Pagi pun menjelang. Seperti biasa, mamah albert membangunkan anak nya ."Albert, bangun!"
Tidak ada suara yang menjawab. Mamahnya mengambil kunci cadangan di loker penyimpanan. Membuka kamar albert.
"Pah,, albert gak ada. !"
Teriak mamah albert yang membuat papahnya kaget.Mamah albert mengecek keberadaan albert. Dia menemukan secarik kertas dengan tulisan albert. Surat itu, surat yang albert tulis. Mamah albert menanggis, entah apa yang harus ia lakukan kali ini.
"Ini semha gara gara papah. Mereka berdua saling mencintai. Mana mungkin nesya berbuat jahat pada albert, mamah tau pah, nesya sayang banget sama albert, dia nunggu albert pulang dari luar negri. Demi albert pah, ayolah berubah. Bener kata albert, papah gak pernah sekali aja nurutin permintaan dia. Dia cuman minta sama nesya pah, udah itu aja. Sadar dong pah. "
Papah nya mulai menyadari kesalahan yang telah ia perbuat.
"Iya kamu memang benar, aku terlalu mengikuti ego ku. Aku tak sadar, banyak orang yang sakit hati karena ego ku, bahkan anakku pun sendiri."
Mamah albert berusaha menelpon albert. Namun albert tidak menjawab nya.
Ruangan itu pun hening tanpa suara.
"Ayo ikut aku!" sambil menarik mamah albert
"Kita mau kemana ?"
"Kita kerumah nesya, kita jelasin ini semua, sekalian minta maaf"
Perlahan mobil nya pun memasuki pekarangan rumah nesya.
"Permisi" ucap mamah albert
"Maaf cari siapa ya?" tanya pembantu keluarga nesya.
"Saya cari nesya, ada?"
"Oh ada, silahkan masuk"
Papah mamah albert mulai memasuki rumah mewah milik keluarga nesya.