Tujuh

1.6K 50 2
                                    

Seminggu berlalu sejak kedatangan audrey ke tangerang membuat alvin tidak merasakan kesepian lagi. Yang biasanya ia hanya tidur di kamar kosnya dan kemudian berjalan jalan ke mall sendiri. Sekarang sudah ditemani sepupunya yang setia menemaninya, Audrey. Audrey membuat kehidupan alvin lebih berwarna(?). Fans fans yang sering menyakiti audrey, tidak lagi datang. Ada sih datang tapi ya tidak terlalu mengganggu seperti biasanya. Weekend ini alvin berencana membawa audrey ke ancol dan menginap dirumah orang tua alvin. Ya meskipun dengan motor besar yang dibawanya, alvin dan audrey berjalan jalan ke jakarta berdua.

"Woi nyet, ancol kuy"saran alvin dari atas motornya. Yang di belakang punggungnya terdiam. Setelah alvin mengecek lewat kaca spion sebelah kiri, alvin tertawa. Ternyata anak itu tertidur. Mungkin kecapean. Alvin mengeratkan tangan audrey yang melingkar di pinggangnya.

Sampai di ancol, alvin membangunkan audrey dengan menggelitiki tangan audrey.

"Rey bangun rey"tangan alvin masih sibuk di telapak tangan audrey sambil menggelitiki telapak tangan audrey.

"HAHAHAH VIN VIN HAHA"audrey terbangun sambil mengucek matanya. Muka audrey terbelalak bingung.

"Vin kita dimana? Kok rame?"alvin melepas helmnya dan turun dari motornya. Alvin diam tanpa menjawab pertanyaan audrey. Sudah jelas dia pasti sok sok nanya. Alvin membantu melepas helm yang bergantung di kepala audrey. Lalu meninggalkan audrey di parkiran motor yang terdapat di ancol.

"Ke neraka. Ya lo masuk dulu lah"alvin tetap berjalan meninggalkan audrey sendirian yang sibuk mengamati tempat yang di tapak nya ini

"Vin tunggu. Elahh, lo ngapain bawa gua kesini sih?"tanpa menjawab alvin menarik badan audrey yang ada di sampingnya dan merangkul pundak audrey.

Setelah sampai di wahana permainan, alvin membawa audrey ke wahana roller coaster yang membuat audrey bergidik ngeri. Baru aja di bawa ke rollercoaster udah gini apalagi dibawa ke wahana hantu.

"Join?"alvin menatap audrey dengan wajah semangat. Ya jelas, kali ini alvin mau menikmati suasana berdua dengan sepupunya yang galau itu-_-. Audrey menggelengkan kepalanya.

"Lo aja gua gak"audrey lalu meninggalkan alvin sendian yang masih mematung didepan mba mba tukang karcis(?)

"Mba, dua ya"alvin menyodorkan beberapa lembar uang dan menghampiri audrey yang benar benar seperti anak kecil hari ini.

"Yok. Gua udah beli 2 tiket nih" alvin menarik tangan audrey paksa. Audrey diam tanpa menjawab apa yang dikatan alvin

"Rereyyy ayo. Entar lagi naik"

"Reyyy"alvin lalu menarik tangan audrey paksa. Yaiyalah, kan dia udah beli 2 tiket. Kalau audrey gak mau, mau siapa lagi yang dia ajak? Masa temannya yang di tangerang?

Di daerah ancol mereka menikmati permainan yang disediakan, dari yang pertama naik roller coaster, wahana hantu, sampai naik bianglala berdua.

"Rey, lo tau gak dulu gua pernah suka sama cewe yang mukanya mirip sama lo tapi sifatnya beda. Dia lebih kalem"alvin membuka suara saat mereka masih di bianglala dan audrey sibuk mengambil gambar gambar dengan kamera DSLRnya berharap tidak mendengarnya.

"Wei kucing... Denger kagak?"kedua tangan alvin menangkup pipi audrey dan membuat mata mereka bertatap-tatapan. Mungkin yang dirasakan alvin biasa aja, tapi untuk audrey? Udah kayak ban meletup. Rasanya mau terbang ke awan trus jatuh lagi karena sadar mereka hanya sekedar sepupu.

"Iya gua denger. Emang siapa?"audrey kembali menatap hpnya menyembunyikan kemerahan yang timbul di pipinya sekarang.

"Temen gua waktu kelas 1, namanya Mia. Mirip amat sama lo rey"

My CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang