Dimas Pov
Hari ini adalah hari dimana keluargaku akan berkunjung ke rumah Putri, ya, aku sekarang kembali ke Jakarta karena tugas papaku telah usai di Kalimantan, jadi aku ngotot paksa mereka buat balik lagi ke Jakarta, untuk sementara ini aku masih tinggal di apartemen keluargaku di Jakarta, karena aku baru akan pindah senin nanti di rumah ku dulu, tepatnya di samping rumah Putri si princess kecilku, mungkin sekarang dia bukan Princess kecilku lagi, karena sekarang dia sudah 18 tahun, dan nanti aku juga akan pindah ke sekolah yang sama dengan Putri. Aku sangat merindukannya, itu sebabnya aku ingin sekali bertemu dengannya hari ini, aku mengingat kembali kenangan bersamanya sepuluh tahun yang lalu, apakah saat aku bertemu dengannya itu masih akan sama dengan sepuluh tahun yang lalu??
"Dimas, kamu sudah siap belum?" Suara mama menyadarkanku dari lamunanku
"Udah mah, mamah sama papah duluan aja ke basement, nanti aku nyusul"
"Iya iyaa, kamu kayknya rapi + wangi banget, kayaknya mau tampil sempurna nih di depan Putri" Ledek mama kepadaku
"Ahh, mama bikin malu aja dih" Kataku sambil menunduk malu.
"Yaudah, ayo kita turun, pasti papa udah nunggu dari tadi tuh" Aku mengangguk.
Sampai di mobil aku sibuk memainkan gadgetku, papa focus ke jalanan, dan mama hanya diam.
Tak lama kemudian kami sampai ke rumah Putri, rumah yang dulu sering aku kunjungi untuk bermain bersama princess ku, tapi itu dulu 10 tahun yang lalu.
"Dimas, apakah kamu mau menunggu disitu terus sampai acara selesai??" Ejek papa
"Ah ehh, enggak pah, hehee " Kataku, lalu mengikuti mereka hingga pinta masuk.
"Ehh, handphone papa ketinggalan, kalian masuk duluan aja yah " Kata papa lalu berjalan menuju mobil
"Handphone mama juga, kamu duluan aja masuknya dim, mama susul papa dulu" Kata mama dan berlalu meninggalkanku. Aku hanya mengangkat bahuku acuh.
Akhirnya kuberanikan diriku memencet bel itu, tak lama kemudian muncul lah seorang gadis cantik, putih, tinggi, rambut lurus, dan senyumnya yang indah, apakah dia Putri sang princess kecilku dulu?? Mengapa dia jadi cantik seperti ini??
Putri Pov
Di sinilah aku, di ruang tamu bersama kedua orang tuaku menunggu tamu special yang akan datang dengan menggunakan dress yang dipilih oleh mamaku kemarin, aku hanya menjepit rambutku dikedua sisi kanan dan kiri, dan sedikit make up tipis di wajahku.
Di saat aku sedang memainkan gadget ku, tiba tiba bel rumahku berbunyi, dengan senyum melebar orang tuaku mengisyaratkan agar aku membuka pintu. Aku pun berjalan dengan senyum dan membukakan pintu untuk tamu itu.
Aku melihat seorang lelaki yang sangat tampan dengan postur tubuh yang lebih tinggi dariku berdiri di depan pintu, aku melihat sepertinya dia sedang melamun, apakah ada yang aneh dengan penampilanku?? Ah tunggu,sepertinya pernah melihat orang ini, tapi dimana ya?? Ahh sudahlah, itu tidak penting. Dan akhirnya aku angkat bicara
"Maaf, dengan siapa yah? Anda ingin bertemu dengan siapa?" Tanyaku lembut dan penuh senyuman kepada orang itu.
"Ah eh itu, anu, hmm" Sepertinya dia gugup. Tiba tiba saja aku melihat om Rahmat dan Tante Ratna berjalan kearah kami berdua, tunggu tunggu Tante ratna dan om rahmat?? Jangan jangan...........??
"Ehh, Dimas kok nggak masuk sih??" Tanya tante ratna. Hah?? Dimas?? Jadi pria tampan ini adalah dimas?? Cinta pertamaku?? Pangeranku?? Super hero ku?? Ohh god, Kenapa dia kembali di saat aku sudah hampir melupakannya???
"Ehh, ini Putri yah?" Tanya tante Ratna
"Hmm, iya tante" Jawabku sambil tersenyum
"Masuk dulu tante, om, Dimas, nggak enak kelamaan diluar" Kataku sambil tersenyum.
"Ehh,iya nak"
"Assalamualaikum" Kata Om Rahmat
"Walaikumsalam" Kata mama dan papa barengan
"Ehh, tamunya sudah datang ternyata" Kata mama sambil cipika cipiki dengan om rahmat dan tante ratna, begitu juga dengan papa, dan aku langsung salim ke mereka.
"Ini dimas kan?? Wah sudah besar yah , tampan lagi" Puji mama ke dimas
"Hehee, iya tante makasih" Jawab dimas sambil tersenyum. Ya allah senyumnya itu loh buat aku meleleh... batinku.
"Kok Putri diam aja sih" Tanya Om rahmat
"Terpesona sama ketampanan dimas kali mat" Ejek papa
"Ihh, papa... nggak kok om" Jawabku sambil cemberut.
"Sudah-sudah ayo kita ke meja makan, makananya mungkin sudah dingin" Kata mama.
Akhirnya kita semua sudah di meja makan, aku duduk tepat di sebelah dimas, dan entah kenapa ruang makan saat itu berubah menjadi sangat panas. Dan selama makan siang berlangsung aku dan dimas tidak saling bicara, Cuma para orang tua kami yang berbincang.
Haii, gimana ceritanya kurang greget yah?? Maaf yah, namanya juga author masih baru jadi maklum lah :D Jangan lupa Vomentnya readers;) Maaf kalau ada typo yang bertebaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The One And Only
Genç KurguAku akan kembali kepadamu, aku janji itu, dan aku berharap kamu masih menungguku. -Dimas Aku selalu menunggunya aku berharap dia kembali bersamaku seperti janjinya dulu -Putri