Boleh aku omongin hari ini Thomas tidak jemput aku dan itu atas kemauan aku sendiri yang tumbennya tanpa bantahan dari Thomas, mungkin dia ingin menjadi lebih baik. Satu lagi, kelas dan sekolah ini menjadi membosankan dan menyeramkan gara-gara banyak sekali yang menagapku sinis. Temanku hanya Flora, awalnya ingin main sama kak Adlina tapi disayangkan kak Adlina sedang pergi entah kemana, memang aku ini bukan adik yang baik.
Sebenarnya tidak semua orang sinis disini, ada beberapa juga yang ngedatangin aku dengan pura-pura ramah. Yeah mereka ingin mendekati Thomas juga jadi melalui diriku. Aku benar-benar mengharapkan cepat pulang.
"Ashley, ke kantin yuk," ajak Flora sambil menarik tanganku.
Aku mengangkat kepalaku dari meja, "Flo... gue mager,"
"Ayolah, gue laper banget ini," ajaknya lagi.
"Ehmm iya deh," nyerahku, kan kasihan.
Berjalan begini aja banyak banget tatapan menusuk. Tatapan menusuk sampai hati ini. Bisa santai tidak mereka semua? Ngelawan? Ya mana mungkinlah, ini satu sekolah vs aku sendiri. Udah dipastikan siapa yang menang.
Sejak kapan kekantin melewati tempat berkumpulnya kelompok Thomas? Aku berhenti mendadak.
"Lo salah jalan sepertinya Flo," ingatku sambil memutar arah.
Flo menarikku hingga kembali lagi ke tempat semula, "Gue gak jadi lapar jadi gak ada salah jalan."
"Jadi kita mau kemana?" Tanyaku bingung.
"Ikutin gue aja, kenapa?" Ucap Flo.
Aku hanya mengangguk dan mengikuti Flo. Sebenarnya dia mau kemana? Jangan bilang dia mau ke tempat Thomas ngumpul. Dan tebakanku 100% benar, hahaha Flora bikin aku kesal. Aku kan tidak mau ketemu Thomas hari ini.
"Hi Ashley," sapa kak Ricky.
Aku hanya tersenyum asal dan masuk karna di tarik Flo. Sebenarnya dia mau apa sih? Menjengkelkan sekali.
Aku melihat Thomas yang sedang membaca buku tapi perhatianku kini teralih ke arah kak Adlan yang sedang memerhatikanku dengan intens. Ada apa?
"Gue mau bicara sama lo," ucap kak Adlan dan setelah itu menarikku.
Ada apa ini? Sepertinya pembicaraan yang tidak menyenangkan.
□□□
Aku berjalan dengan malas keluar sekolah. Setelah di wawancara dengan kak Adlan mood ku jadi down gini. Kenapa kak adlan selalu tahu aja? Ini pasti kerjaan kak Revan juga. Menyebalkan.
Baru aja aku melangkah beberapa langkah dari gedung sekolah perasaan ada yang mengikutiku menyerangku. Siapa lagi ini? Aku mengintip ke belakang. Tidak ada siapa-siapa. Aku berjalan dengan pelan dan berhenti saat melihat kumpulan om-om yang memakai jas hitam menghadangku. Wahh kenapa mereka?
"Permisi, saya mau lewat," ucapku.
Tapi bukannya memberiku jalan melainkan mereka menghalangiku. OMG, aku mau diculik. Help me!! Tapi tunggu dulu... siapa yang mau nyulik aku? Om-om ini memegang tanganku dan membekapku menggunakan sarung tangan. Apa tidak ada orang disini?
Dan beberapa saat kemudian, semua gelap.
□□□□
"Aaaa," teriakku saat terbangun.
Ini dimana? Kenapa aku bisa disini? Oh ya tadi kan aku di culik tapi kenapa tempat ini seperti sebuah jet ya? Aku melihat ke jendela dan benar saja semuanya awan.
"Lo hobi banget ya kalau bangun tidur teriak-teriak," ucap seseorang yang membuat aku kaget.
Sumpah ini horor, "Lo kenapa disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
King Bullying VS Queen Rescue
Teen FictionBagian yang tidak di hapus dalam cerita ini adalah part-part yang tidak ada di novel, selebihnya ada di novel dan tanda baca untuk part yang masih ada, berantakan terutama bagian dialog. Terima kasih. [ Di terbitkan ] "Lo nyuruh gue buat manggil l...