Bagian 17 - Thank You!

10K 420 13
                                    

Lihat Mulmed? Nah itu Rumah Adhya, Keren ya Rumah idaman, Rumahnya Simple tapi Elegan.

***

Angel's POV.

Disinilah aku, berada di rumah Michelle, aku sebenarnya malu ada di rumah ini, tapi ya mau gimana lagi, Michelle terus memaksaku untuk tinggal disini.

"Kamu disini aja! Gak perlu merasa malu atau apalah, ok!" ujarnya sebelum aku berkata, dia Cenayang ya?

"Makasih Michelle, tapi aku sudah banyak salah sama kamu, lebih tepatnya banyak dosa sama kamu!" jawabku lirih.

"No, jangan di bahas ok!"

"Itu semua masa lalu, jangan di ingatkan lagi, yang terpenting sekarang adalah menghilangkan Nano dari hidup kita!" ujarnya dengan Bersungguh-sungguh.

Akupun tidak bersungguh-sungguh saat aku mencintai Nano, dan aku juga pernah bilang pas di Mall, "Aku bahagia saat aku melihatmu menangis!" aku menyesal dengan ucapanku itu.

"Ada apa, Angel?" tanya Michelle membuatku terkejut, sejak kapan aku melamun ya?

"Gapapa Kok, jadi kapan kita akan mengambil Nanta?" tanyaku mengubah pembicaraan, biar tidak dilanjutkan.

"Hmm, mungkin besok, gak enak kalo hari ini, ini juga sudah malam jadi Nanta tidur disana aja, aku juga sudah telpon Kak Adhya biar Nanta menginap disana dulu!" jawab Michelle.

"Oo iya, jaga sesehatanmu! Ayo kita makan, ingat! Sekarang dirimu bukan sendiri lagi, tapi kamu juga menanggung janin yang ada diperutmu itu!" ujar Michelle seraya menunjukkan tangannya ke arah perutku.

Aku dengan tidak sadar mengusap perutku.

Dulu, aku memang gak mau mempunyainya, tapi aku sadar bahwa anak ini gak salah, jadi aku akan merawatnya dengan baik dan bisa berguna untuk semua orang, jangan seperti Ibunya ini... Aku mau anakku bisa menjadi Perempuan kuat seperti Michelle, jangan sepertiku karena aku ini gak kuat, mudah rapuh dan layu.

"Ayo makan, Angel!" kata Michelle seraya menarikku ke meja makan.

"Makasih Michelle!"

"Sama-sama!"

********

Michelle's POV.

Aku membuka akun media sosialku, Nano sudah pergi mengejar Kak Adhya dan yang pasti mengejar Nanta.

Dengan santai aku duduk dan mulai membuka Instagramku.

Dan aku langsung melihat sebuah Foto, itu Ignya Kak Adhya.

"Lah Anjay, ngapain Nanta?" ujarku sendiri.

"Ini pasti dia Mainin hpnya Kak Adhya, aduh harus komen nih!" kataku sendiri.

Aduh Nanta, Kamu Ngapain??

Sesudah komen akupun langsung meletakkan Hpku dan mulai turun kebawa untuk menemui Angel, baru sadar aku ninggalin dia tadi.

"Wah Angel maaf ya, aku ninggalin kamu!" ujarku kepadanya, ya sekalian minta maaf.

"Gapapa Kok!" ujarnya dengan gugup.

Aku tau dia canggung berada disini.

"Michelle, sepertinya aku nginap di Hotel aja deh, aku merasa gak enak gitu!" ujarnya dengan lirih.

"Gak boleh, kamu harus disini, kamu gak perlu malu atau merasa gak enak! Anggap aja ini rumah kamu sendiri, Ok!" jawabku dengan tegas.

"Yaudah, aku boleh ke kamar gak? Dimana kamarnya?" tanya Angel.

"Tuh, disana ada pintukan? Nah itu kamar kamu, tenang aja sudah aku bersihkan kok!" ujarnya.

"Iya, makasih ya!"

"Sama-sama!"

"Oo iya, aku kesana dulu ya," ujar Angel, dia berjalan dengan lesu.

*******

Adhya's POV.

Masih bingung aku dengan pertanyaan sepupuku itu.

Akupun langsung menjawab, "tidak."

Dia pun menanyakan alasannya.

Alasan : Saat aku bertemu dengannya aku sudah berumur kepala 2

Alasan berikutnya : Dia (Michelle) sudah menjadi Ibu-ibu, aku suka Ibu-ibu.

"Kamu kenapa diem? Ayo alasan berikutnya apa???" tanya Sepupuku.

"Kamu nanya terus sih?????" tanyaku.

"Dasar banyak tanya!" ujarku langsung pergi kearah Nanta.

"Adhya, mah gak bisa di ajak asik, yaudah huh, gak asik!" ujar sepupuku, aku masih bisa mendengar ucapannya loh.

"Anjirrr!" ucapnya lagi saat aku menatap tajam matanya.

Dan dia langsung pergi ke atas lagi.

"Huh punya sepupu ribet ya gitu!" ujarku sendiri.

Aku berjalan menuju kearah tempat sepupuku, cewek masih 14 tahun gitu.

"Hai Vio!" sapaku kepada Vio. Namanya Kiara Violina Adelio.

Adelio, itu nama keluarga besar kami, ya aku punya perusahaan keluarga tapi akunya aja gak mau.

Mau mandiri soalnya.

"Hai Kak Cetta!!" sapanya kembali.

Dia sendiri yang manggil aku Cetta, dan aku sendiri juga yang manggil dia Vio.

"Lagi ngapain sih?" tanyaku, wah sudah lama gak ketemu dia hmm mungkin 1 bulan yang lalu.

"Gak lagi apa-apa kok!" jawabnya, alasan dia mah galau setiap saat.

"Sudah punya pacar?" tanyaku kepadanya yang langsung menghadapku.

"Apaan sih, gak punya lah, aku aja gak boleh pacaran sama Papa Mama!" Jawabnya cepat.

"Mau cara gimana dapatin cowok?" ujarku tiba-tiba.

"Gimana caranya?" tanya Vio.

"Sini," ujarku sambil berbisik kepada Vio.

"Bener nih? Wah makasih kalo gitu!"

"Sama-sama!"

Tbc.

Maaf telat update^^
Baru pulang sekolah soalnya. :)

Sampai jumpa di part berikutnya!








Salam,
Soufi Silvia.

- 10 April 2017.

Secret Child✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang