Thirty One*

237K 13.8K 791
                                    

Flashback

Ashley berumur 5 tahun sedang menunggu dirumah dengan bosan. Dia mengerucutkan bibirnya, kalau dia bosan ya hobinya seperti itu.

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya mama Ashley.

"Mereka kenapa belum sampai, Ma? Kakak jadi kesini atau gak?" Sebal Ashley dengan suaranya yang imut.

"Mereka kesini kok, Ashley jangan cemberut lagi. Kalau Ashley masih cemberut entar kakak kamu gak jadi kesini lohh" rayu mamanya.

Ashley yang mendengar ucapan mamanya, langsung tersenyum dengan senangnya. Sudah hampir setahun Ashley tidak bertemu kakaknya. Semua kakaknya, dia jarang sekali bertemu karna memang Ashley yang tinggal berbeda dengan mereka. Bukan hanya provinsi tapi negara.

Ashley tinggal dengan mamanya dan juga kedua orang tua papanya. Dia tinggal disini semenjak lahir. Ashley tinggal disini karna keputusan mamanya yang tidak ingin Ashley kenapa-kenapa.

Bunyi mobil dari depan rumah, membuat Ashley berdiri dengan cepat. Ashley berlari dengan lucunya ke pintu depan. Dia sangat senang, jika ada kakaknya berarti dia mempunyai teman dan tidak sendirian lagi.

Ashley membuka pintu dengan susah, badanya yang masih kecil dan pintunya yang besar. Sama sekali tidak sebanding.

"Hi, sayang. How are you? I miss you so much" sapa papanya sambil mengangkat Ashley ke gendongannya.

Ashley memeluk leher papanya, "I miss you too pa, dimana kakak pa?"

"Wahhh, adik kakak udah pintar bahasa ya" puji Revan.

Ashley yang melihat Revan, langsung meminta untuk di gendongnya. Revan menyambut Ashley dan mencium pipinya. Dia juga rindu adik kecilnya ini.

"Kak Adlan sama kak Adlina mana?" Tanya Ashley yang bingung tidak melihat mereka.

"Kami disini" teriak Adlina dari belakang Revan.

Alana sangat senang melihat Ashley yang terus menerus tersenyum. Tentu saja Ashley senang, selama satu tahun ini Ashley hanya ditemani oleh dirinya dan kedua orang tua suaminya. Suaminya hanya kesini 2 atau 3 hari dalam seminggu. Suaminya mengurusi anaknya yang lain disana.

"Ashley, kangen kalian semua" ucap Ashley, Ashley memeluk Revan dengan kuat.

"Wow, adik kakak sudah hebat bahasa ya" puji Adlina.

Ashley melepaskan pelukannya dan melihat Adlina, "Kata mama Ashley harus pintar bahasa jangan English terus. Kan Ashley mau tinggal sama kalian juga"

Revan mengelus kepala Ashley, "Adik kakak pintar"

Dulu Adlan hanya seorang kakak yang pendiam dan cuek akan dirinya. Walau jika hanya ada Ashley dan Adlan, Adlan tetap menanggapinya. Hanya saja, jika sudah berkumpul seperti ini. Adlan sepenuhnya diam, diam tanpa ekspresi.

Berkumpul dengan semua keluarganya setiap hari merupakan hal terbesar yang selalu Ashley inginkan.

□□□

Ashley tidak pernah tahu kenapa dia tinggal beda negara dengan kakaknya. Dia yang masih berumur 5 tahun tentunya belum peduli tentang alasan yang pastinya. Sampai suatu saat dia mendengarkan kedua orang tuanya, Mom, grandpa, dan kak Revan sedang mengobrol tentang dirinya.

Ashley memang tidak mengerti apa jenis penyakitnya. Tapi dia mengetahui suatu fakta, dia mempunyai penyakit. Penyakit yang namanya saja susah dia sebutkan.

Penyakit yang membuat dia tidak bisa selalu bersama kakaknya.

Ashley yang tidak mengerti dan merasa kesal karna tidak pernah ada yang memberi tahunya. Walaupun dia kecil, seharusnya Ashley di beritahukan kalau selama ini dia punya penyakit.

King Bullying VS Queen RescueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang