08

15.6K 1.6K 249
                                    

A/n : ini Part panjaaaang banget, aku harap kalian bisa komen jika ternyata kalian bosen dg part panjang. Jadi aku bisa dikitin words ku di part selanjutnya.

****

"Aku tak tahu lagi harus berbuat apa." Kata Irene setelah ia mengakhiri ceritanya. Irene menceritakan semua permasalahannya pada seorang psikolog yang juga merupakan kakak sepupunya sendiri, Song Joongki yang saat ini bekerja sebagai seorang psikolog disalah satu rumah sakit jiwa di Seoul.

"Kau tak akan menemui ku jika tidak memiliki masalah seperti ini huh? Dasar adik sepupu tak sopan." Joongki sedikit membuat suasana menjadi rileks setelah mendengarkan masalah adik sepupunya yang ia rasa sendiri cukup rumit. Di usia Irene, ia sering menemui remaja-remaja dengan kasus putus cinta, namun tidak serumit apa yang sepupunya sekarang alami.

Joongki amat prihatin mendengar semua cerita yang disampaikan oleh Irene, termasuk mimpi-mimpi buruk yang selalu ia alami. Irene dan Taeyeon adalah adik sepupu favorit Joongki, dari dulu ia juga mengetahui cukup banyak tentang perkembangan keduanya karena usia mereka yang tak terpaut jauh. Joongki juga mengetahui bagaimana hubungan dua bersaudara itu dengan pemuda bernama Baekhyun semenjak keduanya pindah dari Kanada ke Korea.

Memang dapat dilihat jika Irene menyukai Baekhyun dari dulu bahkan Joongki rasa begitu juga dengan Baekhyun. Maka saat Irene memberitahunya jika Baekhyun saat ini berpacaran dengan Taeyeon membuat Joongki cukup kaget. Joongki akui jika setahun belakangan ini ia cukup sibuk karena ia juga baru resmi menjadi seorang psikolog dan bekerja di salah satu rumah sakit jiwa, maka untuk sekedar bersilaturahmi dengan keluarga Bae jarang ia lakukan.

"Siapa yang akan sudi menemui mu ditempat seperti ini hah? Ini karena aku tak tahu harus menemuimu dimana karena kau begitu sibuk Oppa." Joongki hanya tersenyum menanggapi keluhan Irene.

"Joohyun... yang bisa aku katakan padamu adalah jangan sampai hal ini berlarut dan menjadi luka batin bagimu."

"Aku masih berusaha untuk menghentikan perasaanku padanya."

"Jangan terlalu memaksakan dirimu. Kau tau sesuatu hal yang semakin dipaksa tak akan membuahkan hasil yang bagus. Semakin kau berusaha melupakannya semakin kau terus memikirkannya."

"lalu apa yang harus aku lakukan?"

"berusahalah untuk ikhlas dan cari penggantinya."

"Aku terus mencobanya."

"Coba tapi jangan dipaksa, kau tahu maksudku?" "Cari kegiatan baru tanpa embel-embel Baekhyun, lakukan suatu kegiatan positif yang kau sukai namun jarang kau lakukan dengan Baekhyun."

Joongki mencoba memberi nasehat terbaiknya, bukan sebagai seorang psikolog namun lebih seperti Oppa pada Dongsaeng nya. Joongki memberitahu Irene jika mimpi yang selama ini Irene alami adalah karena stres berkepanjangan dari usaha Irene memaksakan diri melupakan Baekhyun, inilah mengapa dalam mimpinya Irene terus berlari tanpa tahu dimana jalan keluarnya karena ia belum bisa melupakan Baekhyun dan Irene merasa ia sedang tersesat.

Joongki memberi beberapa nasehat pada Irene seperti melakukan hal baru supaya dapat menghilangkan stres, olahraga atau ikut dalam suatu klub di kampus Irene adalah pilihan bagus. Namun menghidari Baekhyun secara drastis misalnya, sama sekali tak mau bertemu dengannya seperti yang akhir-akhir ini Irene lakukan adalah tindakan salah, karena semakin ia menolak, semakin ia merindukan sosok Baekhyun.

Hal ini jugalah yang mengakibatkan mengapa dalam mimpinya meskipun Irene sudah mati-matian berlari namun suara Baekhyun terus saja mengikutinya.

Sebenarnya jika diruntut mimpi yang Irene alami dan kenyataan yang sedang berjalan sangat berkaitan. Joongki berani menjamin jika Irene tak terlalu memaksakan dirinya untuk menghilangkan rasa cintanya pada Baekhyun maka mimpi semacam itu tak akan Irene alami.

The Bride Exchange [EXO Baekhyun and Red Velvet Irene Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang