Diva menatap jam tangan berwarna peach yang menunjukkan pukul 13:40, dirinya terus menunggu seseorang yang sudah membuat janji dengannya dua hari yang lalu, dan sekarang Diva terus menatap sekelilingnya sambil berharap orang itu akan segera datang.
"Div, sumpah sori banget, gue abis nganter nyokap sebentar tadi, gapapa kan?"Andre tiba-tiba datang, dan langsung duduk di hadapan Diva.
Diva tersenyum, walaupun sebenarnya dia paking tidak suka lelet, toh mau bagaimana lagi? Orang yang ditunggunya saja adalah Andre.
"Iya gapapa kok, kenapa ga telfon dulu tadi?" Tanya Diva.
Andre memesan minuman pada seorang barista, lalu kembali menatap Diva untuk menjawab pertanyaan seseorang yang baru saja menjabat jadi kekasihnya itu.
"Tadi hp gue ketinggalan, Div. Abis nganter nyokap aja, gue balik lagi ke rumah buat ambil hp sebentar, terus langsung ke sini," ucap Andre sambil mengutak-atik ponselnya untuk memfoto Diva yang sedang tak sadar jika Andre tengah memotretnya.
"Ngapain tuh?" Tanya Diva.
Melihat reaksi Andre yang cekikikan, Diva langsung bankit dari duduknya dan hendak merampas ponsel milik Andre yang berusaha Andre genggam erat agar Diva tak berhasil mengambil ponsel Andre dan menghapus foto-foto Diva yang baru saja Andre ambil.
"Dre, hapus dong, jelek pasti ah, hapus!" Rengek Diva.
Andre tetap menggoda Diva, yang membuat Diva langsung bertekat merampas ponsel Andre dari genggaman laki-laki tersebut.
"ANDRE!"
"ANDRE!"
Saat Diva teriak karena kesal dengan kejahilan Andre, ternyata teriakan Diva keluar bersamaan dengaan teriakan dari seorang gadis cantik yang sedang melihat Andre dengan tatapan tak percaya. Dan dengan itu pula pelayan sedang membawakan pesanan yang dipesan oleh Andre tadi.
"Shella?" Panggil Andre memastikan.
Seorang gadis yang baru Diva ketahui namanya "Shella" itu langsung menghampiri Andre yang sedang terdiam sambil terus memperhatikan Shella dengan wajah bingungnya.
"Ih sekian lama line gue gadibales, sekian lama gue ngajak ketemuan selalu ga di tanggepin, sekarang kita ketemu disini!? Kebetulan ga sih, Dre?" Heboh Shella.
Andre hanya menjawabnya dengan senyum terpaksa, lalu menatap Diva yang terdiam juga sambil mengedikkan kedua bahunya, karena dia benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi.
"Shel, kalo jalan jangan kek orang kesurupan dong."
Tatapan Andre dan Diva langsung terfokus pada laki-laki yang baru saja datang di hadapan mereka lagi.
Kevin yang melihat pemandangan di hadapannya, langsung tercegang dan menatap wajah Diva yang juga sedang menatapnya dengan bingung.
"Nah kan kebetulan banget ada Kevin," Shella langsung menghampiri Kevin dan menarik lengan Kevin agar berdiri di hadapan Andre. "Tuh ada temen lo juga, Vin. Ayolah kita jalan-jalan, gue butuh refreshing sebelum ujian nih."
Melihat Kevin, Andre segera merangkul pundak Diva agar lebih dekat lagi di sisi Andre, lalu menatap Kevin dengan sengit. Kevin yang melihat itu hanya bisa berdeham dan berpura-pura untuk tidak melihat adegan di depan matanya yang membuat hatinya sedikit terasa pilu.
"Nah yang ini? Siapa? Temen lo, Dre?" Tanya Shella langsung saat tatapannya tertuju pada Diva.
"Bukan, dia—"
"Eh iya, gue temen deketnya Andre, Diva Kallya," potong Diva dan langsung menyalami Shella.
Andre yang melihat itu langsung menggeleng dengan kencang, dan mencengkram kedua bahu Diva, lalu berkata dengan lantang sambil menatap kedua mata Diva dengan melotot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Called Love
Teen Fiction[MASA REVISI] Dalam sebulan terakhir dia berusaha untuk bisa membuat Diva bahagia, agar dia bisa menunjukkan betapa besarnya rasa sayang yang ia berikan untuk Adik perempuan yang ternyata bukan Adik kandungnya itu. Namun Andre membantu keluarga mere...