PART 15

766 36 1
                                    

Malam harinya Jodha mengendap-endap memasuki ruangan bawah tanah di mana Jalal di tahan sesuai petunjuk Mothi.
Para penjaga hendak mencegah tapi tidak mempunyai keberanian karena Jodha adalah putri dari Godfather mereka.

Jodha menyuruh penjaga segera membuka pintu ruang tahanan. Jodha terenyuh melihat orang yang di cintainya sedang duduk di sebuah kursi dalam keadaan terikat. Dengan serta merta gadis itu menghambur ke arah Jalal.

"Jalaaaal...hiks..hiks..! "

"Jodha ?"

Jodha segera melepaskan ikatan Jalal. Dan segera memeluk kekasihnya erat-erat. Tangisnya seketika meledak. Jalal membalas pelukan Jodha. Air matanya mengalir deras tak tertahankan. Mereka berdua berpelukan dalam keharuan.
Perlahan Jalal melepaskan pelukannya. Di pangkunya kekasih hatinya dan di usapnya air matanya dengan penuh kasih.
Jodha memandang wajah Jalal yang kusut dan berpeluh dengan sayang. Perlahan dia memegang wajah pria itu dan mencium bibirnya lembut.
Ciuman bibir mungil Jodha begitu lembut membuat Jalal melayang. Dia begitu merindukan bibir lembut ini.
Jalal membalas ciuman gadis yang sudah menjadi istrinya itu dengan lembut pula. Melumatnya, mengecupnya dengan penuh rasa rindu.

"Aku merindukanmu Jo...", bisik Jalal di tengah ciumannya.

"Aku juga Jalal...."

Jalal mulai melumat liar bibir Jo. Menggigit bibirnya, mencoba merasuk ke dalam mulutnya..mengecap manisnya. Membuat keduanya hanyut dalam ciuman yang panas. Jalal melepas ciuman untuk mengambil nafas sebentar. Lalu dia kembali memagut bibir kekasihnya. Kerinduan bercampur kesedihan serta ketakutan akan berpisah membuat keduanya hanyut dalam ciuman panjang bergelora.

Perlahan mereka melepaskan ciuman dan mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.
Kedua kening mereka bertaut. Tak kuasa menahan haru, air mata Jodha mengalir turun.

"Sudahlah Jo, jangan menangis terus.."

"Aku bingung Jalal,..bagaimana dengan kita..ayah akan tetap menikahkanku dengan Mann besok ! "

Jalal terkejut...tak di sangka rencana Kasparov menikahkan putrinya dengan putra sahabatnya akan terlaksana secepat itu.

"Lalu ? Bagaimana denganmu Jo ? Apa kau mau ? Kau sudah menjadi istriku Jo...tak mungkin...Aahh ! "
Jalal menjadi bingung tak karuan...
Dia mengacak-acak rambutnya.

"Aku harus mau Jalal...ayah mengancamku akan membunuhmu jika aku menolak..."
ucap Jodha sendu.

"Tapi...kau...kau istriku Jo.."

"Aku tahu Jalal...tapi aku harus melakukannya.."

Jo berhenti sebentar...lalu dia melanjutkan..

"Kau harus selamat dulu Jalal....setelah itu pikirkan cara supaya kita bisa bersama lagi.."

Jalal tertegun...alisnya bertaut. Dia mencoba memahami keputusan kekasihnya.

Jalal menarik tangan Jo hingga jatuh dalam pelukannya. Dipeluknya erat dan di ciumnya pucuk kepalanya dengan rasa haru.

"Aku akan mencari sayang...percayalah...kita akan kembali bersama..tapi......"

Jalal tak meneruskan kata-katanya...dia seperti mengkawatirkan sesuatu.

"Tapi apa Jalal ? "

"Bagaimana bila Mann memaksamu untuk...."

Jalal terdiam lagi...matanya terpejam..rasanya dia tak sanggup melepas istrinya menikahi Mann..meskipun itu untuk menyelamatkannya. Lebih baik dia memilih mati daripada melihat istrinya di paksa menikahi orang lain.

"Aku lebih baik mati Jo..daripada melihatmu bersanding dengan lelaki lain..",air mata Jalal mengalir
turun.

"Tenanglah Jalal...aku sudah memikirkan hal itu... percayalah sayang..", Jo menghapus air mata Jalal dengan penuh kasih.

LOVE  HURTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang