[4] I Just Too Surprised

31 4 0
                                    

Setelah kejadian itu, hubungan mereka semakin membaik. Kyuhyun dan Luna bagaikan surat dan perangko yang tidak bisa terpisah. Mereka tidak lagi membahas tentang masa lalu mereka, mereka layaknya sahabat yang selalu tampak bahagia. Ya, hanya seperti sahabat. Karena diantara mereka belum berani mengungkapkan perasaan mereka masing-masing.

Sampai pada suatu saat Mrs.Gwan mengetahui kedekatan mereka dan mengajak mereka bertemu untuk sekedar makan siang.

"bagaimana kabar bibi?" Tanya Kyuhyun saat berada ditengah-tengah makan siang mereka.

"tentu saja baik, Kyu." jawab singkat Mrs. Gwan.

Ia melihat dua sejoli yang sedang menatapnya, menunggu sesuatu yang akan dirinya sampaikan. Hah... bahkan dua orang ini tahu aku ingin membicarakan sesuatu yang serius. Pikir Mrs. Gwan.

"Kyuhyun, seenarnya apa tujuanmu datang ke Jakarta? Mengapa terlalu mendadak?"

Luna yang sedang menikmati makan siangnya menoleh pada Kyuhyun tak percaya. Jadi selama ini Kyuhyun tidak memberitahu Mrs.Gwan bahwa ia datang ke Jakarta?

Kedua pasang mata yang menatapnya seolah-olah sedang meminta penjelasan membuat Kyuhyun sendiri merasa gugup. Ini pertama kalinya ia merasa terancam hanya dengan sebuah tatapan. Karena biasanya ia yang memasang tatapan itu untuk bawahan-bawahannya.

Kyuhyun berdehem sebelum menjelaskan apa yang terjadi.

"sebelumnya aku ingin minta maaf pada bibi, aku... maksudku datang kesini untuk..." Kyuhyun menoleh pada Luna sekilas lalu kembali menatap bibi nya.

"..untuk menjemput Luna kembali ke Seoul."

Nafas Kyuhyun tercekat. Akhirnya ia mengatakannya juga. Maksud dan tujuannya ke Jakarta secara mendadak adalah untuk menjemput Luna.

Sedangkan wanita disamping dan didepannya itu terlihat sangat shock dengan pengakuannya. Ditambah lagi rasa bingung dan marah yang dirasakan Luna saat ini. Hari ini adalah minggu kedua Kyuhyun berada di Jakarta dan tujuan Kyuhyun kesini adalah untuk dirinya? Untuk memulangkannya ke Seoul? Apa maksud pria ini sebenarnya? Ia kira Kyuhyun berada disini untuk mengunjungi Mrs.Gwan ataupun ada perjalanan bisnis. Karena ia tahu Kyuhyun sekarang adalah seorang CEO muda di Korea Selatan.

Luna menghentikan makan siangnya. Menyentakkan tubuhnya untuk berdiri lalu pergi begitu saja meninggalkan dua orang yang berada disana dalam diamnya.

Kyuhyun POV

Aku menatap kosong kedepan setelah mengatakan sebenarnya apa tujuanku. Lalu tersadar setelah melihat Luna berjalan cepat melintasi arah pandangku lalu pintu keluar restoran. Aku tersentak. Memandang pada bibi Gwan yang menatap kecewa padaku.

"kejar dia Kyuhyun. Jangan sampai menyesal." Kata bibi Gwan padaku.

Dengan cepat aku berlari keluar restoran. Kata-kata itu bagaikan dejavu yang pernah aku alami. Yang menyuruhku untuk segera menjelaskan semua yang telah terjadi padaku. Oh, jangan Luna, jangan pergi, kumohon untuk mendengarkan semuanya. Mungkin ini lah waktunya untuk aku menjelaskannya padamu.

Aku mendapatkannya berlari ingin menyebrangi jalan raya. Wajahnya yang cantik itu menegaskan bahwa ia sedang sedih yang bercampur ekspresi marah. Aku tak sanggup lagi untuk melihat itu semua. Aku datang ke Jakarta untuk bukan melihat air mata itu lagi. Aku datang kesini untuk membahagiakannya.

"Luna!"

Aku berlari cepat karena ia terus tidak peduli dengan teriakanku. Tubuhnya yang tergolong kecil dapat menyelinap ke orang-orang yang sama-sama sedang menyebrangi jalan raya itu.

HIM & HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang