part 1

33 0 0
                                    

 Amandy Yelvita Candra , indah sekali bukan nama itu ??

sayangnya si pemilik nama itu tidak menyadari keindahan dari namanya tersebut . menurut Amandy , namanya sangatlah repot . tidak praktis . kenapa harus menambahkan A-di-mandy  ketika ujung-ujungnya dia dipanggil mandy , man atau juga dy ?? kebanyakan teman temannya disekolah memanggilnya mandy . hanya beberapa orang yang mengetahui nama asilnya ini seperti sahabat baiknya , orang tuanya , dan kakaknya yang bernama Abundio Wiryasatya Candra yang sekarang sedang berada di Bandara Soekarno Hatta duduk di sebuah cafe menunggu Amandy datang menjemputnya .

****************************************************************************************

Amandy berjalan menuju ke sebuah cafe tempat ia dan kakaknya janjian akan bertemu . dicari-cari kakaknya ke penjuru cafe namun Amandy tidak melihat kakaknya sama sekali . Amandy keluar dari cafe sambil memeluk tubuhnya dan meringis ‘bodoh’ ucap Amandy dalam hati ‘gue terlalu buru-buru jemput kakak sampe lupa ganti baju , arghh’ Amandy berjalan kearah jendela dan ia melihat pantulan dirinya di jendela . Amandy memakai kaos bunga bunga yang sudah agak lusuh dengan celana selutut serta flat shoesnya , Amandy tidak lupa memakai kacamata hitam , rambutnya yang hitam dia kucir keatas di lengkap dengan topi karena tadi gerimis kecil .

walau berpakaian seperti itu orang orang yang melewati Amandy pasti selalu melirik ingin tahu bahkan ada yang menoleh sekedar ingin melihat wajah Amandy . udara di Jakarta malam ini dingin karena habis diguyur hujan yang cukup deras dan itu cukup membuat Amandy kedinginan sampai tiba-tiba tangan Amandy ditarik cukup keras oleh seseorang . Amandy kaget tapi tidak bisa berontak dia dibawa ke sudut sehingga tidak banyak orang yang bisa melihatnya .  

‘dia seorang lelaki’ ucap Amandy dalam hati si penarik memakai kacamata hitam , jaket berwarna coklat dan celana jeans hitam tapi kok pake sandal jepit sih ? aneh . tiba tiba si penarik melepas jaketnya Amandy takut dan berusaha teriak tapi sebelum sempat teriak si penarik sudah membungkam mulut Amandy “psttt jangan teriak” Amandy ketakutan “kamu....mau apa ?” ucap Amandy sambil menempelkan dirinya ke tembok , si penarik kembali melepas jaketnya dan setelah lepas langsung di pakaikan ketubuh Amandy .

“kamuh kira aku mau apa ?” tanya Zeno sambil tersenyum misterius

Amandy tersipu , pipinya merah . dia sudah memikirkan yang tidak tidak . untung saja cahaya disana sedikit remang-remang jadi semu di pipi Amandy tidak terlalu terlihat

“kamuh bodoh ya , sudah tahu hujan dan dingin tapi tidak memakai jaket” ucap Zeno sambil menggelengkan kepala , Amandy cemberut “aku lupa tau , dan aku ngga bodoh” Zeno terkekeh melihat muka Amandy ketika cemberut ‘lucu’ ucap Zeno dalam hati tiba-tiba Zeno  merasakan getaran di sakunya ternyata itu telpon dari Kim

 Zeno pun langsung mengangkatnya dan ....

“where are you ? kita semua udah di mobil , jangan sampe menarik perhatian Zen , cepetan !” Zeno tersenyum dan berkata “okay okay , don’t worry Kim” lalu langsung mematikan sambungan telponnya

*****************************************************************************************

Saat Zeno bertelpon ria dengan Kim , Amandy dengan cepat memperhatikan Zeno dan Amandy mendapatkan kesimpulan kesimpulan tersendiri seperti rambutnya yang berwarna hitam kecoklatan dan kulit Zeno yang putih serta harga jaket Zeno yang sedang dipakai Amady ini

“sudah dulu yaa” ucap Zeno pamit ingin pergi  “eh tunggu , jaketnya gimana ?” tanya Amandy panik , kalau dilihat sepertinya jaket ini cukup mahal “buat kamuh aja” ucap Zeno santai , Amandy merasa tidak enak , dia harus memberikan sesuatu juga kepada Zeno apa ya....oh iya ! topinya !

“heyy tunggu duluu” Amandy menarik lengan Zeno yang hampir menjauh , buru buru Amandy melepas topinya lalu berjinjit memakaikan topinya kekepala Zeno “buat kamu juga” Zeno kaget tapi berusaha menutupi kekagetannya dengan tersenyum “what’s your name ?” tanya Zeno sambil memutar balik tubuhnya mengarah ke Amandy “mandy Candra , nama kamu siapa ?” Zeno tersenyum misterius sambil berkata “ahh nama akuh tidak penting , sepertinya akuh punya firasat kita akan bertemu lagi”

Amandy kesal dia ingin Zeno memberi tahu namanya ‘tinggal ngomongkan gampang !’ ucap Amandy dalam hati , baru saja Amandy mau menanyakan lagi nama Zeno lagi tiba tiba Zeno mendekati wajah Amandy . lalu mencium kening Amandy dengan lembut sambil berbisik “see you later mandy” semua kalimat yang sudah di susun di otak Amandy buyar karena terlalu kaget , Zeno tersenyum senang melihat reaksi Amandy lalu pergi meninggalkan Amandy .

TBC

DicintaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang