Dimas Pov
Hari ini adalah hari pertama ujian. Jujur gue sangat gugup karena ini adalah salah satu nilai yang menentukan hasil kelulusan. Selama 1 minggu menuju hari ujian ini, gue dan ke 4 sahabat gue + Putri dan Nadia sering belajar bersama, dan disitulah gue memanfaatkan situasi agar bisa deket lagi sama Putri.
"Woy dim" sapa steve yang berhasil membuatku kaget "Apaan sih, ngagetin aja lo" "Elo tuh dari tadi di panggil kagak nyahut nyahut" jawab Geri. "Iya, lo kenapa sih dim?? Ngelamun??" Tanya Rizky. "Gak, gue Cuma gugup aja" Jawab gue cuek
"Gugup??" Tanya mereka serentak
"Iya, ini kan hari pertama kita ujian" Jawabku
"Yailah, kan elu itu udah pintar, ngapain gugup" ucap steve santai
"Yoii, apa lagi lo bisa nyamain kepintarannya Putri, behh,itu mah keren banget dim" Ucap geri dengan Nada setengah berteriak
"Iya dim" Jawab Rizky singkat.
"Gue juga gak tau kenapa gue bisa gugup" Jawabku.
"Haii semuaaa, selamat pagii" Suara itu mengagetkan kami semua, siapa lagi kalau bukan Nadia. "Berisik amat sih lu nad" Ketus Geri. "Pagi Nadia..." Jawab steve dengan lembut. "Biarin ae sih ger sewot amat lu, eh pagii steve.." Balas nadia dengan lembut ke steve. "Tumben lu bedua sapa-sapaan" ucap Rizky. "Iyanih, tumben bet" Lanjut Geri. "Ehh, nggak kok, kitakan sebagai teman harus kek gitu, saling sapa menyapa, iyakan steve" Jawab Nadia
"Ahh, ehh iya nad betul tuh" lanjut steve.
Tiba tiba Putri masuk ke kelas.
"Pagi Put" "Pagi Put" Sapaku dan Rizky berbarengan. "Pagi dimas, pagi rizky" Jawab Putri dengan tersenyum dan langsung duduk di bangkunya.
"Ehh ki, kita jadikan ke toko buku pulang sekolah??" Tanya Putri Ke Rizky, dan seketika ekspresi wajah gue berubah menjadi BT. "Jadi kok Put, Pulang sekolah kan?? Iyaiya jadi kok" Ucap Rizky dengan senyum yang merekah di bibirnya. Gue pun berpikir sejenak supaya mereka gak pergi berdua. Hmm........ Gue punya ide "Kenapa kalian gak pergi bareng kita bertiga aja??" Tawarku agar mereka gak pergi berduaan, karena gue cemburu kalau ngeliat Putri sama Rizky.
"Bertiga?? Maksud lo gue, lo dan geri??" Jawab steve. "Iya, kita kan mau ke toko buku juga kan??" Ucap gue sambil mengedipkanmata kearah steve dan Geri. Seolah mereka mengerti dengan isyarat yang gue kasih mereka berduapun mengangguk. "Ohiya kita bertiga juga mau ke toko buku, iya kan steve??" Lanjut Geri. "Iya, sama nadia juga kan??" Jawab steve. "OMG, gue juga diajak?? Gue mau kok steve" Jawab nadia dengan wajah berseri seri. "Kalau gitu kita berangkat berenam, oke" Jawab Putri.
"Kalau gitu kamu berangkat bareng aku ya put, pulang juga gitu, rumah kitakan searah" Ucap gue dengan senyum. "Hmm, iya deh kalau gitu" Jawab Putri dengan membalas senyumku. Dan Gue melihat kearah Rizky, spertinya dia kesal sama gue, bodo amat lah, yang penting Princess gue gak jalan bareng dia.
Kriing Kriing Kriing
"Goodluck ya semuaaa, semoga sukses" Teriak nadia yang member semangat yang disambut senyuman oleh semua teman sekelas gue. Pengawas ujianpun masuk dan membagikan kertas ujian ke kami semua, waktu yang di berikan 90 menit. Kelas menjadi hening Karena semua sibuk mengerjakan ulangan mereka.
Skip Selesai Ujian
"Semoga nilai ulangan kalian memuaskan yah anak anak" Ucap Ibu nani "Aamiin bu.." jawab satu kelas serempak. "Kalau begitu ibu keluar yah, jangan lupa belajar lagi" "Baik bu...."
"Gimana?? Lancar gak ulangannya??" Tanya Putri
" Lancar sih lancar Put, tapi masih ada yang gue gak ngerti tadi" Ucap nadia
KAMU SEDANG MEMBACA
The One And Only
Teen FictionAku akan kembali kepadamu, aku janji itu, dan aku berharap kamu masih menungguku. -Dimas Aku selalu menunggunya aku berharap dia kembali bersamaku seperti janjinya dulu -Putri