two[2]

106 11 0
                                    

Dear , Louis Tomlinson

Hi Louis , aku melihat mu kemarin dengan seorang wanita di kantin sekolah. Ku rasa aku tidak menyukai wanita itu , kau tidak bisa lihat tingkah aneh nya ? Wanita jalang itu sepertinya menyukai mu , aku tidak akan membiarkan nya menyatakan perasaan nya kepadamu.

Oh iya , aku juga melihat mu membuang surat yg ku berikan kemarin , kenapa kau membuang nya ? Ku rasa itu sebuah clue untuk mu agar kau bisa mengetahui siapa aku sebenar nya!

Ah iya , kemarin aku bertemu Phoebe di taman bermain, kita sempat berbincang sebentar , aku tak sabar ingin melihat nya tertidur , ku rasa aku akan cepat memberikan racun pada makanan nya karna ia sangat mengganggu kita! XOXO

- Your Xo!

Keparat! Surat itu membuat kepalaku pusing. Aku meremas surat tersebut dan melempar nya asal. Elle menatap ku bingung , ia mengambil surat tersebut lalu membaca nya.

" Lebih baik kau menjaga Phoebe , Louis " Ucap Elle , aku mengacak rambut ku kasar.

" Aku tak bisa seperti ini terus Elle , bagaimana jika jalang itu melakukan semuanya ? " Tanyaku kesal , aku menggeretakan gigiku.

" Sudahlah , kau harus berhati - hati Louis " Pintah Nya , aku bangun dari duduk ku.

" Aku akan berbicara dengan Phoebe " Ucapku , Elle termenung.

" Tidak , kau tidak boleh bertemu dengan nya sekarang Louis ! " Pintah nya , ia mencegah ku untuk pergi.

" Kenapa ? " Tanyaku bingung , Elle menunduk.

" ah sudahlah , aku menyayangi adik ku Elle , aku akan berbicara kepadanya " Kataku , aku segera berlari pergi.

Aku membuka pintu rumah dengan kasar dan segera memasuki kamar Phoebe. Aku melihat Phoebe yg sedang termenung di atas kasur nya. Apa yg terjadi kepadanya ? Aku segera menghampiri nya.

" Phoebe , kau bertemu dengan siapa kemarin ? " Tanyaku , Phoebe tak melihatku.

" Di ? " Tanya nya singkat , ia menekuk lutut nya dan memeluk nya.

" Taman bermain ? " Tanyaku lagi , aku mengacak rambut ku kasar , tak biasanya Phoebe bertingkah seperti ini.

" Aku tidak bertemu siapa - siapa " Jawabnya gugup , ia mengeratkan pelukan nya pada kakinya.

" Kau berbohong Phoebe , jujur kepadaku , siapa yg kau temui ? " Tanyaku lagi , nada suaraku meninggi.

" Aku tak bohong Louis , aku tidak bertemu dengan teman mu " Jawab nya lagi , ia menyembunyikan wajah nya di balik kaki nya.

" whats freaking wrong with you Phoebe ? Can you tell me who is ? I dont want you to get hurt ! " nada suaraku meninggi , Phoebe mengangkat wajah nya.

" I'm tired Louis , can you just go fucking out from my room now ? " Tanyanya , aku membulatkan mataku tak percaya dengan ucapan nya.

" Phoebe , whats wrong with you ? I'm your brother , becarefull with your fucking mouth , Phoebe ! " Sentak ku , Phoebe mengangkat wajah nya.

" I dont care Louis , i want to be alone right now , get out from my room ! " Balasnya , ia menangis.

Aku menatap mata Phoebe yg memerah karna ia baru saja menangis. Aku terdiam di dalam kamar nya saat melihat meja yg berada di sebelah ranjang Phoebe sampai akhirnya Phoebe mendorong ku pergi.

Aku mengacak rambut ku kesal , air mataku perlahan terjatuh. Aku tak bisa melihat Phoebe bertingkah aneh seperti ini.

Garing banget ya , tapi semoga banyak yg suka yaa , amiiin. Bentar lagi gue uas nih sedih hayati:') habis uas lanjut t.o:' semangatin gue yakk

Kasih votes sama comments dong please:'(

Hide And SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang