20

23.5K 1.6K 191
                                    

Baekhyun POV

Park Chanyeol sedang kelihatan tidak berkonsentrasi hari ini. Hal ini bisa dilihat dari tadi ia hanya mendengus kesal dan mengacak rambutnya frustasi, matanya seolah menerawang jauh memikirkan sesuatu hal yang cukup rumit. “Ya! Ada apa denganmu? Apa kau sudah tak berniat kerja? Kita dikejar deadline Mr Park.” Kataku sarkatis.

“Tsk... aku masih tak habis pikir. Nomor ponsel yang membeberkan fakta jika Princ- ah maksudku Joohyun sedang bersama Luhan saat ini sudah tidak aktif. Maksudku mengapa orang tersebut seolah bersikap begitu misterius huh, apa untung yang ia dapat.” Jawab Chanyeol panjang lebar.

“Hah jadi dari tadi kau hanya memikirkan hal itu? Bahkan aku sendiri telah lupa.” Aku hanya bisa menggeleng gelengkan kepalaku, tak menyangka jika Chanyeol masih memikirkan masalah kemarin. Sementara aku sama sekali tak memikirkan hal lain. Irene sudah kembali dengan selamat saja aku sudah begitu merasa lega, sehingga tak ada hal lain yang aku dapat pikirkan.

“Ani... aku masih merasa penasaran. Tidakkah kau menganggap jika ia malaikat penolong kita huh? Tanpa bantuannya kita tak akan menemukan Joohyun secepat itu. Aigooo Byun Baekhyun.”

Benar yang dikatakan Chanyeol, setidaknya mungkin kami, ah mungkin aku pribadi harus mengucapkan terimakasih pada orang tersebut. Lagi pula sepertinya aku tau siapa orangnya. “Ya! Apa kita perlu meminta bantuan detektive? Setidaknya kita bisa melacak posisi atau nama pengguna nomor ini kan?” tanya Chanyeol bersemangat. “Tsk... apa kau idiot? Kau bilang sendiri jika nomor tersebut sudah tidak aktif. Bisa saja sang pengiring pesan itu sudah mengganti ponselnya.”

Heol... apa yang kau maksud ia membuang ponselnya begitu saja setelah mengirimiku sebuah pesan?”  aku hanya mengangkat bahuku “Mungkin,” gumamku.
(A/N : karena setauku ponsel di korea tidak menggunakan simcard.)

Chanyeol menghembuskan napas panjang “Setidaknya aku berpikir untuk mengetahui informasi tentang sang pengguna ponsel meskipun saat ini nomornya sudah tidak aktif, untuk urusan teknologi seperti ini dulu aku sering meminta bantuan Yixing.” Ada rasa sedih saat ia mengucapkan hal itu.

Aku hanya dapat tertawa kecil, Chanyeol memang tipikal namja yang melankolis. “Nugu? Yixing? Apakah yang kau maksud teman kuliahmu yang berasal dari Cina yang akhirnya berpacaran dengan Soojung?”

Chanyeol menatapku dengan tatapan tajamnya “Aku tak punya teman lain bernama Yixing selain Zhang Yixing yang mungkin saat ini sedang bercumbu mesra dengan Jung Soojung; apa kau puas tuan Byun Baekhyun.” Aku tau saat ini ia sedang kesal padaku. Huh rasakan itu Park Chanyeol, kau juga yang tempo hari menggodaku saat aku sedang kebingungan mengetahui Ponsel Irene dalam keadaan tak aktif.

“Sudahlah tak usah kau pikirkan, lagi pula aku sudah mengetahui siapa pelakunya.” Aku berkata santai. Dan mulai berkutat dengan kertas-kertas yang ada di depanku. Aigooo terlalu lama dengan Chanyeol membuat pikiranku buntu.

Harusnya saat ini aku sudah bisa menulis sebuah lirik lagu. Aku melirik sekilas ke arah Chanyeol yang lagi-lagi aku melihat wajahnya begitu antusias. “Jinjjayo? Nugu?”
“Apa kau begitu penasaran?” Tanyaku lagi-lagi berusaha menggodanya.

“Byun Baekhyun, aku bersumpah jika kau tak--“

“Han Dasom.”

“Mwo?”

“Orang yang mengirimimu pesan, yang kau anggap sebagai malaikat penolong kita itu, ia adalah Han Dasom.”

“Maksudmu Han Dasom teman sekolah kita dulu?”

“Yups... Han Dasom teman sekolah kita dulu, ia adalah sepupu Luhan. Irene menceritakan semua padaku tadi malam, bahwa Dasomlah yang membuatnya pingsan saat di tempat makan dan dia jugalah yang membantu Irene mengganti bajunya, itu semua atas permintaan Luhan.”

The Bride Exchange [EXO Baekhyun and Red Velvet Irene Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang