" Louis , dalam ke adaan seperti ini papa mohon agar kamu tidak melakukan hal yg aneh seperti tadi malam " ucap ayahku.
Sial , mengapa Melissa memberitahu kan kepada ke dua orang tuaku bahwa aku mabuk berat tadi malam. Aku semakin membencinya , jelas - jelas ini bukan urusan nya.
" tapi pa " belum sempat aku menyelesaikan kalimat ku , ibuku sudah menyela.
" tidak ada tapi - tapian , mulai hari ini , mobil akan di ambil alih oleh Lottie dan semua kebutuhan mu akan di belikan oleh Lottie , jika ada apa - apa bilang lah ke Lottie " Ucap ibu ku dengan nada suara sedikit tinggi.
" aku kakak nya ma , bukan Lottie. Aku yang akan menjaga nya , bukan Lottie ! " nada suara ku meninggi.
" hukuman tetap hukuman " tegas ayah ku sembari meminum segelas soda.
" Shit " aku berdiri dan menarik tangan Melissa pergi.
Ku dorong keluar tubuh melissa untuk pergi dari rumahku. Nafas ku terpenggal - penggal menahan emosi yang membara.
" Louis , i'm so sorry about that " ucap Melissa.
" Kau Jalang , kenapa kau ikut campur semua urusan ku hah ? " aku menarik tubuh nya mendekati ku.
" karna kau semuanya kacau " bentak ku tepat di wajah nya
" Lou , maafkan aku " air mata menetes dari kedua bola matanya.
" jangan menangis " suara ku mulai melemah.
Sial , aku tak bisa melihat seorang wanita menangis di hadapan ku. Ini menghancurkan ku ketika melihat seorang wanita menangis apalagi karena ku.
" Louis , aku akan pergi sebentar. Telpon aku jika ada apa - apa " Suara Lottie terdengar dari belakang , aku hanya menganggukan kepala.
" Melissa , maafkan aku. Tapi aku tak suka caramu " Ucapku lembut , Melissa masih menangis.
" Louis aku tau semuanya "
Suara mobil Lottie terdengar meninggalkan perkarangan rumah.
" sudahlah jangan menangis , aku menyesali perbuatan ku " Aku menarik tubuh Melissa dan mendekap nya erat.
" Pulang lah " Pintah ku yang hanya dapat jawaban anggukan kecil.
" Maaf kan aku , Melissa " aku membelai rambutnya di dalam dekapan ku, setan apa yg sedang memasuki ku ?
" aku lelah Louis , aku akan segera pulang " Melissa melepas dekapan ku dan berjalan pergi.
Aku masuk kembali ke dalam rumahku , orang tuaku entah berada dimana saat ini. Aku sangat menyesali perbuatan ku tadi malam , aku bahkan tidak sadar jika aku memukuli beberapa orang di pub tadi malam.
" shit " gerutuku kesal , aku mengacak rambut ku.
" Persetan kau jalang " Umpat ku kesal.
Mengingat jalang itu , aku jadi teringat surat yg akan ku balas ke dia. Aku segera lari menuju kamar ku dan membuka laci yg berisi surat balasan tersebut. Dengan satu gerakan , aku mengambil surat tersebut dan berlari kembali menuju garasi rumah ku.
Aku mengeluarkan tangan ku dari balik besi - besi yg menjadi batas rumahku. Dengan yakin , aku menaruh kertas tersebut di atas salah satu tumpukan salju.
" Damn it ! " umpat ku kesal saat surat tersebut terjatuh ke dalam tumpukan salju dan aku tak dapat menggapai nya.
" catch it , catch it " aku berusaha menggapai nya , tapi sia - sia karna tangan ku terhalang pagar ini.
Tiba - tiba , ponsel ku berdering. Dengan cepat aku segera mengambil ponselku yg berada di saku celana dan mengangkat panggilan masuk dari nomor tak di kenal tersebut.
" Halo " Buka ku
" iya benar , saya sendiri " Balas ku
" Ada apa ya ? " tanya ku
" a..a..apa kau serius ? " jantung ku berdetak kencang
" ba..baiklah aku segera kesana " jantungku serasa berhenti bekerja mendengar berita tersebut.
What happen with you Lou ?
Something bad happen ?
Maafkan author yg udah lama gak update - update , w lagi capek banget et dah:"
Yuk , votes sama comments:"
Yg baca tapi gak vomments bagaikan pacaran tapi gak punya pacar hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide And Seek
Fanfiction[WRITTEN IN BAHASA] " Kau bersembunyi dimana , cantik ? Tunjukanlah dirimu dan aku akan menemukan mu " - Louis Tomlinson " We're Play hide and seek ? " ©kaniaAllisiaCopyRight2015