My Heart

1.7K 30 0
                                    

Aku berjalan perlahan saat hendak memasuki gerbang sekolah. Ya.... aku sampai di sekolah dan Dia sudah ada disana. Tak lama aku sampai,ia juga sampai di sekolah. Aku berjalan perlahan saat melewatinya. Dan sampailah aku di kelasku. "Belum ada orang disini..." pikirku dalam hati.
Hari ini,disini,aku berharap hari ini menjadi hari yang baik.
.

.

.

.

.

.

Dan..... Saat akhirnya jam pelajaran ke5,saat ini. Saat aku dengan temanku yang bernama Uci akan pergi ke toilet. Di samping mushola..
"Zah... Rifky nembak kakak itu..." sambil menunjuk ke arahnya yang saat itu berada di samping mushola yang bertepatan ada bunga mawar pink disana. Dan dia sedang memegang sekuntum mawar sambil memanggil-manggil nama cewek itu yang perlahan-lahan pergi dengan temannya. Aku gak bisa berkata apa-apa saat itu juga. Sementara Uci masih memperhatikan Dia saat itu. Dan... Aku gak bisa ngelihat Dia lagi. So,aku memalingkan wajah sambil jalan tertunduk dan mengembalikan topik pembicaraan.

"Udah lah Ci...." aku masuk ke toilet.

Apa yang terjadi pada hatiku?
Kenapa seperti ini jadinya?
Sekarang aku ngerti. Selama ini.. Dari status facebooknya. Yah aku tau jawabnya. Tak perlu aku berharap lebih jauh.

Aku mencoba tersenyum dalam hatiku,meskipun akhirnya aku terluka dalam diamku,terluka dari perasaan yang kurasakan,dan terluka dalam kebodohanku sendiri. Aku kalah...
Yah aku kalah....
Aku kalah sebelum bertanding. Mungkin manusia terbodoh di dunia ini adalah aku
Ya..... Memang aku.

Rifky Putra itulah namanya. Seseorang yang mampu membuat diriku menjadi manusia bodoh dalam sekejap karena pesonanya. Mungkin orang lain akan berpikir Dia orang yang biasa-biasa saja. Tapi bagiku? Mungkin juga ada orang lain yang menyukai dirinya. Mungkin saja.
.

.

.

.

.

.

"Ci,kamu kenapa sih?" tanyaku kepadanya yang dari tadi terlihat murung.

"Gak tau lah Zar... Aku mungkin masih kepikiran dia" jawabnya ragu-ragu.

"Ya udah,jangan terlalu dipikirin. Mungkin waktu itu cuma kebetulan aja ya kan?" tanyaku kepadanya.
Temanku yang satu ini,memang dia salah satu teman akrabku. Dia galau karna gebetannya foto bareng sama temen ceweknya yang langsung di upload ke instagram bertepatan dengan perayaan Hari Guru itu.

Kenapa cewek itu rumit?
Susah banget ya jadi cewek?
Apa-apa mesti nunggu dan nunggu.
Apalagi dia gak peka.

Hujan....
Rintik-rintik hujan yang terdengar perlahan. Hujan. Ya... Hujan.
Ada yang lain dengan hujan. Hujan pasti memiliki arti yang berbeda-beda bagi setiap orang. Meski hujan turun bersama suara petir yang menemaninya. Hujan terkadang menenangkanku,terkadang membuatku sedih. Karna suara hujan,yang mengingatkanku pada masa lalu yang tak ingin kuingat. Tapi hujan jugalah yang membuat hatiku basah karena kesedihan yang sedang ku alami.

Waktu itu,tepat di bawah rintik-rintik air hujan yang semakin deras. Aku menatapnya,di balik punggungnya aku berlindung. Pelukan hangat darinya,yang tak bisa kulupakan sampai sekarang.

"Kamu gak kenapa-kenapa kan Zahra?" tanyanya lembut sambil menatap tubuhku yang menggigil.

"Gak kok Vin,aku gak apa-apa. Cuman dingin aja,hujannya makin lama makin deras ya?" jawabku sambil memeluk erat tubuhnya. Dia masih lekat menatap wajahku yang menggigil karena dingin.

Cinta di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang