Tiga

2.3K 78 0
                                    

"Loh jadi audrey tinggal dimana pa?"Tanya aku memotong pembicaraan orang tua ku

Papa terdiam

"Audrey bakal tinggal sama kamu di tangerang, kalau disini siapa yang mau urusin dia? Papa sama mama kerja, Daniel sekolah. Kalau sama kamu kan dia bisa terurus dan kamu bisa ngelindungin dia. Dia juga kalau tinggal disini dia akan bosan karna gak ada kamu. Bareng kamu aja di tangerang yah"jelas mama yang sedang buat teh di dapur.

Aku menghampiri mama dan duduk di samping mama "tapi ma kan aku sama dia bukan mukhrim, gak papa ya tinggal satu rumah sama dia?"

"Mama udah nyewa rumah buat kamu sama audrey dan itu juga deket sama sekolah kalian--"

"Hah? Kalian? Jadi audrey bakal pindah sekolah ke tangerang dan satu sekolah sama aku?" Mama mengangguk

"Itu lebih baik Vin"

Dikepalaku tersirat kejadian yang akan terjadi pada saat kita satu rumah nanti

"Alvin cuci dulu baju lo. Numpuk tau gak, gua kagak bisa cuci nih. Baju gua singkip"

"Yaudah lo pake baju gua aja"jawab gua santai

"Eh Vin lo kok nyebelin sih"

"Vin lo niat gak sih tinggal sama gua. Rumah kita kayak kapal pecan nih"omel audrey yang tiada hentinya

Aku tersenyum sendiri membayangkan apa yang terjadi nanti. Pasti lebih parah dari itu. Aku terkekeh.

"Vin.. Kamu kenapa? Daritadi senyam senyum sendiri"tepukkan bahu dari tangan mama menyadarkanku.

"Hah? Enggak kok mah"aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal dan pergi meninggalkan mama didapur

****

Diseberang sana terlihat audrey yang sedang melamun di Mobil dalam perjalanan menuju Bandung. Suasana mobilnya saat ini hening tidak ada yang memulai bicara karna sibuk sama dunia masing masing. Papa yang sibuk menyetir, mama yang sibuk tidur dan aku yang sibuk melamun membayangkan alvin yang sudah berubah.

"Rey"papa mencairkan keheningan

"I..iya pa?"

"Hari rabu papa akan berangkat ke singapura. Papa bakal pindah kerjaan disana--"

"Loh rerey nanti sama siapa pa?" Potong audrey yang menahan air matanya turun

"Kamu tinggal sama Om Adrian atau sama alvin terserah kamu. Maafin papa sama mama Rey, baru bilang sekarang"audrey mulai terdiam dan menunduk nangis

"Bera..pa la..ma pa..pa sa..ma ma..ma di..sa..na?"ucap audrey yang terbata bata karna air mata sudah membasahi pipinya yang mulus itu

"Sekitar 2 tahun. Tapi papa usahain datang pas kamu graduation. Papa janji"

Kepala audrey yang sebelumnya tertunduk sekarang mulai mengadah. Audrey memandangi jalan tol yang saat ini mereka lewati. Audrey bingung. Kenapa ia tidak dibawa ikut ke singapura. Padahal kan sekolah di singapura bagus bagus, dan sapatau dia bisa meneruskan perguruan tinggi disana. Berbagai pertanyaan yang ingin audrey tanyakan ke papa nya hanya bisa ia pendam. Ia tidak tahan untuk membuka mulut, sekali berbicara dengan papanya pasti air matanya akan turun mengingat papa dan mama nya akan pergi dalam waktu dekat. Audrey perlahan lahan mulai menutup mata dan tertidur disaat air matanya turun deras.

My CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang