingat mimpiku semalam...
Bagaimana nasib papa...nasibku...dan..bagaimana pula nasib Mann..
Baru kali ini aku rindu padanya...pada Mann...
Dia selalu ada untukku...selalu menghiburku...selalu menjagaku...
Aku tahu Mann mencintaiku...meski dia tidak pernah mengatakannya...dia telah mencintaiku sejak dulu...sejak kami masih kecil...Tangisku mulai tersedu-sedu...
Tiba-tiba pintu terbuka dari luar...
Seorang penjaga berbadan besar masuk dgn membawa makanan...dan seorang ibu tua...
Setelah ibu itu masuk, penjaga itu keluar..dan kembali mengunci pintu..
Ibu tua itu duduk di samping bed ku, dia tersenyum...lalu dia berkata perlahan.."Nona, makanlah..aku akan menyuapimu..kau mau kan? "
"Tidak..aku tidak lapar.." jawabku lirih.
"Kau harus makan nona...nanti kau sakit.."
Ibu itu berkata sambil menyedokkan makanan ke mulutku.
"Tidak ..aku tidak mau..." aku menggelengkan kepalaku sambil menangis
Ibu tua itu menghela nafas..dia melihat iba kepadaku.
Lalu dia berkata lagi.."Cobalah makan sedikit nona...kalau tidak, nanti tuan marah padaku.."
Tuan...dia bilang tuan...tuan siapa...apa dia yg menculikku..kepalaku penuh dgn pertanyaan.
"Tuan..tuan siapa...siapa dia ? "tanyaku lirih.
Ibu itu langsung terdiam..dia telah keceplosan bicara.
Dia memandangku lagi dgn iba.."Maaf...ibu tak boleh bicara...", katanya...kembali dia hendak menyuapiku.
Aku menggeleng terus...mulutku tertutup rapat.
Ibu itupun menghentikan aksinya ketika melihatku kembali menangis.
Lalu dia bangkit dan menuju pintu. Di ketuknya pintu dgn kode..lalu pintu di buka dari luar.Kamar kembali sepi..aku sendiri terkulai lemas tak berdaya.
Aku masih menangis terisak-isak...merenungi nasibku.Tak terasa aku kembali tertidur...
Bersambung...
Vote n komen ya...thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE HURTS
FanfictionPrologue Namaku Jodha Kurnikova. Aku putri seorang bos mafia Mr. Kasparov di Rusia. Hmm..lucu sekali, namaku berbeda dgn nama papaku. Ternyata namaku di ambil dari nama mamaku Eva Kurnikova. Mamaku meninggal ketika melahirkanku. Papaku punya banyak...