Saya gak akan ngapa-ngapain walaupun saya sedang berduaan dengan gadis yang saya suka sekalipun. Karena saya akan menjaga gadis saya dengan baik dan memperlakukannya sebagai wanita.
★✩★✩★✩★✩★✩★✩
"Sebelum memulai pelajaran kita hari ini, saya akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok berisi 2 orang" seru daniel di depan kelas.
"Pak, kelompoknya bebas kan?" Seru damar sambil mengangkat tangan.
"Iya. Kalian bebas memilih kelompok. Tapi ingat kelompok ini berlaku selama satu semester, setelah ini kalian tidak dapat bertukar pasangan. Mengerti?"
"Mengertiiii pak....."seru seluruh siswa
"Damar lo sama siapa? Sama gua yaaa. Mau kan lo pasti?" Pinta dara dengan manja
"Yah....sorry ra, gua mau sekelompok sama Lyssa" jawab damar yang langsung membuat sepasang mata menatap tidak suka dengan perkataan damar.
"Iihhh...damar kamu kok gitu sih? Kamu masa lebih milih si tablo itu dari pada aku. Lagian lyssa kan sama tania mar. Udah sama aku aja" paksa dara
"Lyssa.....lo mau sekelompok sama gua gak??" Tanya damar langsung di hadapan lyssa tanpa memperdulilan dara.
Lyssa yang tidak pernah mengira hal ini akan terjadi hanya diam mematung sampai tania menepuk pundaknya.
"Lyssa buruan bilang mau. Jangan kayak orang bego. Gua sama diki aja gak papa. Kesempatan langka nih" bisik tania"I...iyaa..damar aku mau kamu" seru lyssa keras, yang membuat sekelas terdiam. Masalahnya perkataan lyssa yang ambigu membuat persepsi lain bagi pendengarnya.
Sontak hal itu membuat seisi kelas menatapnya dengan pandangan aneh, bahkan tania pun ikut-ikutan bengong. Menyadari hal itu membuat pipi lyssa merona merah.
"Lssaa kamu mau aku?" Goda damar langsung yang semakin membuat pipi lyssa merona merah.
"Eh...bu...bukan gitu maksutnya. Ja..Jadi maksutku aku mau sekelompok sama....kamu?" Gugup lyssa.
"Hahahha lyssa...lyssaa....gak usah gugup gitu aku ngerti kok maksut kamu apa, aku cuman mau godain kamu aja"
"Ah? A...aku gak gugup kok?" Pembelaan lyssa yang malah semakin membuktikan dirinya gugup.
"Hahaha lyssa kamu lucu banget sih kalo pipinya merah gini" seru damar mencubit pipi lyssa, membuat pipi lyssa semakin merah.
"Yaudah inget ya kamu sama aku. Jangan sama yang lain, kamu udah janji" lanjut damar yang terus menggodanya hingga menambah merah di pipi lyssa.
"I...iyaa mar".
Setelah damar pergi, lyssa hanya bisa diam mencari oksigen. Seakan bicara dengan damar bisa membuatnya lupa bernafas.
"B E G O! Kenapa lo malah ngomong gitu? Iya aku mau kamu? Please deh lyss dari sekian juta kata kenapa lo malah ngomong gitu? Bikin malu gua aja tau gak?!" Omel tania
"Diem dulu tan, gua lagi nyari oksigen. Gilaaa keringet dingin gua. Gua kaget tan, gua bingung mau jawan apa? Coba lo bayangin di posisi gua. Ketika hal yang lo pengenin dari dulu muncul tiba-tiba kayak ada jin yang ngejawab keinginan lo, lo pasti mikir ini cuman mimpi kan? Eh apa ini mimpi?"
Plak. Pukulan tania melayang seketika.
"Aw...sakit...bego. kenapa sih?" Omel lyssa.
"Kan lo nanya ini mimpi apa bukan. Ya gua pukul buat bukti kalo ini bukan mimpi" seru tania datar tanpa dosa.
"Seterah lo" sambil menggenggam tangan tania, ia melanjutkan "Taniaaa!!! gua masih gak nyangka gua bisa sekelompok sama damar. Mungkin ini jalan dari tuhan kalo gua dan damar berjodoh.fix ini Hari keberuntungan gua"
KAMU SEDANG MEMBACA
my lovely teacher
Novela JuvenilKisah cinta segitiga antara siswi sma dengan teman sekelas dam gurunya