si guru aneh

3.5K 133 3
                                    

"kamu cantik, tapi saat marah kamu keliatan seksi." -Daniel
★✩★✩★✩★✩★✩★✩★✩★✩

Jam pelajaran fisika masih berlangsung sekitar 15 menit lagi, dimana pak joko sedang menjelaskan rumus tumbukan 2 benda , namun lyssa benar-benar tidak bisa fokus, ia hanya memikirkan bagaimana caranya agar tidak terjadi "tumbukan" antara ia dan pak daniel.

Sejak dari uks tadi, lyssa benar-benar tidak fokus, pikiran akan kejadian tadi di uks dengan pikiran akan belajar privat sepulang sekolah terus silih berganti mengganggu pikirannya. Dan kini bayangan pak daniel memeluknya erat sambil berkata ia cemburu padanya masuk ke otaknya.

"AH ELAH!" omel lyssa yang sudah lelah dengan daniel yang terus-terusan di otaknya, ia tidak menyadari kondisi hening yang terjadi setelah ulahnya itu.

"Heh bego!" Seru tania "Ngapain sih lo!" Lanjutnya sambil memukul tangan lyssa gemas.

"Hah?" Seru lyssa masih belum sadar

"Ada apa lyssa? Kenapa kamu teriak di tengah jam pelajaran saya? Ada yang kamu tidak suka dari pelajaran saya?" Seru pak joko

"Oh? Bukan pak. Bukan gitu" jawab lyssa pelan

"Kalo bukan begitu, lalu apa?" Kejar pak joko

" itu....hmm...itu..."

"Ya lyssa? Cepat jelaskan"

"Ituu tadi..." seru lyssa sambil menatap sekelas yang juga sedang memperhatikannya, lalu pandangannya beralih ke tania. "Oh, tania, iya pak tania. Tadi tania bersin terus ingusnya kena tangan saya" jawab lyssa lantang yang membuat tania melongo.

"Enak aja. Boo...." bela tania yang langsung mendapat cubitan di pahanya dari lyssa sebagai kode untuk membantunya, "eh, i..iy..iya pak saya lagi....lagi flu pak, jadi bersin-bersin sama ingusan gitu deh" ucap tania terpaksa yang langsung di sambut tawa riuh murid-murid lainnya.

"Sudah...sudah...kita lanjutkan ke materi kita hari ini, dan tania lain kali kalo flu bawa sapu tangan atau tisu dari rumah" seru pak joko yang hanya ditanggapi senyum kecut tania dan tawa tertahan para murid
Setelah itu, pak joko kembali menerangkan materi dan untuk tania, ia tengah menatap lyssa buas.

Menyadari tatapan tania, lyssa langsung berseru, "pak, saya izin toilet ya mau bersihin ingus tania di tangan saya"

Langsung saja tawa riuh murid kembali terdengar, namun berbeda dengan tania, ia semakin buas menatap lyssa.

"Ya sudah sana, sekalian belikan tisu untuk tania ya"
Setelah mendapat izin, lyssa langsung berlari keluar kelas menghindari tania yang seakan-akan mau memakannya saat itu juga. Sebelum menghilang dari kelas, ia menoleh kepada tania yang sedang menggerakan pulpen di lehernya yang hanya di tanggapi senyuman bersalah dari lyssa.

●○●○●○●○●○●

Saat tengah berjalan di koridor sepi sehabis membeli tisu, ia bertemu daniel yang ternyata tengah menunggunya.

"Jangan lupa kencan kita nanti" ucao daniel pelan

"Kencan apaan? Enak aja!" Omel lyssa yang sepertinya mulai lupa bahwa ia tengah berbicara dengan guru.

"Les privat maksut saya" seru daniel malas, "gak bisa apa dia anggap ini kencan? Segitu marahnya"

"Pak, saya gak pernah dan gak akan pernah mau kencan sama bapak" tegas lyssa, "dan masalah les privat itu, emang saya punya pilihan lain selain harus ikut les? Lagian pak seminggu 2 kali kan saya udah ada tambahan biologi, emang masih kurang? Malah kayaknya itu udah berlebihan deh? Saya kan perlu belajar pelajaran lain selain biologi kan? Jadi gimana kalo kita batalin aja?"

my lovely teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang