Sembilan

1.2K 63 0
                                    

Lanjut ya...
Selamat membaca..

Nesya terlihat tersipu malu melihat sikap albert yang benar benar begitu perhatian.

"Ya tuhan,albert membuatku berbunga bunga, dia begitu perhatian pada ku"

Pipinya kini berubah seperti tomat. Merah dan merona, albert mencubit pipi nesya

"Hehheh,yang salah tingkah sampe pipinya kayak gini"

Nesya kembali tersipu.

"Albert aku pengen ke luar nih, aku bosen dir,ah terus"

"Emang kamu mau kemana? Minta izin dulu ke mamah gih?"

"Yaudah aku turun mau minta izin "

Nesya berjalan di ikuti dengan albert di belakangnya.

"Mah,aku pengen jalan bareng albert boleh gk?aku bosen dirumah"

"Memang mau kemana al?"

"Ggak tau tuh tante, padahal aku gk ngajak dia, diakan harusnya istirahat."

"Bodo, yaudah kalau kamu gk bisa ngajak aku, ya aku sendiri juga bisa"

"Rese banget sih lo, lo kan harusnya istirahat,lo tuh kecapean"

"Kok malah berantem gini sih?" mamah heran

"Tuh dia mulai duluan " nesya menujuk ke arah albert

"Gw kayak gini karena perhatian sama lo, ngerti?gw gk mau kalau lo kenapa napa"

"Iya iya iya bawel" dengan muka jutek

"Yaelah marah, oke oke gw turutin permintaan lo, mau kemana sekarang ? "

"Ke kedai eskrim "

"Yaudah, mah boleh gak ?" tanya albert

"Mamah mamah itu kan mamah gw"

"Nanti juga jadi mamah gw" sambil menjulurkan lidah nya.

"Udah udah sana pergi, ati ati lho albert "

Mereka pergi ke kedai eskrim

Love For My Best Friend (Editting) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang