Sepuluh

1.3K 34 1
                                    

Kedatangan orang orang baru di kehidupan audrey membuat audrey semakin bingung. Makin hari pasti saja ada yang mengganggu kehidupan tenangnya. Perempuan cantik di hadapannya ini tidak secantik sikapnya yang sangat kasar. Tapi didepan alvin? Benar benar seperti bidadari berhati malaikat.

Karna suatu tidak kesengajaan, audrey harus membersihkan baju perempuan didepannya ini.

Huft, menyebalkan. batin audrey.

Bel masuk pun berbunyi alvin menarik tangan audrey paksa karna sudah muak melihat keadaan didepannya ini. Kesannya seperti audrey babunya vera. Alvin benci situasi ini. Belum juga sampai didepan kelas, tangan kanan audrey ditarik oleh David. Membuat mata alvin dan audrey kaget seketika

"Lo pulang ikut gua ye. Ada yang mau gua omongin ke lo"alis audrey berkerut bingung melihat tingkah David, cowo yang baru dikenalnya kemaren.

"Loh? Kok sama lo? Lo kan pulang sama gua rey, mau temenin gua beli buku kan?"Alvin menginjak kaki Audrey memberi kode agar Audrey mengangguk. Tapi nyatanya, Audrey tidak peka sama sekali.

"Apaan sih lo vin nginjak kaki gua"

"Bego lo rey"

David yang didepan mereka menggeram kesal.

"Lo pilih ikut sepupu lo atau gua?"

Hening sejenak

"Maaf kak, gua ikut alvin". Alvin tertawa bangga bahkan bisa diliat sekarang tampang Davin ingin marah bahkan sedikit kecewa karna perempuan yang sudah membuat dia jatuh cinta sudah memilih ikut sepupunya. Ya maklum sih, Audrey belum terlalu mengenali cowo baru didepannya itu. Ya wajar dong kalau dia nolak, takut di apa apain kan. Pikiran lebay muncul deh

Mereka pun kembali ke kelas.

Perasaan bosan melihat Pak Cahya mengajar B. Inggris membuat Audrey larut dalam tidurnya bahkan posisinya sekarang sudah tidur di bahu besarnya Alvin. Alvin yang melihat sepupunya tertidur pulas seperti ini membuat Alvin tersenyum lega. Mengingat banyak beban yang harus di alami sepupunya sejak masuk ke sini. Diam diam alvin mendekatkan bibirnya untuk mencium kening sepupunya itu..dan.... PLUK! Sebuah spidol berhasil mengenai kepala Alvin dan membuat orang disampingnya terbangun karna rintihan sakit Alvin.

"Alvin! Kalau mau mesum diluar sana!"omel pak Cahya

"Siapa yang mau mesum pak, saya cuma mau bangunin dia aja kok pak"alasan Alvin sambil melirik Audrey. Menaikkan alisnya.

Cool bro. Puji Audrey dalam hati

"Jangan banyak alasan kamu! Kalian berdua keluar sekarang! Saya tidak mau melihat pasangan mesum dikelas ini!"marah pak Cahya sambil menunjuk Alvin dan Audrey pakai penggaris panjang. Semua mata di kelas XI IPA 4 menuju ke mereka berdua.

Alvin dan Audrey adu pandang. Audrey takut, ini sudah ke dua kalinya dia dan Alvin di hukum. Seharusnya, Audrey tidak begini dan melakukan hal hal bodoh yang membuat guru membencinya. Seharusnya Audrey sebagai anak baru harus bisa mencontoh murid yang baik dan bisa menjaga peraturan dan melaksanakannya dengan baik. Tidak memalukan nama kedua orang tuanya yang sedang bekerja di Singapore sana. Audrey berpikir sebentar dan melihat Alvin yang sudah ancang ancang untuk keluar.

"Lo yakin Vin?"tanya Audrey meyakinkan Alvin yang ingin keluar kelas meninggalkan pelajaran membosankan ini

"Ngapain lagi kalian berdua!! Cepat keluar!!!!"pak Cahya membentak meja guru. Dan membuat Alvin dan Audrey berlari keluar.

"Permisi pak"

Sesampainya mereka didepan kelas, Audrey kebelet pipis, dan meninggalkan Alvin yang sibuk duduk di kursi depan kelas sambil main hp. Dengan langkah cepat, Audrey berlari ke Toilet perempuan dan..

My CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang