PART 2 | Because of RENO!

148K 8.6K 614
                                    


HOYYY GENGGG. hahaha

Maaf ya lama, bertelur dulu, abis itu semedi wkwk

Aku lagi sibuk ders, dan sakit juga beberapa hari ini jadi ya lama deh. Semoga next part bisa besok atau lusa ya.

Buat part ini, POV CAMPURAN, LONCAT-LONCAT. TAPI PART INI AJA SIH.. maaf ya kalau bingug. Abisnya kalau di pisah nanggung. Pendek banget. Oke sekian dan selamat membaca~



****


ICHA POV


Aku berhenti berbicara saat melihat Sharen tiba-tiba saja langsung sumringah mendengar suara mobil suaminya.

"By! Udah pulang?"

"Udah sayang, nih aku bawain bubur ketan pesanan kamu Sha.." Ucap Reno. Sharen menganggukkan kepalanya kemudian mencium bibir Reno. Astaga.. hati.. sabar. Gak boleh iri, gak boleh dengki, itu bukan sifat terpuji.

"Haru beli apa saja?" Tanyanya pada Haru yang berjalan di samping Reno.

"Haru beli sosis mama! Eh, tante icha? Tante! Mau sosis? Haru beli banyaaaak.." Haru langsung berlari menghampiriku, syukurlah.. kehadirannya mengalihkanku dari keharmonisan kedua orangtua nya yang membuat hati ini ingin meraung-raung meminta jodoh. Ya Tuhan.. kenapa rasanya menyedihkan sekali sih?

"Hai Haru.. makin lucu aja."Aku mencubit pipinya dengan gemas, memang anak gadis nya Sharen yang satu ini makin hari makin lucu. Sama seperti aku kan, makin hari makin menggemaskan, tapi tetap saja jomblo! Sebel, para manusia yang pipis berdiri di luar sana itu selalu mengagungkan kecantikan, bukan kelucuan. Memangnya cantik bisa bikin mereka ketawa? Jawabannya adalah tidak!

Haru terkekeh padaku, ia menunjukkan bungkusan sosisnya.

"Tante mau rasa apa?" Tanyanya. Aku tersenyum, "Rasa yang ingin segera di salurkan ada gak Haru?" Ucapku padanya, dan satu pukulan mendarat di jidatku. Ini tangan Sharen, ihhh.. ibu-ibu itu!

"Enak aja lu bilang begitu sama anak gue Cha, gak boleh. nanti dia jadi wanita galau kayak lo." Sharen memperingatiku. Apa dia bilang? wanita galau? Dasar sombong si Sharen.. mentang-mentang sudah mendapatkan jodoh. Padahal dulu yang lebih galau dari aku kan dia, kok jadi kayak toren air lupa tutupnya sih dia?

"Icha, maaf ya lama. Tadi Haru mau kesana kemari dulu. Begitu tuh kalau punya anak perempuan. Liat ini mau liat itu pengen." Keluh Reno padaku. aku tersenyum saja membalasnya. Ia duduk di sofa sebrangku, bersandar karena kelelahan. Sharen yang melihatnya segera bangkit, mengambilkan air dan menyerahkannya pada suami tercintanya itu. walah, istri yang baik.

"Makasih sayang.." Ucap Reno. Ia meminum airnya dan menepuk tempat di sampingnya. Oh tidak.. kelangsunga hidupku.

Aku melihat Sharen mulai berjalan dan.. oh damn.. dia..

Dia duduk di tempat kosong yang di tepuk-tepuk suaminya barusan. Tidak.. jangan..

Jangan lanjutkan..

Aku berharap dalam hati, semoga Sharen―oh tidak, aku terlambat.

Kepala sharen sudah bersandar di dada suaminya sekarang. tepat di hadapanku.

Ya Tuhan.. sulitnya cobaanmu.

Melihat mereka.. astaga..

Aku lelah jomblo Tuhaaan..

You and I (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang