Mungkin,aku teringat saat ini. Ralat,saat itu dimana temanku yang berkata.. Eitts... Author punya perasaan...
Siang itu,Zahra duduk seperti biasa bersama Dina.
Dina meminjam ponsel Zahra untuk membaca wattpad. Dina membaca cerita horror."Ih,gila! Serem ya Zah ceritanya. Aku sampe merinding loh" Dina masih memperhatikan ponselnya.
Sementara Zahra cuma bisa manggut-manggut."Eh, Zah dengerin ya, dengerin"
Zahra mengangguk pelan "dengerin nih. Jangan nangis lagi. Buat apa Kamu nangis karna Rifky?
Di luaran sana masih banyak lelaki yang lebih baik lagi dari Rifky.
Dan jangan menganggap dirimu bodoh!" ucap Dina sambil senyum-senyum setelah menyelesaikan kata-kata yang baru saja ia kutip.Zahra merasa tertohok dengan kata-kata Dina barusan.
Padahal mah cuma jiplakan wattpad, batin Zahra.
Rasanya sakit banget di bilang kaya gitu. But, aku kan gak pernah nangis karena dia. Dina?!!!!! Arggh.
an/d.
Sorry,
Kalo,
Gaje!
Pake,
Be-
Ge-
Te..salam_manis-penulis!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta di SMA
Teen FictionSeorang cowok tinggi, putih, berkumis tipis, manis. Hingga aku tak sadar aku menyukainya. Dan, takdir yang akhirnya menjawab. Apa kah ia akan memilihku atau tidak. Antara persahabatan. Apakah akan tumbuh rasa suka? Dan rasa suka yang berbuah menjadi...