Epilog - Will You Marry Me?

25K 500 13
                                    

Adhya's POV.

Nanta melambaikan tangannya ke arah kami, aku dan Pak Ezy hanya tersenyum dan melambaikan tangan kearahnya, setelah mobilnya jauh kamipun mencari taksi.

"Wah Ad, anaknya Michelle sudah setuju banget ya sama kamu!" ujar Pak Ezy tiba-tiba dan itu langsung membuatku Malu.

"Ah Pak Ezy bisa aja, itu hanya Nantanya yang bercanda!" jawabku.

"Bercanda darimana coba?" tanya Pak Ezy, "Dia aja tadi dipesawat kasih kamu ciuman di pipi!" lanjutnya, dia lihat Ya?

"Ah itu mah biasa pak, namanya juga Anak Kecil!" ujarku, dan dia hanya mengelengkan kepala.

"Terserahmulah Ad!" ujarnya sambil melambaikan tangannya ke arah Taksi.

"Yaudah jangan diam aja, ayo naik!" Ujarnya sambil menarik tanganku, Aku melihat kemana koperku? Dan dia hanya jawab, sudah di masukkan ke Jok mobilnya.

Tumben, Pak Ezy baik? Kadang-kadang dia sering ngomel-ngomel! Pikirku. Adhya!!! Kamu dulu SMA juga gitu, hadeh!!!!

Setelah masuk kedalam mobil aku melihat Pak Ezy tidur lagi, Di Indonesia Saat ini mungkin sedang Sore atau Malam.

"Ini dimana coba rumahnya?" Bisikku sendiri.

"Sir, ini sudah sampai," ujar Si Sopir Taksi, aku langsung membangunkan Pak Ezy.

"Pak bangun ini sudah sampai!" ujarku dan dia langsung terbangun.

"Wah sudah sampai ya! Yaudah kamu turun duluan biar aku bayar dulu," Dan aku langsung menjawab, "Gak usah pak, soalnya sudah saya bayar!"

"Wah kalo gitu makasih ya!" ujarnya dan aku hanya menggangguk.

Saat menurunkan koperku, aku langsung melihat rumahnya!!! Ini rumah apa istanaaaaaa.

Gede Bangett!!!

Dan aku melihat mobil ya menjemput Michelle tadi.

"Nah Adhya, ayo kita masuk!" Ujar Pak Ezy, "Ooo iya jangan panggil saya Pak Ezy ya! Saya merasa kayak tua banget, padahalkan umur kita beda 2 tahun," Ujarnya lagi dan aku langsung menggangguk.

"Baik!"

Aku segera melangkah memasuki rumah Nano yang sebesar Istana ini.

"Yo Adhya, inget akukan?" Ujar Seseorang sekaligus menepuk punggungku.

"Yo Aldi, masih dong!! Luh kira aku, Kakek-kakek," jawabku.

"Yaudah, ayo masuk mungkin orang datang jam 7 pagi nanti, inikan baru jam 5!" ujarnya dan aku langsung menuruti.

"Yaudah!"

Akupun berjalan bersama Aldi masuk kedalam Rumahnya lagi, Aku ketemu dia saat diteras, Pak Ezy sudah masuk duluan dianya mau Nangis tadi.

"Hai Om Ganteng!" sapa seseorang, anjir itu Nanta kenapa dia begitu.

"Wah Om terkejut ya? Tenang Om aku sama Romeo lagi main perang pake bedak!" ujar Nanta, anjir nih anak, orang bapaknya meninggal dianya nyatai banget.

"Ya, mau gimana lagi Om? Masa Nanta harus nangis tersedu-sedu biar suasana menjadi sendu?" ujar Nanta sambil mengambil sesuatu di kantong celanaku. Sedangkan aku masih bengong dengan ucapannya.

"Mana nih Om? Hpnya mana?" tanyanya.

"Ini nih," ujarku sambil menyerahkan Hpku.

"Nanta Please!!! Jangan baca pikiran om ok!" Ujarku dan dia hanya hormat.

Tiba-tiba Aldi berbisik ketelingaku. "Ad! Itu siapa? Rempong amat? Anak Nano ya?" tanya Aldi.

"Iya itu anaknya Nano!" jawabku dan dia bertanya lagi, "Kenapa kamu deket banget sama dia?"

Secret Child✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang