chapter 8

208 22 1
                                    

#flashback

Namja dan yeoja kecil ini sedang bermain ditaman kompleks dekat perumahan mereka. Duduk dirumput yg tumbuh pada sekitar taman tersebut. terdiam sambil menatap kosong danau didepan keduanya. Sampai akhirnya namja kecil ini diam-diam mulai menggenggam tangan yeoja kecil ini dan memulai pembicaraan.

"Young-ie.. apa suatu saat nanti kau akan melupakanku?" Tanya namja kecil ini.

"Tidak akan hunn-ie.. waeyo? Jangan bilang kau akan pergi meninggalkanku?!"

"Ne young-ie. Aku akan pergi bersama appa dan eomma kejepang. Menyelesaikan bisnis mereka disana. Mianhaeyo!"

"Yak! Kau sudah berjanji takkan meninggalkanku hunn-ie! Pembohong!"

Yeoja ini sekarang tengah menangis sambil terisak pelan. Segera beranjak dari duduknya dan berlari meninggalkan namja ini yg sudah meneriaki namanya beberapa kali.

Yeoja kecil ini tetap mengabaikan namja kecil ini dan terus berlari. Sampai ia memutuskan untuk menyeberang jalan agar namja ini berhenti mengejarnya. Namun namja ini tetap pada pendiriannya. Meneriaki nama yeoja ini berulang-ulang. Bahkan ia ikut berlari mengejar yeoja cilik itu.

Yeoja ini terus berlari kecil menyeberangi jalan raya. Sampai tak menyadari bahwa ada mobil yg melaju dengan kecepatan tinggi menuju kearahnya.

"Yak! Young-ie!! Awas!!"

Belum sempat yeoja kecil ini menengok kearah mobil yang menuju kearahnya, mobil ini sudah menghantam tubuh kecilnya sampai terpental jauh dari tempat ia berdiri sebelumnya.

Brruuukk!!!

"Young-iee!!" Namja ini berlari menghampiri yeoja kecilnya dan memangku kepala sang yeoja kecil yg berlumuran darah dipaha kecilnya

"Yaakk! Young-iee! Ireona! Kau mendengarku? Buka matamu youngie-ah!!" Teriak namja kecil ini histeris. Bahkan sekarang bahunya bergetar menandakan ia sedang dalam keadaan ketakutan. Bukan. Bukan tentang ketakutannya pada darah. Ia bahkan sudah lupa sekarang kalau ia takut pada darah. Yang ia takutkan adalah, ia menyangka ini semua salahnya. Salahnya menyampaikan kepergiannya dengan yeoja kecilnya yang sedang dalam keadaan emosi memuncak.

Para pejalan kaki yg berlalu-lalang datang mengerubungi sepasang namja-yeoja kecil yg mengenaskan. Berbisik-bisik saling menebak tentang kedua bocah ini.

"Yakk! Jangan memandang kami begitu! Cepat tolong dia! Kumohon bawa ia kerumah sakit!!" Teriak namja kecil ini kepada orang-orang yang sibuk menilainya.

#Flashback off.

Aku tersadar dari lamunanku. Eoh. Kukira daritadi mimpi buruk. Ternyata aku kembali teringat memori kelam beberapa tahun silam. Jangan tanyakan tentang apa karena itu menyangkut trauma dan ketakutan seorang Oh Sehun.

Ada seseorang yang memegang pundaknya sehingga ia tersadar kalau ia sedang melamun.

"Sehunn-ie?" Itu ibu sehun. Ny.Oh memandang khawatir sehunyang sedaritadi dipanggil tak pernah menyaut.

"Eoh eomma? Waegeure?" Tanya sehun mencoba bersikap biasa agar ibunya tak menyadari perubahan sikapnya.

#author pov end.

#sehun pov.

"Eoh eomma? Waegeure?" Tanyaku menetralkan suasana hatiku yang terasa sakit mengingat kenangan lama itu.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Ya. Aku baik-baik saja eomma. Kenapa eomma?" Tanyaku lembut pada eomma.

Only You ( EXO finfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang